Chap 12

1K 60 1
                                    

Gue rasa baju gue menggangu.

Eliziapun membuka kausnya hingga iapun hanya memakaintank top dan nampaklah luka gores di bahunya, bahkan ada sayatan di dadanya.

Saat Elizia membuka celananya semua ornagpun tercengan saat kaki Elizia benar benar menampakan otot kaki yang benar benar membentuk paha dan betisnya layaknya atlit perempuan.

Eliziapun mengikat kuda rambutnya serta melepas kacamata, kontak lensnya, serta sepatu dan tak sedikitpun memakai pengaman hanya kedua tanganya yang di balut kain berwarna putih.

Ready.

1
2
3

Goo...

Dan bugh....

Baggghhh

Jdughhh...

Jujur Elvaropun tercengang bahkan yang lainyapun nampak mengaga menatap kelincahan dan pukulan  brutal gadis itu tak ada kata ragu sedikitpun.

Hingga belum 5 menit 3 orang itu sudah tumbang.

"Segini doang, Kak sini kita fight, gue kalah gue turutin mau lo, gue menang gue mau gantiin posisi lo, dan gue mau fight ama mantan tunangan gue" ujar Elizia dan semuapun makin ricuh.

Alzerapun maju dan menampkan kuda kudanya Alzerapun menampakan senyum pahitnya.

Dan Eliziapun menampakan smirknya dan

Fightpun dimulai tak sekalipun Elzara bisa memukul Elizia dan saat di pukul Alzerapun terus menangkis.

"Cari selah bodoh kau ini masih sama saja hanya menahan dan menahan, cari titik sensitifnya" ujar Elizia hingga.

Bugh...

"Gue nyerah, dia ganas" ujar Alzera menatap malas Elizia.

Dan Eliziapun menatap Elvaro "maju" teriak Elizia menunjuk Elvaro dengan wajah dinginya.

"Gue menang gue pengen putuskan semua hubungan lo ama gue, dan kalo lo menang-

"Menadi miliku seutuhnya" tegas Elvaro sontaok Eliziapun  tersentak dengan mata melotot.

"Apaan gak mau... " teriak Elizia reflels sontak seluruh anggota Zerlockpun terdiam.

"Yes or no" ujar  Elvaro sebari naik ke ring, hingga dijawab anggukan ragu dari Elizia.

Dan benar saja mereka benar benar fight.

Eliziapun terus melayangkan pukulan yang benar saja, Elvaro bahkan bisa membaca pukulan yang akan Elizia layangkan hingga.

Bughh......

"lo bikin gue sakit hatiii..... " teriak Elizia memggelegar itupun membuat Elvaro terdiam.

Bughhh.....

"gue kecewa kenapa lo bohonggg... " teriak Elizia lagi sebari menitihkan air matanya

hingga.

Bagh....

Elvaropun memukul leher belakang Elizia dan

"I hate You" bisik Elizia final lalu jatuh dipelukan Elvaro.

"Lo jawab rasa cinta gue dengan kebohongan El gue benci loo, dan lo menang" ujar Elizia dengan wajah sudah dipenuhi air mata, lalu Eliziapun pingsan, karna kelelahan.

Seketika tubuh Elvaro menegang, wajahnya mengeras dengan aura mencekam pun nampak.

Dengan wajah flat, datar, dingin, dan tajamnya Elvaropun menggendong Elizia ala bridal style denngan sangat lembut seakana jika sedikit saja kasar gadisnya akan terluka, badahal hatinya dan darahnya sudah mendidih akibat ucapan Elizia yang benar benar menusuk itu.

Elvaropun membawa gadisnya ke kamarnya di bascam Zerlock.

Iapun membaringkan gadisnya di ranjangnya yang jujur tak ada satu ornagpun yang pernah bisa masuk dan Elizialah rang pertama yang bisa masuk ruang pribadinya ini "maaf" ujar Elvaro lalu memeluk gadisnya, sebari terus mengelus dan sesekali mencium permukaan wajah Elizia penuh rasa kasih sayang lalu terlelap bersama.

....

Eliziapun membuka matanya dan lagi lagi yang didapatnya tangan kekar menimpa pinggulnya, kakinya bertumpu pada kaki besar tunanganya, lalu bantalnyapun adalah tangan tunanganya tapi yang membuatnya geli adalah wajah tuanganya itu menelusup di leher Elizia.

Seketika hati Elizia sedikit menghangat tapi apadaya, baru saja hatinya menghangat fikiran akan kepercayaannya yang ia berikan ke Elvaro telah hancur sungguh membuatnya, emosi dan kecewa berat.

"El bangun" ujar Elizia

"El cmon wake up" panggil Elizia lagi dengan wajah hampir emosi.

Hingga pria itupun melenguh.

Elvaropun menarik Elizia makin menempel padanya hingga pria itu mulai dengan kebiasaannya yang selalu menciumi bahkan mencecap seluruh permukaan leher Elizia mau belakang samping depan taklupa di absennya.

"Stop stopp, El berhentiii!!!!" Seru Elizia dan pria itupun berhenti menciumi lehernya.

Dan benar saja.

Elvaro malah makin berulah dan menindih Elizia lalu mencumbu rakus bibir pink Elizia dengan kebiasan baru yang tanganya memasuki kaus dan mengelus elus punggung mulus Elizia.

"Please Stoppp.." teriak Elizia dengan mata melotot kesal Elvaropun berhenti lalu kembali merapikan pakaiannya dan Eliziapun merapikan rambutnya dan pakainnya.

"Ini dimana" tanya Elizia menatap dingin Elvaro seeakan tak ingin di bantah.

Pria itupun duduk di sofa kamarnya, sebari mulai mengeluarkan rokok hingga.

Eliziapun menariknya " stop nambah penyakit atau..." ujar memghentikan kalimat yang ia akan katakan dengan wajah malas.

Elvaropun mendekat lalu memeluk erat Elizia.

Awalnya Elizia terus saja memberontak hingga Elvaropun mengunci seluruh pergerakannya.

Sketika tubuh Eliziapun melemas yap dirinya kalah kalah melepaskan diri dari pelukan hangat Elvaro.

Elvaropun menampakan senyum puasnya saat ia merasa gadisnya mulai menurut Elvaropun berulang kali mengecup puncak kepala Elizia.

"I Miss You" bisik Elvaro lalu mencium bahu mulus Elizia makin mengeratkan pelukannya. Elizia pun hanya bisa menahan gemuruh dan sakit hatinya.

"Semenjak kau menyatakan cinta kenap kau berubah, are you oky?" Tanya Elizia dan Elvaropun mengagguk.

Pria itupun menarik Elizia keluar dan benar saja tanpa aba aba.

Seketika seluruh penguntit yang kepo pun berhamburan kabur.

Hingga...

Cup.....

"Perkenalkan ini Elizia tunangan gue" ucap Elvaro dan Alzerapun mendekat.

"Ternyata tunangan lo dia, astaga gue sampe syok bisa juga lo naklukin pria tak tersentuh ini" ujar Alzera dan Eliziapun tetap dalam mode datar dingin tak bersahabat.

Sedangkan Elvaropun hanya bisa memasang wajah datarnya tapi tangannya tak pernah lepas menggengam tangan Elizia seakan mereka sudah di rekatkan tak bisa dilepas lagi.

Alzarapun hanya bis amemggelengkan kepalanya hingga...

"Ouch..."guman Elvaro.

Lalu dengan santainya Eliziapun menghempas genggaman kuat Elvaro dengan cara memcubit pinggang pria itu lalu melenggang pergi dengan senyum smirk anehnya.

Dan berbalik menampakan jari tebgahnya.

Sednagkan Elvaro hanya terdiam nampak tak peduli sedangkan antek anteknya hanya bis amengaga.

"Akhirnya si bos punya pawang juga" gumam Alrix.

.....................

Hello gezzzzz

Ingt Like....

Comment...

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang