Chap 14

1K 56 2
                                    

Eliziapun terus mundur, mundur hingga tubuhnyapun membentur tembok.

"Saat hilang kamu kemana?" Tanya Elvaro

Cup !

Sebari mengecup bibir Elizia lalu tanganya pun mulai meremas dada Elizia padahal masih dibalut pakaian lengkap.

"Stop" ucap Elizia sebari melepas pegangan Pria itu dan mengarahkan tanganya memeluk pinggang Elizia dan

Cup...

Elvaropun melotot saat kaki Elizia naik bak koala menggantung dan menarik leher Elvaro agar memperdalam ciuman mereka.

Elvaropun meremas bokong Elizia yang naas mendapat pukulan keras gadis itu.

"No" bisik Elizia.

"Jaji, gue gak tahan, gue harus milikin lo seutuhnya" desis Elvaro dengan nada basnya.

"No" jawab Elizia menatap Elvaro dengan mata tajam.

"Elzara udah kasih ke Alrexon dan gue mau lo" ujar Elvaro lagi sebari memeluk Elizia yang menciumi leher Elvaro.

Eliziapun melepas ciumannya lalu menatap Elvaro dengan mata melotot sempurna "lo yakin nipu kali" ujar Elizia bagaimana tidak dirinya tak percaya Alzera sudah memberikan hal yang paling dijaganya sebagai seorang wanita pada Alrex.

"Karna apa, secara suka rela?" Tanya Elizia, tak percaya.

"Karna Alzera mau putus dan kabur" ujar Elvaro, dengan nada suara tak suka.

"Terus lo minta itu untuk apa" Tanya Elizia menyelidik menatap kejujuran di mata Elvaro, plus masih dalam posisi Elvaro menggendongnya.

Elvaropun duduk diranjang dan menindih Eliza lalu berucap "gue gak mau lo pergi, jadi milik orang lain, dan orang pertama yang milikin lo harus gue" tegas Elvaro, Eliziapun membeku.

"Terus kalo gue hamil" tanya Elizia, menatap serius wajah datar dan flat pria di hadapannya bicara seserius ini, Pria itu masih saja nampak santai, karna setiap waktu hanya wajah tanpa ekspresi nya saja yang nampak.

"Nikah" jawab Pria itu enteng.

Plak....

"Dikira nikah gampang gue gamau uang Bokap Nyokap lo, harus uang lo murni hasil kerja gak nipu" ujar Elizia, lalu kembali mengelus tamparannya di pipi Elvaro, sedangkan pria itupun sedikit menyunggingkan senyumnya dan.

"Ayzelv group" ucap pria itu snatai, walau tetap saja masih terkesan datar, tanpa ekspresi.

"Milik lo?, sejak kapan" mengejutkan sungguh seketika membuat Elizia kaget, sungguh kah?

"Sejak awal pertunangan" jawab Elvaron, super duper santai baday halilintar seribu..

Eliziapun hanya bsia menaikan sebelah alisnya, 'elah gini amat dah tunangan gue gidam apa ortunya sampe anaknya begini amat,bekspresinya sama semua!' Teriak batin Elizia.

Tiba tiba 1 hal yang mengganggu fikirannya pun ia utarakan "Sejak kapan suka gue?" tanya Elizia dengan wajah keponya pasalnya ia heran kenapa namanya ada di nama perusahaan asing buatan orang barat. Plus dikabarkan Perusahaan itu milik seorang putra kelurga terpandang dan akhirnya Elizia sadar siapa pemiliknya dan dalam hubungan apa mereka saat ini, tapi kenapa bisa apa dia menjadikan nama gue nama perusahaannya apa dia suka gue sejak lama, tapi kenalnya dimana?.

Seketika benar saja jiwa kepo Eliziapun meronta ronta ingin mengetahui apa sebab, dna penyebab tunangannya menyukainya.

"High School" ujar Elvaro dan Eliziapun melotot, "what, you Really?" Kaget Elizia "tapi kok gue gak kenal lo" ujarnya lagi

"Really" jawab Pria itu lalu mengambil dompetnya dan memeperlihtkan foto saat Elizia duduk di sebuah bangku sebari menggunakan aerphonenya di taman sekolahnya dulu.

"What's, you stal King me, why you like me?" Tanya Elizia jujur makin kepo secara prianya ini sama sepertinya baru pertama kali pacaran.

"Becaus I like you, you Unique and like a Momy sangat cuek" ujar Elvaro lalu Eliziapun tersenyum.

Elvaropun tersenyum dan mencium pipi Elizia.

"Boleh" ujar Elvaro lalu menatap Elizia dalam.

Gadis itupun menatap mata Elvaro, dan satuhal pertama kalinya ia melihat tatapan tulus dan lembut itu.

Eliziapun tak bisa berkata dan gadis itupun tetap menggeleng "El kalo kamu memang tulus sayang aku kamu gak akan merusakku, cukup jaga aku, lindungi aku dan selalu di sisiku, mau lebih intim maka lamar" ujar Elizia hingga Elvaropun mengagguk.

"Sebelum bulan ini berakhir aku akan melamarmu" seketika Elizia menatap Elvaro denga mata kembali melotot.

"El" ujarnya, sungguh pria ini sangat sulit di ajak kompromi, jujur ingin lepas tapi terlanjur cinta, sejak isi hati sudah diketahui satu sama lain, bukannya posesiv biasa, jadi posesiv Elvaro makin akut, sehari dirinya tak ada kabar saja. Sudah khawatir dan ini catat masih dengan status  tunangan, lah kalo udah sah ya makin parah dong, bisa bisa ngampus pun ada bodyguardnya, jadi waktu dengan teman gak ada dan setiap hari nemenin dia mulu atau mendekam dirumah, kan miris.

"I want go home" bisik Elizia dengan nada tak suka menatap kesekililing kamar, apalagi ia jujur takut.

Elvaropun menatap Elizia datar lalu mengaguk.

Baru saja keluar semua matapun menatap penuh tanda tanya....

Alvaropun nampak bodo amat dan bergegas ke mobil, tapi sebelum membuka mobil pria itu berbalik, My House not rumahmu Bie!" tegas Elvaro.

Eliziapun menggeleng, dengan wajah panik.

"Only sleep, promise" gumam Alvaro sebari mengelus lembut pipi Elizia dan Eliziapun mengagguk ragu.

Elvaropun tak berkompromi lagi dan segera tancap gas menuju ruamahnya

Sampai di ruamah Elvaro segera menggiring Elizia kekamarnya dan benar saja.

Berakhir berbaring dengan tangan masuk ke kaus baju dan menarik perut rata Elizia agar menempel padanya "only sleep" ujar Elvaro lalu menutup matanya lalu lembali berujar "don't leave me" ucap pri itu dan

Cup....

Belum lewat semenit sejak kata terakhir di ucapkan pria itu sudah terlelap dengan wajah tenang dan nafas teratur ya.

"Aku tidak janji tapi ini berlaku untuk sekarang aku tak akan pergi" jawab Elizia lalu mengelus rambut Elvaro sebari ikut terlelap didalam pelukan prianya.

.........................

Ciahhhhhh......

Inget..

Like...

Comment....

Se yaaa next...😘

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang