Chap 15

1K 55 9
                                    

Pagi menyambut Elizia dengan senyum manisnya membuat sarapan serta susu untuk dirinya dan sang tunangan.

Elvaropun turun dengan pakaian casualnya sedangkan Eliziapun sudah duduk cantik sebari menunggu Elvaro untuk makan bersama.

Hingga....

"Kemana" tanya Elizia menatap Elvaro tajam

"Aku ke bascam ada masalah" ucap Alvaro datar dan cuek.

"Makan dimobil, dan minum susunya, perutmu harus diisi" ujar Elizia.

"Aku tak lapar jangan buat aku kesal sedang ada masalah, kau berangkat sendiri saja oky maaf" ucap Elvaro dengan wajah datar dan nampak sedikit emosi.

Eliziapun menghela nafas kasarnya lalu dengan wajah kecewa bercampur emosi gadis itu segera memakan sarapannya sendiri dan pergi ke kampus.

Malam makin larut sejak pagi Elvaro tak pernah membalas pesan, ke bascam pun pria itu tak ada lalu di telfon selalu tak di jawab.

Ini sangat jarang terjadi kemana pria itu?

Eliziapun segera berjalan jalan dengan wajah khawatir, bercampur kesal dan kecewa akan kejadian pagi tadi.

Apa yang membuatnya marah...

Baru saja akan kembali pulang tiba tiba Elizia mengenal sosok pria yang membawa Koper kotak besi itu.

Elvaro?

Eliziapun segera menepikan mobilnya lalu mengendap endap masuk, iapum segera menelfon Elvaro, dan nihil, lalu kembali menatap sosok pria yang mulai masuk ke dalam ruangan khusus.

Eliziapun mulai mengacak jaringan dan mematikan CCTV.

Masuk ke ventilasi lalu mengintip dengan hati hati, taklupa merekamnya.

Jujur apa yang dibicarakan mereka tak bisa didengar Elizia diruangan itupun tak ada CCTV tapi 1 hal, yang membuat Elizia heran kenpa pertemuannya di sebuah kamar nampak seperti kamar hotel bukan ruang pertemuan tanpa ranjang.

20 menit Elizia memantau hingga.

Elvaro mencium bibir gadis jepang nampak dari wajahnya dan pakaiannya, berambut pirang serta bertubuh bak model jujur sangat cantik.

Setelah perbincangan itu seketika tubuh Elizia memanas, saat Gadis itu d2ngan tanganya mulai meraba bagian bagisn tubuh Elvaro dan catat dan, Elvaro membiarkannya hingga gadis itupun mulai melancarkan aksi gilanya di hadapan Elvaro, tetap saja pria itu nampak tenang hingga gadis itu membuka satu demi satu kancing jas Elvaro, tak lama kemudian Elvaropun membalas ciuman gadis itu hingga.

Tanpa peduli kelanjutannya lagi Eliziapun pergi.

...............

Eliziapun bukan lagi menuju rumah ataupun ke Club, melainkan ke hotel di ujung kota.

Elizia percaya semua kejadian atau yang dilihatnya tadi pasti ada maksud dan tujuannya, tapi apakah Elvaro saat itu berfikir apa jadinya perasaaan dirinya saat dia bercumbu dengan gadis lain, apa yang dirinya fikir saat gadis itu merasa di selingkuhi dan lainnya.

Eliziapun percaya bahwa Elvaro bukan orang brengsek tapi ia tak suka cara itu cara Elvaro yang sungguh membuatnya tersakiti.

"Jangan bilang Dad nanti  Zia di bogem, Mom maaf Zia gak pulang Zia ke luar kota 3 hari sahabatku di Spanyol sakit Mom plus jangan katakan Pada Elvaro aku ingin memberinya kejutan sorry"

'Bodo amatlah bohong yang penting bisa menjernihkan fikiranku' Batin Elizia sebari duduk di balkon hotel dan mematikan semua sambungan dan jaringan, dengan kelebihannya akan teknologi dan internet.

3 hari lewat dan Elizia benar benar tak bisa dihubungi dan menghilang tanpa jejak.

....................

Parnkkk......

"Dimana.....!!!" Seru Elvaro sebari berdiri di balkon Bascam.

"Apa kau menyakiti hatinya, Zia tak akan pergi tanpa sebuah kata kecuali kau mengecewakannya atau membuatnya bimbang" ujar Elzara menatap sinis Elvaro.

Elvaropun hanya bisa diam, entahlah dia bingung apa salahnya, ia hanya menghindar dihari itu karna harus mengambil bukti itu, apapun caranya agar perusak itu tak memutar keadaan, dan membuat gank mereka menjadi kambing hitam.

Belum lagi urusan kantor yang sungguh membuat sakit kepala, ditambah lagi sekarng Lilynya hilang sunggu sempurna, penderitaan yang sempurna.

Dalam 3 hari ini swketika semuanya terbengkalai kantor diurus Papa, Gank Alrex dan dirinya hanya fokus mencari Lilynya tapi hasilnya nihilll...

Sungguh gila, sudah 3 hari mengerahkan seluruh cara, untuk mencari gadisnya Lilynya benar benar hilang tanpa jejak.

"Cari tau kesalahanmu, dan maaf kali ini aku tak bisa membantumu karna aku tau Elizia tak akan suka saat masalah pribadinya ada yang mengurusinya" ujar Alzera lalu segera pergi.

Elvaropun duduk di kursi santai menatap pemandangan diluar dengan perasaan campur aduk.

"Jatuh cinta itu sangat sulit" monolog Alvarosebari mengacak rambutnya kasar kaoi ini yap Elvaro benar benar frustasi.

..........

Dan di malam itu Eliziapun pulang Tanpa aba aba Melvinpun menghampirinya " kau tak melapor? Saat kau pergi pada Tunanganmu?" Tanya Melvin serius.

"Tidak, kenapa?" Tanya Elizia menatap Melvin yang nampak menghela nafas.

"Dalam 3 hari priamu hampir menghancurkan seisi kampus mencarimu, terus menanyakanmu pada Mom diaman kau,dan jawab Mom kau keluar negeri sebentar urusan penting" ujar Melvin lalu pria itupun makin mendekat.

"Aku tau kau pasti menghindarinya karna suatu hal" ucap Melvin dan Eliziapun tersenyum.

"Aku lebih suka membuatnya marah, agar dia bisa mengetahui kesalahannya" jawab Elizia enteng lalau masuk ke kamarnya.

Setalah membersihkan dirinya Elizia lalu turun makan malam, berakhir dirumah sendirian karna, Mom Menyusul Dad ke luar kota 2 hari dan Melvin nenemani Aletha sampai besok.

Bosan menonton dan jam sudah menunjukan pukul 11 malam Eliziapun segera beranjak menuju kamarnya tapi aneh bukannya awalnya lampu kamrnya hidup kenp sekarng padam.

Hingga....

Kau.....

..............

Hayo yang kepoooo.......

Inget seperti byasa.

Like

Comment oky

Se yaa next Chap..

Maaf aku fah lama gg up wkwkw...

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang