Chap 17

1K 52 3
                                    

"Saat usia 2 tahu Willyza diculik itulah nama aslinya, entahlah di hari itu hingga 3 tahun lamanya Zia tak ditemukan, kami sudah melacak dimanapun mengelilingi penjuru dunia, bahkan menyewa banyak CIA dan mengerahkan militer bahkan satelit tapi nihil tak ditemukan.

Hingga saat Ervin meretas sisitem berbahaya ia menemukan sebuah pulau terpencil yang jauh dari pulau lainya bahkan disanapun tidak ada penduduknya.

Tak lama Ervin kesan dan ia hendak mengklaim pulau tersebut sebagai miliknya, hingga 2 hari menjelajah Pulau tersebug, ia menemukannya gadis tak terurus yang tak lain Willyzia nampak benar benar kumal, kotor, dengan susah payah Ervin membujuk Wellyzia hingga aku sangat senang tapi saat Zia kembali pulang oa hatus dirawat selama 1 tahun karna terauma, kajadian keduakali ini ingatannya yang hilang saat kecelakaan menimpanya di umur 7 tahun, setelah itu mulailah Elizia menjadi pendiam bahkan tak mau bicara seakan ia bisu, banyak dokter merawatnya tapi nihil hingga.

Papi dan Maminya merawat dan ia mulai bicara saat Papi dan Maminya dihina memiliki anak cacat.

Hingga sampai sekarang Elizia tertutup sangat misterius dan sesukanya bahkan kamipun sebagai orangtua tak tau masa lalu seperti apa yang menimpanya hingga ia seperti sekarang.

........

Elvaropun nampak tersentak "siapa yang mengetahui ini?" Tanya Elvaro.

"Aku dan Ervin yang lainnya tak tau, maka dari itu jika kau benar benar Mencintainya kau harus mencari tau dan memperjuangkannya oky ak percaya padamu Elvaro, Mom akan menunggu kabar baiknya" ujar Mom lalu Elvaropun pergi.

...........

3 tahun kemudian

Spanyol Milan.....

Terlihat gadis cantik dan pura kecil yang sangat tampan nampak duduk di atas meja makan.

Elbarack Varozieraz.

"Kaka Stop.... selalu saja naik kemeja sangat nakal" ujar Elizia menatap putranya sungguh heran dan mengesalkan.

Sejak hamil, hingga anak tampan ini lahir, sungguh Elizia pasti mendapat piala penghargaan dengan nominasi sebagai ibu tersabar di seluruh dunia pasalnya.

Awal hamil anak ini sungguh pemilih dan selama sembilan bulan dirinya hanya bisa makan buah Apple dan bubur sayur, mencium sedikit aroma aneh ataupun amis maka muntah, hobby gilanya adalah suka olahraga dan untungnya ibu dan si dedek di perut sama sama suka bertanam.

Saat lahirpun bayi ini sangatlah berisik, tak bisa dipisah bahkan ditinggal semenit pun akan mengamuk ataupun menangis sejadi jadinya.

Lanjut sampai sekarang anak ini sangatlah licik, ditinggal semenit saja sudah menghancurkan barang, ditinggal semenit sudah terluka, bahkan menangis pun tidak bisa diam tapi mengacak rambutnya kasar, diiringi denga aksi melempar seluruh barang dan paling berbahayanya, sangat suka memanjat naik ke meja dan saat tak bisa turun akan menangis sekeras mungkin, jika tidak ada barng yang bisa bocah itu lempar, maka ia akan mengacak acak rambutnya dan terus menangis didiringi teriakan menggelegar hingga Mamanya datang.

"Mama ctop ulus El dulu elti" tegas anak tersayangnya itu sudah berada di atas meja makan sebari melempar buah buahan di keranjang buah atas meja.

Eliziapun mematikan kompornya dan menuang sup sayur kesukaan Elbarac "Makan siang terus, Kakak bobok siang ya gak pake bantah Mama loo" tegas Elizia meletakan sup di atas meja dan memkndahkan putranya agar duduk di tempat semestinya yaitu kursi bukan meja.

"El bakal Bobo tapi Mama juga haluc ikut bobo." tegas Elbrac dan Eliziapun hanya bisa menghela nafas sabar.

"Makannya mama suap tapi haru abis ok..." ujar Elizia setelah memberi si baby bosnya makan siang Merekapun tidur siang dan.

Lagi lagi Elbarac menangis saat tidur padahal Elizia hanya meninggalkannya mengambil air madu kesukaan Elbara.

"Huaaaa....Mama.....Mama....." teriak Elbrac menggelegar membuat Ella dan Lala panik mencari nyonyanya.

"Stop astaga Kakak!, Mama buat air madu kesukaan Kakak, belum semenit juga ditinggal udah nangis kalo di buatin air madu ama pengusuh gak mau!" Seru Elizia menatap putranya geram.

Sedangkan yang dimarah malah berdiri dan memeluk Mamanya sebari mengamit botol dot berisi air madunya "Mama mamanya capa?" Tanya Elbarac.

"Mama Kakak lah" jawab Elizia dengan mengerutkan kedua alisnya, 'mau ngapain lagi ni anak' Batin Elizia curiga pasalnya putranya jni sangatlah licik.

"Terus El tayangan ama Capa?, Mama gak oleh malah ama El kan Mama tayangna ama El" ucap Elbarac sontak Eliziapun tertawa.

"Ok, kakak menang. Tudah minum terus kita jalan jalan gak boleh nakal ok" ucap Elizia dan Elbracpun mengangguk baru saja keluar pintu rumah.

Mom Dapun membawa paper back berisi miniatur mobil anak anak " buat cucu ganteng Opa" ujar Dad sebari menayap sosok cucunya yang luar biasa tampan itu.

"Klo dak ada Lamorjini El dak au" ucap Elbarac dan Mompun seketika tertawa

"Ada kok ini" ujar Dad skeetika nampaklah mata El terbinar mengapin dengan senyum lebar mainan dari Opanya.

"Mama dangan alan alam El mu lapiin mobil di lak El itu" ucap Elbarac dan Eliziapun hanya memgagguk dan kembali masuk.

"El ama Oma mama ama Opa di belakang oke" tanya Elizia dan Elbaracpun mengagguk.

......

"Tak ada niat kembali kau tau Seberapa besar perubahan Elvaro menyalahkan dirinya atas kepergianmu, hingga karna terlalu menyibukkan dirinya dikantor dan berolahraga sampai ia difonis tak akan bisa memiliki keturunan mungkin juga karna kecelakan disengaja karna ada yang tak menyukai kesuksesannya" ucap Dad sontak Eliziapun membulatkan matanya sempurna (melotot)..

"Elvro tak bisa memiliki keturunan lagi? Papa jangan bercanda deh" ujar Elizia serius.

"Ya bahkan keluarga pun menyarankan warisan Elvaro akan di berikan ke keponkannya, tapi sayang selain Papa dan Mamanya, keluarganya semua tamak maka ia sangat sulit untuk menentukannya, jika tidak mak keluarga lah yang akan membagi rata kekayaan Elvaro saat ia pergi nanti" ucap Dad dan Eliziapun makin melotot.

"Apa di sehat dan baik?" Tanya Elizia sedikit khawatir.

"Entah dimana mana tampangnya hanya datar dan dingin bahkan Aron ayahnyapun sudah angkat tangan menyerah tak bis lagi mengatur putranya itu sungguh sekeras batu" ujar Dad.

"Kembalilah nak tak cukupkah kau membalasnya apa kau tak mau membuat Elbarac mendapat kasih sayang Ayahnya cepat atau lambat ia pasti akan menayakan dimana Papaya saat" Ujar Dad terus menatap raut wajah Putrinya yang nampak bimbang.

Aku ragu "El sudah menanyakannya jawabanku hanya Papa Bekerja dan sibuk" ujar Elizia

Ervinpun hanya menghela nafas dan menyentuh kedua bahu putrinya "kembalilah dia membutuhkanmu, sampai kapan?, sampai dia mati kau baru akan menemuinya dan menyesal" ujar Dad menatap putrinya.

Eliziapun terdiam beberapa saat, lalu bangkit menatap pemandangan diluar, lalu beberapa menit kemudian berbalik.

"Biarkan aku berfikir dulu." Gumam Elizia lalu kembali ke kamarnya dijawab gelengan oleh Ervin.

..........

Hoho

Im come back.....

Lope yu...

Inget

Like
Comment...

Se yaaa next Chap...

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang