Chap 22

1.1K 56 0
                                    

Pagi menyambut kembalinya kelurga kecil ini.

Elizia pun menatap dua sosok pria tersayangnya tengah tertidur lelap.

Eliziapun turun, segera menuju dapur memulai acara memasaknya, satuhal ini adalah pertama kalinya ia memasak utuk Elvaro.

Baru saja ia mulai memotong beberapa sayur tiba tiba sebuah tangan kekar mendekapnya, sontak Eliziapun menghela nafas kesal.

"El diam aku sedang memasak!" Seru Elizia dengan wajah kesal masih setia memotong sayur sayuran dengan gemas.

Tapi nihil Elvaro tetap saja masih enggan melepas dekapannya, bahkan mengabaikan omelan kekesalan Elizia.

Eliziapun menghentikan acara memotongnya lalu berbalik menatap El "sana bangunkan Elbarac tau dia akan..."

Belum selesai Elizia menyelesaikan ucapannya.

Huaaa..... Mama ........mama......

Teriakan nyaring itupun sontak membuat Elvaro tersentak.....

"Apa El selalu seperti ini?" Tanya Elvaro agak panik.

Eliziapun tampak tak menghiraukannya hingga Elvaro menatapnya tajam.

"Sana ke atas" ujar Elvaro dna Eliziapun nampak diam saja.

Hingga tak lama nampaklah bocah tampan yang dengan mata memerah turun sebari mengacak acak tambutnya kesal, Elvaropun nampak diam sebari membuarkan apa yang dilakukan putranya.

Bocah kecil itupun naik kursi lalu kembali naik kemeja dan duduk dengan santai di meja sebari mengambil dotberisis air madu.

"Mama, lapel" ujar Elbarack menatap punggu sang Mama.

"Ngomong yang bener Kak, dan turun dari meja gak sopan" ujar Elzia masih mengaduk sop di panci.

"No, aku anak siapa, mama mamanya siapa, trus mama sayangnya siapa?" Tanya Elbarac dengan senyum lucunya.

"Akulah" ujar Elbarac senang.

"Enak aja kan ada Papamu mau bikin anak lagi kan kamu jadinya punya adik apalagi perempuan sama dung, kayak Mama, biar ada yang Mama ajak shopping pake baju couple" ujar Elzia memancing Elbarac.

Evaropun hanya bisa diam duduk di dekat putranya sebari, melirik putranya yang masih setia menatap Mamanya dengan wajah lucunya.

Hingga Elbaracpun menatap ayahnya dengan wajah kesal.

Sedangkan Elvaro hanya bisa menaikan seblab alisnya menatap wajah kea Elbarack.

Prankkk........

"Gak gak boleh, El gamau punya adik gamau adik! Mama punya El, Papa punya El gak mau adik gamauuuu!!!!!" Teriak El nyaring menatap tajam Elizia hingga Eliziapun tertawa.

"Kamu lihat El anak ini sepertimu tukang monopoli" ujar Elzia, tapi Elizua sadar karan amukan Ekbarack yang tak ingin memeiliki adik, seketika Elvaro nampak tenang mendengar uangkapan kemarahan putranya, bagaimana tidak jika Elbarack ingin adik Elvaro atak akal bisa mengabulkannya karna ia telah difonis tidak bisa memberikan keturunan.

"Ya kan Papa, El gamau punya adik adik jelek nanti Mama gak sayang El apalagi perempuan gamauuuu!!" Ucap pria kecil itu dengan mata berkaca kaca hingga Elizia mulai menata sarapannya.

"Udah udah, gak ada adik baru makanya jangan nakal, ayo sarapan" ujar Elizia dan Elbaracpun menatap Papanya tajam.

"Bener Papa!!" Galak Elvarack.

"Tentu" jawab Elvaro sebari merapikan rambut Elbarack yang berantakan, dan mengelap bekas bekas airmata di pipi Putranya.

"Ok"Jawab Elvarack lalau segera turun dari meja dan memulai sarapannya dengan senyum riang.

"Mama siapa yang menang" tanya El dengan wajah nakalnya saag akan membua mult saat Elizia menyuapinya.

"El lah Mama kan kalah terus.." ujar Eliziia dan Elbaracpun tersenyum riangggg....

"Liat Pa El itu hebat kayakk Papa, pinter, ganteng, keren lagi, nanti kalo dah besar El harus jadi Keren, harus galak, dan dingin"

"Eh kok galak dingin sih ramah donk" ujar Elizia menata putranya, sebari melirik Elvaro tajam.

"Gamau kalo ramah tar dideketin banyak orang gak jadi yang dikejar kejar cewe cantik Ma" ujar Elbarac dan Eliziapun makin menatap tajam Elvaro.

"Siap yang ngajarin" tanya Elizia

"Papa El lah biar dapet perempuan kayak Mama tar hehe, soalnya Mama yang paljng top" ucap bocah itu dan Eliziapun menatap tajam Elvaro, sebari menampakan kepalannya.

Yang hanya bisa dihadiahi senyum tulus Elvaro.

"Racun" desis Elizia dan acara sarapan mereka pun dimulai.

....................

Only My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang