6🍀

14.8K 1.5K 65
                                    

Koko masih enggan beranjak dari sisi sang kakak setelah kakak kembarnya itu selesai ditangani dokter. Mata indahnya sesekali masih mengeluarkan air mata, namun dengan cepat Koko kembali mengusapnya. Koko hanya tidak ingin Tata menjadi semakin merasa bersalah saat bangun nanti dan melihatnya menangis.

Koko tidak mengerti apa yang terjadi dengan sang kakak. Kemarin-kemarin Tata baik-baik saja, bahkan mereka tidak pernah bermain keluar lagi. Namun mengapa Tata masih tetap saja sakit?

Bukankah Koko sudah menjadi adik yang sangat baik?

Samar-samar bocah gembil itu mendengar keributan dari arah belakang rumahnya. Koko ingin sekali melihat namun dirinya juga takut. Takut kalau itu adalah orang gila mengamuk atau harimau liar dari hutan yang memasuki rumahnya.

Namun karena rasa penasaran bocah yang belum genap berusia tiga tahun itu semakin meluap-luap, dengan segenap tekad bermodalkan sedikit keberanian Koko akhirnya mengendap pelan-pelan untuk melihat keributan apa yang terjadi di belakang rumahnya.

"Anak penyakitan itu hanya akan semakin menyusahkan hidup kita, kenapa kau tidak mengerti? Kondisi ekonomi kita semakin memburuk dengan merawat anak itu."

"Demi Tuhan Haeyong-ah, dia putramu. Kau yang melahirkannya."

"Dia hanya bocah penyakitan yang tidak berguna. Bahkan dokter mengatakan hidupnya tidak akan bertahan sampai usia lima tahun. Kenapa kau masih mempertahankannya! Apa kau tidak memikirkan masa depan Jungkook?"

"Apa maksudmu? Aku memikirkan keduanya tentu saja. Tapi aku mohon Haeyong-ah, Taehyung juga membutuhkanmu. Dia lebih membutuhkan perhatianmu. Dia hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Bukan salahnya kalau dia harus terlahir lemah seperti itu."

"Terserah! Terserah kalau kau akan mempertahankan anak itu. Anakku hanya Jungkook!"

Bocah gembil yang dari tadi mencuri dengar percakapan kedua orang tuanya itu, tidak bisa membendung tangisnya lagi. Jungkook kecil memang tidak begitu paham dengan apa yang didengarnya, namun dia paham satu hal. Sang ibu tidak menginginkan saudara kembarnya, ibu membenci Tata.

Mata hitam itu perlahan terbuka disusul dengan satu-persatu lelehan bening yang mengalir dari sana. Jungkook sudah bisa melihat dengan jelas wajah kedua anak itu sekarang, seorang anak yang bernama Tata yang terlihat begitu lemah itu adalah saudara kembar Koko yang ternyata adalah dirinya. Dan wanita yang begitu Jungkook sayang juga hadir dalam mimpinya. Lee Haeyong, sang ibu.

Namun apa benar seperti itu? Benarkah dirinya punya saudara kembar dan sang ibu sama sekali tidak menginginkan saudara kembarnya? Kenapa dirinya tidak ingat sama sekali? Dimana saudara kembarnya sekarang?

Memori tentang masa kecilnya sama sekali tidak bisa dia ingat. Yang Jungkook ingat hanya masa kecilnya bersama Jimin.

-

-

-

-

-

My Brother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang