Jungkook semakin mengeratkan selimut tebal yang membungkus tubuhnya saat dirasakan hawa dingin semakin menyusup memasuki kamarnya. Waktu masih menunjukkan pukul lima lebih dua puluh menit dan hujan deras sudah mengguyur diluar sana.
Boleh tidak untuk tidak masuk sekolah hari ini? Sepertinya bergelung diatas tempat tidur seharian terasa lebih menggiurkan.
Sementara Jungkook sibuk dengan perang batinya antara pergi sekolah atau bermesraan bersama seperangkat alat tidurnya. Di kamar sebelah tepatnya kamar milik Jimin, pemuda itu sudah siap dengan seragam sekolahnya hanya tinggal menata beberapa buku yang akan dia bawa sebagai mata pelajaran hari ini. Kenapa Jimin bangun sangat pagi? Ingat, Jimin punya kelas tambahan setiap pagi sebelum sekolahnya dimulai.
Saat sedang mengambil buku-bukunya, Jimin tidak sengaja menjatuhkan tabung kecil yang berisi pil-pil kuning didalamnya. Tiba-tiba ucapan Seokjin tempo hari kembali terngiang dalam ingatannya.
'Jimin Hentikan, jangan lakukan itu lagi.'
Jimin terdiam sesaat memandang tabung kecil tersebut. Hingga kemudian Jimin memutuskan untuk mengambil dan memasukkannya pula ke dalam ransel bersama buku-bukunya.
'Maaf hyung, semuanya sudah terlanjur. Aku sudah tidak bisa berhenti.'
-
-
-
-
-
Hari-hari berjalan seperti biasanya. Dan saat ini para murid tengah disibukkan dengan persiapan untuk merayakan ulang tahun sekolah mereka. Masing-masing dari kelas harus berpartisipasi untuk tampil di acara tersebut, tak terkecuali untuk Taehyung dan Jimin. Dua sahabat itu sedang memikirkan apa yang akan mereka tampilkan untuk perayaan ulang tahun sekolah bulan depan.
Sebenarnya Taehyung tidak ingin berpartisipasi, dan tentunya karena hasil paksaan dari Jimin akhirnya Taehyung dengan terpaksa mengikuti keinginan sahabatnya tersebut. Yang membuat Taehyung kesal setengah mati adalah, Jimin belum menentukan apa yang akan mereka tampilkan diatas panggung nanti. Taehyung pikir Jimin sudah menyiapkannya makanya turut memaksa dirinya pula. Tapi ternyata tidak ada rencana sama sekali.
Dan sekarang mereka berdua sedang terdiam didalam kelas sambil memikirkan hal apa yang akan mereka tampilkan. Mereka hanya berdua disana karena seluruh kelas sedang mengikuti mata pelajaran olah raga.
"Jim,"
"Tae,"
Mereka memanggil satu sama lain secara bersamaan.
"Jangan memanggilku dengan nama itu Jim!" Taehyung menatap tajam sahabatnya.
"Iya maaf. Galak sekali sih. Mau bilang apa Kim Taehyung!"
"Ya! Park Jimin!"
Jimin tertawa melihat wajah kesal Taehyung yang menurutnya sangat lucu.
"Tidak usah khawatir V, hanya kita berdua disini."
Taehyung menghembuskan nafas lirih, "Aku hanya tidak suka dengan nama itu. Nama itu membuatku merasa lemah walau kenyataannya aku memang lemah."
Jimin mengusap punggung Taehyung yang kini sedang menunduk sambil meremat jemarinya. "Maafkan aku V. Tidak akan ku panggil seperti itu lagi."
"Hyung...........!!!"
Taehyung dan Jimin tersentak secara bersamaan saat bahu mereka dikejutkan oleh sebuah pukulan yang lumayan keras. Bahkan Taehyung sampai mengelus dada saking kagetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother ✔
FanfictionMereka kembar namun tidak identik. perceraian kedua orang tuanya memisahkan mereka sejak kecil. Namun karena sebuah ikatan batin, takdir menuntun mereka bertemu kembali saat dewasa. dengan kisah baru, kehidupan baru, dan tanpa mengenal satu sama lai...