15🍀

12K 1.2K 34
                                    

Vonis yang dikatakan dokter beberpa hari yang lalu, membuat Taehyung terpaksa harus berhenti dari pekerjaan paruh waktu yang sudah dia jalani lebih dari satu tahun ini.

Taehyung sadar kondisinya sudah tidak mungkin untuk melakukan aktifitas yang berat. Lelah sedikit saja jantungnya akan kembali berulah. Dosis obat yang ditambah dua kali lipat, bukan membuatnya membaik malah justru membuatnya mual dan hilang nafsu makan. Tubuhnya yang memang sudah kurus menjadi semakin kurus.

Sangat menyedihkan memang, namun Taehyung berusaha untuk tetap menjaga pola makan dan minum obatnya secara rutin. Taehyung hanya tidak ingin melihat ayahnya sedih. Ayah sudah berjuang mati-matian selama delapan belas tahun hanya untuk merawat dan membesarkan anak yang bahkan tidak punya harapan hidup seperti dirinya.

Kalau Taehyung minta sebuah keajaiban untuk kesembuhannya, apakah akan terdengar serakah? Taehyung hanya tidak ingin mengecewakan sang ayah dan juga, ingin menebus waktunya yang terbuang selama ini bersama saudara kembarnya. Jungkook.

Air mata Taehyung mengalir bersamaan dengan jemarinya yang menekan setiap tuts piano dengan lihai. Setelah Jungkook memberi tahu Taehyung lagu apa yang akan mereka mainkan di acara ulang tahun sekolah mereka, Taehyung memutuskan untuk berlatih seorang diri diruang musik yang berada di sekolah.

Beruntung kepala sekolah mengijinkan Taehyung untuk memakai ruang musik tersebut selama latihan. Sebenarnya Jungkook sudah menawarkan untuk berlatih bersama, di rumah Jungkook tentunya. Tapi itu tidak mungkin! Taehyung tahu diri dimana batasannya untuk bergaul dengan keluarga Park.

Semakin Taehyung mendekat, semakin terancam pula sahabatnya, ayah, dan tentu dirinya sendiri.

Lagu berakhir. Taehyung memejam membiarkan air matanya terus mengalir.

🖤

Sebuah pesta kecil diadakan di rumah sederhana keluarga Kim malam ini. Dua bocah yang hanya berselisih usia sebelas menit itu, baru saja menyelesaikan lagunya. Mereka berdua tersenyum lebar setelah mendapatkan tepuk tangan dari ayah dan ibu mereka.

Si bungsu yang pertama berlari kemudian memeluk tubuh sang ibu. "Ibu, selamat ulang tahun. Koko cinta ibu!"

Sang ibu mengelus surai hitam lebat bungsunya, serta menghujani kecupan bertubi-tubi dikepala kecil itu. "Terima kasih sayang. Ibu juga sangat mencintaimu."

Jungkook melepaskan pelukannya kemudian naik dipangkuan sang ayah. Sementara itu kakak kembarnya, Taehyung masih terdiam didepan piano sambil menunduk dan memutar-mutar jari telunjuk kecilnya.

"Apa hanya Jungkook saja yang memeluk?"

Taehyung melirik melalui sudut matanya saat mendengar suara lembut sang ibu. Melihat senyum hangat sang ibu yang jarang ditunjukkan untuknya, akhirnya dengan sedikit takut Taehyung melangkah kecil ke arah sang ibu.

Taehyung berhenti saat hanya tinggal dua langkah saja dihadapan ibunya. Lee Haeyong tersenyum, kemudian menarik pelan tubuh mungil sang putra dalam pelukannya.

Taehyung hanya diam mematung membiarkan ibu memeluknya. Lama-kelamaan mata anak itu memejam merasakan jemari sang ibu mengusap kepalanya. Taehyung bahagia, untuk kali pertama akhirnya Taehyung bisa merasakan pelukan hangat dan tulus dari sang ibu.

My Brother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang