Pagi yang terlihat begitu cerah. Hangatnya sinar sang mentari yang masuk melalui kaca yang memang sengaja tidak ditutupi dengan tirai itu, nyatanya sama sekali tidak mengusik seseorang yang masih bergelung diatas ranjang dengan selimut yang membungkus seluruh tubuhnya. Entah mimpi apa yang membuatnya tidur senyenyak itu. Bahkan suara ketukan pintu yang terdengar di luar kamarnya, tidak berpengaruh sama sekali.
Karena sang pemilik kamar enggan membukakan pintu, akhirnya sang pelakupun masuk begitu saja.
Membuka secara perlahan, kemudian melangkah pelan-pelan. Jungkook naik ke ranjang milik Jimin, lalu memeluk begitu saja tubuh yang masih terbalut selimut.
"Hyung, kenapa kau meninggalkanku? Hyung bilang ingin tidur denganku."
Jungkook semakin menarik tubuh tersebut agar lebih menempel padanya, kemudian mendusel-duselkan kepalanya seperti anak kucing.
"Hyung, ayo bangun! Kita lihat Taehyung di rumah sakit. Aku sudah bilang pada ayah supaya kita ijin tidak masuk hari ini dan ayah bilang boleh. Ayo hyung, cepat bangun."
Jungkook mengguncangkan pelan tubuh tersebut namun tidak ada respon sama sekali.
"Astaga hyung, kenapa kau susah sekali bangunnya? Tidak biasanya hyung susah bangun begini." Jungkook semakin mengguncangnya dengan keras. Berharap sang kakak segera bangun setelah itu mereka segera menemui Taehyung.
Jungkook sudah tidak sabar ingin bertemu kakak kembarnya tersebut. Pagi-pagi sekali tadi, sang ayah angkat mengirimkan pesan mengatakan bahwa Taehyung sudah terbangun. Dan itu benar-benar membuat pagi yang cerah ini menjadi semakin cerah untuk seorang Jungkook.
"Oh Tuhan. Hyung cepatlah bangun!"
Demi apapun Jungkook kesal setengah mati membangunkan Jimin. Tapi tunggu? Apakah seperti ini yang Jimin rasakan saat dia susah dibangunkan setiap pagi. Bahkan Jimin sudah melakukan itu selama sepuluh tahun.
Tapi tidak, ini ceritanya beda. Jungkook ingin menemui saudara kembarnya yang sudah terpisah selama bertahun-tahun. Meski ini bukan kali pertama Jungkook bertemu dengan Taehyung, tapi ini adalah pertama kalinya mereka bertemu sebagai saudara yang sebenarnya. Sebagai Kim Jungkook dan Kim Taehyung. Bukan Park Jungkook dan V Kim.
"Bangun atau kutendang bokongmu!"
Tubuh tersebut hanya menggeliat mencari posisi senyaman mungkin, kemudian kembali melanjutkan tidurnya.
"YA! PARK JIMIN!"
'PLAAKKKK'
Sebuah tamparan keras dari Jungkook akhirnya melayang tanpa ampun pada pantat dihadapanya, dan berhasil. Orang yang dia bangunkan sejak tadi terbangun begitu saja karena kaget dengan sesuatu yang menampar bokongnya.
"Apa yang kau lakukan!"
Jungkook stagnan ditempat. Mata bulatnya semakin melebar kala mendapati sosok yang ternyata bukan orang yang sedang dicarinya. Tanpa sadar jantungnya berpacu dua kali lipat antara takut dan kaget. Orang dihadapanya kini menatapnya begitu dingin seakan-akan siap mengulitinya hidup-hidup sekarang juga.
"K—kau siapa?Apa yang kau lakukan dikamar kakakku?" Jungkook bertanya dengan sedikit rasa takut dalam benaknya.
"Kau yang siapa? Ini kamar adikku." Sosok yang ternyata adalah Yoongi tersebut masih setia memberikan tatapan sengit kepada orang yang sudah berani mengganggu tidurnya tersebut. Namun beberapa saat kemudian sebuah senyum miring terbit pada salah satu sudut bibirnya.
'Oh, anak tiri itu rupanya.'
Tatapan mata Yoongi membuat Jungkook meremang. Matanya mirip seperti mata ular yang sudah siap menerkam mangsanya menggunakan bisa mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother ✔
FanfictionMereka kembar namun tidak identik. perceraian kedua orang tuanya memisahkan mereka sejak kecil. Namun karena sebuah ikatan batin, takdir menuntun mereka bertemu kembali saat dewasa. dengan kisah baru, kehidupan baru, dan tanpa mengenal satu sama lai...