Meminta maaf bukan sekedar berkata lewat mulut. Terkadang perlu pembuktian untuk keseriusan. Dan terkadang pula, perlu dihargai karena tidak semua orang mau menurunkan ego.***
Jia menepikan motornya tepat di area parkir sekolah. Cewek itu melepaskan helm, bercermin di spion motor untuk sekedar merapikan helaian rambutnya. Selesai melakukan ritual itu, Jia merasakan sesuatu yang berat di jok belakangnya. Dia mendelik jengah, sadar bahwa penumpang gelap itu masih duduk di boncengannya.
"Lo kenapa nggak turun, Ar? Sana turun! Gue jatuhin nih," ancam Jia yang kemudian memiringkan motornya sedikit. Namun Arru sama sekali tidak terpengaruh.
"Ck, lo tuh ya dasar! Punya motor sendiri tapi malah nebeng gue. Udah gitu, nggak mau boncengin lagi," gerutu Jia. Arru tetapi di posisi, enggan turun. "Nggak malu apa cewek boncengin cowok? Turun Ar, turun!!"
"Nggak mau! Oh ya, sekedar info, kesayangannya Arru nomor 3 itu lagi nggak ada bensinnya. Jadi nggak bisa dipake," jelas Arru sambil melipat tangan di dada. 'Kesayangannya Arru' nomor tiga yang dimaksud adalah motornya. Posisi pertama 'kesayangannya Arru' disandang oleh Ayah-Bundanya. Lantas 'kesayangannya Arru' nomor dua itu, apalagi kalau bukan pisang.
"Penting banget? Sampe gue harus tau?" sarkas Jia. "Lo kebentur tiang apa gimana? Kita ini udah di sekolah, cepet turun, ish." Jia lagi-lagi berusaha membuat Arru turun dari motornya. Dia hendak mengambil barang di bagasinya, namun Arru si konyol ini malah betah menduduki jok motor.
Ketika cewek itu masih membujuk bahkan mengancam Arru, seorang perempuan yang mengenakan hoodie hingga menutupi sedikit wajahnya melintas di depan mereka. Arru yang awalnya sibuk memandang ponsel, langsung mendongak ke arah gadis itu. Dia menajamkan matanya, memastikan perempuan tadi adalah orang yang dia kenal. Setelah yakin tidak salah orang, Arru bergegas turun dari motor Jia. Saking cepatnya hampir membuat motor Jia jatuh.
"Air! AIR GULA MALIKA!!" teriak Arru kencang. Cewek berhoodie itu menoleh dengan mata membulat, terkejut. Dia baru akan kabur ketika Arru justru sudah ada di sebelahnya, berkicau berisik seperti burung di pagi hari.
Sementara itu, Jia masih melongo di tempatnya. Sungguh? Demi apa dia yang sudah mati-matian membuat Arru turun dari motornya, kalah dengan Airen yang hanya lewat di depan cowok itu? Jia menjambak rambut sepinggangnya, frustasi tingkat akut.
Tarik napas.... buang.... tarik napas.... buang....
Jia melakukan itu berkali-kali, menyetok ulang kesabarannya yang hampir terkuras habis. Masih pagi begini rasanya tidak baik kalau marah-marah. Namun, tak bisa dipungkiri semua yang Arru lakukan selalu berhasil membuatnya sebal.
Jia menuntaskan urusannya dengan motor itu. Dia mengambil tas kertas berisi baju olahraga. Setelah itu, dia menutup kembali jok motor. Pagi yang sial untuknya. Pertama, dia terpaksa berbagi sepeda motor dengan Arru. Kedua, dia yang mengendarai motor sepanjang jalan. Untuk yang ini sepertinya Arru sengaja mengerjainya.
Ternyata, kesialan Jia tidak hanya sampai di situ. Saat dia berjalan melewati area kolam ikan dengan air mancur mini di halaman sekolah, kesialan berikutnya terjadi. Seseorang menyenggol bahunya sehingga tas kertas dalam pelukan Jia jatuh ke kolam ikan itu.
Cewek itu menatap nanar baju olahraganya yang sudah pasti basah kuyup. Baik, tingkat kekesalan Jia sudah mencapai puncaknya. Darah gadis itu naik sampai ubun-ubun, mukanya memerah dan keluarlah desingan asap dari kepalanya, menandakan bahwa ia marah besar. Sedari tadi dia sangat ingin mencakar orang, ditambah insiden ini membuatnya sangat-sangat ingin mengobrak-abrik satu sekolah.
"Eh, maaf! Gue nggak sengaja," ucap seseorang di sebelah Jia yang entah datang darimana. Intonasi suaranya terdengar ringan sekali, tanpa beban. Bagusss...
KAMU SEDANG MEMBACA
All You Need Is A Friends [END]
Teen FictionTakut pada keramaian, Airen hanya bisa bersembunyi sepanjang hidupnya, sendirian, kesepian, tak punya teman Kemudian di sekolah barunya, Airen bertemu dengan Arru, cowok ganteng, humoris, ekspresif dan baik hati Arru menawarkan hal-hal indah untuk A...