1

30.5K 1.3K 48
                                    

"Ya ampun itu siapa ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun itu siapa ?"

"Yang mana ?"

"Itu loh yang baru turun dari mobil!"

"Kyaaa ganteng banget ngga manusiawi gantengnya!!"

"Cubit gue please,"

"Akhhh sakit bego kenapa lo beneran nyubitnya!"

"Lah tadi minta dicubit Sekarang malah marah, gimana sih ngga konsisten."

"Ah bodo itu siapa yah kira-kira?"

"Donatur baru mungkin,"

"Bisa jadi duh gue langsung jatuh cinta sama dia,"

"Jadikan aku sebagai istrimu mas!"

"Jadikan aku selingkuhan juga tak masalah,"







Begitulah kira-kira percakapan antara siswa yang melihat Jaehyun turun dari mobil dan berjalan memasuki area sekolah. Tapi dia tidak peduli lagipula itu bukan urusannya. Berjalan dengan wajah datar menuju ruang rapat untuk melakukan pertemuan antara pemilik yayasan dengan donaturnya.

Pertemuan yang diadakan setiap enam bulan sekali tapi ini merupakan kali pertama Jaehyun datang kesini. Karena biasanya ada asistennya yang mewakili ketika dia memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Dan kebetulan hari ini dia memiliki waktu jadi dia bisa datang tanpa diwakilkan oleh asisten pribadinya. Karena ini kali pertamanya dia datang sudah dipastikan dia menjadi pusat perhatian para siswa dan juga guru disini.

Ayolah siapa yang tidak tertarik dengan Jung Jaehyun yang merupakan pewaris tunggal Jung Corporation. Dengan paras rupawan yang pastinya manjadi incaran para kaum hawa. Banyak yang mengira jika dirinya masih sendiri padahal dia sudah menikah dan memiliki dua anak laki-laki. Yang berusia 16 tahun atau sudah kelas 1 SMA.









"Maaf atas keterlambatannya saya," Jaehyun

"Anda tidak terlambat tuan Jung,  acara belum dimulai silakan duduk." ucap kepala sekolah.

"Terimakasih." Jaehyun dengan senyum tipis.

"Baiklah karena sudah berkumpul semuanya saya akan mulai saja acaranya............................" Pak Brata selaku ketua yayasan NIHS (Nusantara Internasional High School).

"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas kedatangannya di jadwal yang begitu padatnya tuan-tuan sekalian bisa menyempatkan datang itu sewaktu kehormatan. Dengan ini acara pertemuan telah selesai dan terimakasih juga atas kepercayaan tuan-tuan sekalian." Pak Brata lalu membungkukkan setelah itu menjabat satu persatu donatur. Baru setelah itu beliau pergi meninggalkan ruangan.






"Jaehyun bagaimana kabarmu? Gue pikir lo di Singapura soalnya kemaren gue lihat pengasuh anak lo ada di minimarket," Lee Taeyong merupakan relasi bisnis dan juga salah satu sahabatnya.

"Baik, dan lo sendiri gimana ? Yah salah satu anak gue masih disana untuk melakukan penyembuhan kakinya yang retak. Gue ngga melulu harus disana karena sudah ada Rose lagipula gue juga ngga bisa ninggalin kerjaan dan anak gue yang disini," jelasnya

"Yang pendiam atau yang aktif tau gitu gue jenguk sekalian,"

"Yang aktif, ngga papa lagian Minggu ini juga udah bisa balik kesini."

"Anak gue sama anak lo pasti sekelas dan gue yakin pasti mereka ngga saling kenal karena udah lama ngga ketemu atau udah saling kenal tapi canggung." Taeyong meringis mengingat hal itu karena tabiat anaknya itu pendiam dan jika bertemu pendiam tau kan jawabannya.

"Begi____ ya ada apa ?" Ucapan Jaehyun terpotong karena menjawab telfon.

"........."

"Aku kesana sekarang iya aku ajak sekalian." lalu mematikan telfon.

"Siapa yang telfon ?"

"Istri gue ngabarin kalo Jay jatuh dikamar mandi baru jadi gue harus ke Singapura sekarang." jawabnya sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Ada aja anak lo ya udah semoga ngga parah dan lekas sembuh, gue duluan udah tunggu!"

"Thanks buat doanya, okey hati-hati!"

Taeyong mengangkat jempolnya baru setelah itu pergi meninggalkan Jaehyun yang masih berkutat dengan ponsel miliknya. Baru setelah itu dia bergegas menuju parkiran tanpa memperdulikan siswa dan guru yang memperhatikannya.


Masuk kedalam mobil dan disambut dengan wajah cemberut anaknya tentu membuat dia menghela napas.

"Pak jalan, ke bandara." Jaehyun

"Baik tuan." pak supir mobil pun meninggalkan area sekolah dan menuju ke bandara.

"Kan aku udah bilang sama ayah buat ngga datang ke sekolah," Jey

"Lah orang ayah diundang ya harus datang,"

"Biasanya juga ayah ngga datang, "

"Dah ngga usah ngambek lagian tadi kita juga ngga ketemu kan di area sekolah."











Selama diperjalanan Jey hanya diam dan sibuk melihat ke arah jalan raya. Dan ayahnya sibuk mengutak-atik ponsel pintar miliknya entah itu membalas pesan bundanya ataupun masalah kerjaan Jey tidak tahu.

Sudah hampir satu bulan Jey tidak pergi mengunjungi kembarannya yang berada di Singapura. Jey sibuk dengan ujian semester 1 dan hari ini setelah mengambil raport dia langsung untuk ikut ke Singapura. Bahkan Jey masih mengenakan seragam sekolah lengkap. Dan bisa dipastikan libur 2 Minggu ini akan dihabiskan di Singapura.

Sampai di bandara mereka berdua sudah ditunggu oleh Jeon Wonwo atau mr. Wo. Merupakan  salah satu asisten Jaehyun yang sudah bekerja selama 5 tahun.

Mereka berdua tidak naik pesawat komersial melainkan pesawat pribadi. Dan jujur Jey ingin sekali merasakan sensasi naik pesawat komersial. Karena sampai sekarang dia belum pernah naik pesawat komersial sial. Pasti selalu pesawat pribadi atau private jet itu cukup membosankan untuknya.

Dan jika meminta hal itu pasti akan ditolak mentah-mentah dengan berbagai alasan. Yang pasti akan selalu masuk akal untuknya.

Memejamkan mata sebentar mungkin tak masalah yah walaupun Jakarta Singapura itu dekat. Jujur dia lelah karena selama beberapa hari yang lalu selalu belajar dan membuat jam tidurnya berkurang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
TBC

Ini adalah cerita pertama gue jadi maaf kalo ada typo dan masih kurang bagus. Jangan lupa vote, komen , saran dan kritik asal menggunakan bahasa yang sopan.

Salam kenal 😘🤗

Maaf pernah aku unpublish belum terlalu pede sama cerita sendiri 😔

My ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang