Part 12

31.3K 548 3
                                    

"Makanan itu untuk di makan Velo, bukan untuk di aduk-aduk seperti itu.!" Ucap Azka Menghentikan Kegiatan makan malamnya dan menatap velo serius.

Velo Menatap Azka sekilas dan Memasukan nasi kedalam mulutnya.

"Kamu ada Masalah dengan Nita?" Tebak azka.

Velo Menghentikan Sendok yang hampir mengenai bibirnya, ia Menatap Azka lagi dan Benar-benar menghentikan kegiatan makan malamnya. "Aku Tidak lapar".

Ia menaruh sendok di atas piring dan bangun berdiri dari kursinya. Velo berjalan meninggalkan ruang makan  meninggalkan azka yang menarik nafasnya kasar dibelakangnya.

Velo Tidur Miring di atas kasurnya, Tubuhnya tiba-tiba menggigil oleh rasa takut yang menyengat datang menghampirinya saat ia mengingat kejadian dua hari yang lalu saat ia tetakhir kali bertemu dengan nita.

Selama ini nita tidak pernah berbicara dengan begitu dingin padanya, tapi dua hari yang lalu nita begitu dingin padanya dan tatapan mata nita pun seolah ia tidak mempercayai sesuatu yang terkesan di tutupi sahabatnya darinya.

Apa nita sudah tahu semuanya!.

Tidak .

Velo menggelengkan kepalanya, tidak mungkin. Selama ini ia tidak pernah berduaan dengan azka di tempat umum. atau dimana pun tempat itu selain di dalam apartemen azka dan apartemen miliknya. Jadi bagai mana mungkin Nita akan tahu hubungannya dengan azka.

Tapi, bagaimana kalo devan yang mengatakan hubungannya pada nita.

Tidak, tidak. Devan sudah berjanji tidak akan pernah mengatakan hubungannya dengan azka pada siapapun.

Apa mungkin ia hanya di liputi rasa bersalah dan rasa takut pada nita sehingga velo merasa nita seakan mengetahui hubungannya dengan azka. Tapi kenapa sikap nita mulai berbeda padanya, Meskipun mereka tetap bertegur sapa tapi nita seakan begitu tak terjangkau olehnya dan terkesan menjauhinya sekarang.

Velo Merasa kasur di belakang tubuhnya bergerak dengan perlahan, ia buru-buru menghapus sisa air matanya.

"Kamu Kenapa Vel? Kamu Menyembunyikan sesuatu dariku!"Tanya azka lembut dan Memeluk tubuh velo dari Samping.

Velo Menggelengkan kepalanya.

Azka Membalikan tubuh velo dan Terdiam saat melihat mata merah kekasihnya. "Kamu berbohong! Kamu Kenapa Velo.?" Tanya Azka penuh tekanan.

Velo Menatap azka Dan kembali terisak, ia memeluk tubuh azka dan menyembunyikan wajahnya di tubuh besar Kekasihnya.

Azka Mengusap lembut Rambut velo Dan membiarkan Velo untuk menangis sepuasnya dulu di tubuhnya, ia Sudah menduga Velo pasti memiliki masalah dan tidak mau menceritakan masalahnya padanya. Azka yakin kali ini bukan tentang devan. karna kabar laporan dari jeremi devan sudah tidak mendekati Velo lagi dimana pun.

Velo Meremas Kaos azka Dan Menghentikan tangisannya. "Aku Merasa Nita Menjauhi ku Ka. Nita juga sekarang sering menatap dingin padaku dan aku Tidak biasa dengan Tatapan Nita yang seperti itu. Aku takut Azka." ucap velo lirih.

Azka Menganggukan kepala. "Jadi karena itu?" Velo Menganggukan kepala.

"Velo, Aku tidak tau itu hanya ketakutan kamu atau Nita memang sudah tahu tentang hubungan kita hanya saja ia sengaja tidak mengatakan nya padamu. tapi jika seandainya pun nita tahu, Kenapa kamu harus takut? jika kamu tidak bisa menghadapinya maka hubungan kita pun tidak akan ada majunya."

Velo Sedikit Menjauh dari azka dan menatap Mata azka yang sedang menatap matanya dengan lembut.
"Aku...."

"Jika Kamu Takut, biar aku yang mengatakannya pada nita." Putus Azka Memotong ucapan Velo.

Velo Tidak Menjawab ucapan azka dan kembali memeluk tubuh azka dengan erat. ia Memasukan tangan nya kedalam kaos azka.

"Aku Sedang berbicara serius Vel."

Velo Mengangguk. "Ya azka. Tapi aku sedang kalut, dan Aku Butuh kamu." Bisik velo Merenggut.

Azka Menarik tangan Velo keluar dari dalam kaosnya dan menatap Velo dengan pandangan Aneh. "Kamu Hamil lagi?".

Velo Tertegun, Ia Menatap azka Dengan wajah seperti menahan tawa. "Kenapa Kamu ngomong gitu ka!" Tanya Velo serius. Azka selalu bisa Menghiburnya walaupun tanpa di sadari kekasihnya, meskipun dengan hal-hal aneh sekalipun.

Azka Mengeritkan kening Dan Bangun dari atas kasur.

Velo Melihat azka yang tergesa Meraih ponsel nya di atas sofa di dalam kamarnya.

"Dok, Apa Kekasih saya sudah mengunjungi anda beberapa bulan ini?"

Astaga azka. Velo benar-benar ingin tertawa saat ini.

Azka Mengeritkan keningnya Menatap Velo dan dengan serius mendengarkan dokter kandungan yang tengah ia telepon.

"Nona Velo Memang tidak akan datang mengunjungi saya Sir.."

"Kenapa begitu?" Ucap azka tidak sabaran.

"Nona Velo kan program kontrasepsi, dan jangka waktunya itu setiap satu tahun baru berkunjung lagi kerumah sakit. apa Sir tidak mengetahuinya.".

Velo Memiringkan tubuhnya dan tak bisa lagi menahan tawanya. ia tertawa di tutupi oleh selimut.

Azka Mengangguk Meskipun tidak terlihat oleh dokter di seberang sana.
"Baiklah, terimakasih atas informasinya." Azka langsung memutuskan panggilan nya dan membuang lagi ponselnya pada sofa.

Ia berjalan kembali ke arah ranjang dan langsung membalik Tubuh velo yang sedang tertawa di tutupi selimut.
azka Menjitak Kening velo dengan gemas.

"Kamu Mengerjaiku! " Velo Menggelengkan wajahnya cepat dengan senyum yang masih setia di bibirnya.

"Kamu yang berpikiran aku hamil. aku kan hanya meminta, Tapi kamu berpikiran aku hamil.!" Belanya tidak bersalah.

Azka Tersenyum dan Mencium sekilas bibir velo. "Tidak Biasanya kamu Meminta duluan. Aku pikir kamu hamil lagi."

Velo Menggeleng .
"Tidak Ka, aku Masih belum Siap untuk hamil lagi."

Azka Mengangguk Mengerti. "Aku Tahu, Sudah tidak sedih lagi?" Velo Tersenyum dan mengangguk.

"Berkat Kebodohan tidak sengaja Kamu tadi, Aku sudah merasa lebih baik." Ucap Velo Santai.

Azka Menaikan kedua halisnya menjadi satu. "Oh... Sudah Berani Mengataiku ternyata, Apa setelah ini kamu masih bisa mengataiku Hehh." Ucap Azka langsung Menindih tubuh Velo.

Velo terkekeh dan Membiarkan azka Menciumi lehernya.




****************






enibahri
28-10-19

affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang