Part 18

28.9K 493 8
                                    

.
.
.
Devan Mengerang kencang dan menyemburkan seluruh cairan nya pada rahim velo hingga habis. ia menjatuhkan tubuhnya dengan lunglai Di atas punggung velo yang berpeluh keringat dan mengecupnya dengan lembut. ia juga mengecup singkat kening velo dan  mengusap kening velo kemudian menghapus peluhnya dengan punggung tangan.

Devan tahu velo membenci nya sekarang.

"Maaf, Maaf kan aku Velo... " Gumam devan serak. ia mencium pucuk kepala velo dengan lembut sekali lagi.

Devan Masih bernafas dengan memburu kasar dan mulai melepaskan penyatuan tubuhnya secara perlahan-lahan. Ia Menutup matanya perih saat velo meringis tertahan dan jelas pasti itu sangat menyakitkan untuk gadis yang ia cintai itu.

Ia benar-benar gila, obat sialan dari nita benar-benar gila.

Ia tidak cukup sampai empat kali melakukan nya pada velo, dan devan yakin velo tidak akan bisa berjalan sampai besok malam lagi.

Sungguh bajingan dan bangsat Kamu devan.  Batin devan mengumpat dirinya sendiri.

"Vel...aku mohon bicaralah..." Seru devan memeluk tubuh velo dari belakang.

Velo Terisak dengan air mata yang hampir mengering, ia Tidak bisa lagi melakukan apapun jika sampai azka tau apa yang ia lakukan saat ini. Velo mengerang kencang dan meremas selimut dengan erat.

Devan menutup mata nya saat mendengarkan isakan kuat dari velo, hatinya teriris saat tahu ia lah yang menyebabkan air mata dan sakit hati velo saat ini.

"Kamu bisa membunuh ku saat ini Vel, Aku pun siap di bunuh azka saat ini juga.." Ucap devan lirih di telinga Velo. ia menitihkan air matanya di punggung gadis yang ia cintai itu.

"Kamu Tidak pernah menghianati Azka vel, Aku yang salah. Aku akan mengatakan kebenaran nya pada azka, jika itu yang kamu takutkan. aku mohon jangan membenciku."

"Kamu pikir ini semudah apa yang kamu bayangkan devan." Lirih velo serak.

"Aku Tidak peduli vel, Aku siap di bunuh azka saat ini juga jika dia tidak Mempercayai kamu. " Balas devan Semakin memeluk tubuh velo dengan erat.

Velo melepaskan tangan devan di tubuhnya dan berusaha untuk duduk di atas kasur, ia meringis saat kewanitaan nya berdenyut nyeri kemudian ia menatap devan dengan mata yang sangat sembab oleh air mata.

"Aku ingin Sendiri Dev, Aku mohon." Lirih Velo Memejamkan kedua matanya.

Devan Berdenyut nyeri melihat velo yang hancur karna dirinya. Ia menganggukan kepala dan beranjak dari atas kasur. ia memungut kembali pakaian nya dan menyisakan jaket tebalnya di atas ranjang untuk di kenakan velo. Ia Berjalan dan masuk kedalam kamar mandi.

Velo terisak dengan kencang dan menumpah kan segala air matanya saat devan sudah memasuki kamar mandi.  ia memukul seluruh tubuhnya berulang kali dan menjabak rambutnya dengan kasar. Ia terus menangis dan memukul tubuhnya hingga tenaga yang ia miliki benar-benar seperti terkulai dan
habis.

Velo terdiam dengan lirih saat apa yang ia lakukan Tetap percuma saja Dan tidak akan bisa mengembalikan keadaan seperti beberapa jam yang lalu.

"Ashh..." ia mengerang memegang kepalanya yang berdenyut nyeri dengan pandangan yang mulai berkunang-kunang.

Azka, apa kamu akan Membenciku. Lirih Velo Sebelum menjatuhkan tubuhnya tak sadarkan diri.

------------------------------

Devan Meremas Rambutnya, Ia sudah berpakaian dengan lengkap dari tadi dan ia tidak bisa keluar dari kamar mandi sekarang. ia tidak sanggup melihat velo Sehancur itu karna dirinya.

Devan mengepalkan tangan nya erat saat ia teringat dengan nita.

Bajingan kamu jalang. Aku akan membuat perhitungan untukmu. lihat saja nanti. Ucap devan penuh amarah di dalam hatinya.

Ia Mengepalkan kedua tangan nya lebih erat di sisi, bathtub.

----------------------------------

BRAKKKK.......

Azka Mendobrak pintu kamar dengan kencang dan Tertegun melihat pemandangan di hadapan nya. Ia terlambat.  azka memandang teriris punggung polos Velo di atas kasur dengan pakaian yang sobek di atas lantai yang berceceran.

Ia meremas tangan nya dengan erat.

Srettt....

Azka Memandang penuh amarah saat melihat devan keluar dari dalam kamar mandi.

----------------

Devan keluar dari dalam kamar mandi dengan cepat karna mendengar suara dobrakan yang sangat keras dari dalam kamar. ia Tertegun dengan tubuh kaku saat melihat azka berdiri dengan punggung tangan yang terkepal erat menatap nya.

BUGHH........BUGHHH...

"BAJINGAN... GUE SUDAH PERNAH BILANG, JANGAN PERNAH SENTUH CEWEK GUE BANGSAT...."

Devan Tersungkur Cukup keras ke atas lantai dan langsung menyeka darah yang keluar dari hidung nya.
ia menatap azka. "Itu bukan kemauan gue, Mantan tunangan lo yang brengsek yang sudah menjebak gue. "

Azka Menggertakan giginya Dan menahan tangan nya untuk tidak memukul devan lagi. ia menatap tajam pada devan dan menatap tubuh polos velo di atas kasur.

BUGHHH....BUGHH....

Ia Menojok devan lagi Dan lagi, sekali, dua kali. hingga ia benar-benar puas Menghajar sepupu sialan nya itu. Ia menatap tajam dengan tatapan penuh benci pada sepupunya.

"TAPI BUKAN BERARTI LU HARUS NIDURIN DIA BANGSAT...." Sentak azka. Bughh... menojok devan untuk yang terakhir kali.

Devan Lunglai di atas lantai. tubuhnya Terasa hancur oleh Pukulan azka di seluruh tubuhnya. darah sudah berceceran dimana-mana. tapi ia terima dan tetap diam tanpa melawan. ini semua memang kesalahan dia yang tidak bisa menahan hasratnya sedikit lagi saja pada velo hingga menunggu azka sampai datang.

"Gue tau. Gue salah. Gue Akan terima apapun resiko dan balasan lu buat gue. tapi Velo tidak bersalah. dia Bahkan Tidak pernah berhenti menangis saat gue melakukan nya. "

"SIALLLL...." Bentak Azka keras. BUGH... dan Menojok dinding dengan kencang, ia tidak memperdulikan darah yang keluar dari punggung tangan nya.

Tangan nya tidak sakit sama sekali di bandingan keteledoran nya kali ini yang membuat velo harus mengalami hal ini.

Matanya berkilat penuh amarah.
"Lu harus membayarnya devan."Ucap Azka Dengan sangat dingin.

Devan Menggangguk dan Pasrah, ia tahu Meskipun ia Telah melakukan nya Pada velo, azka tidak akan pernah melepaskan velo untuknya. Meskipun Mungkin velo akan hamil anaknya nanti.

Tunggu....

Devan langsung terdiam dengan tubuh yang langsung menegang dengan sempurna ketika ia teringat sesuatu. ia menatap azka dan menundukan wajahnya lagi. apa ia harus mengatakan nya.

Tapi Devan terdiam saat ia malah memikirkan sesuatu hal yang tidak mungkin. Tapi ia akan mencobanya. setidaknya, biarkan velo mengandung anaknya, meskipun ia tidak bisa memiliki velo, setidaknya ia memiliki sebagian dari pada hidup velo untuknya.

Devan Meremas tangan nya erat, ia gamang dengan pilihan yang akan ia ambil ini benar atau salah.

*******************





enibahri
01-11-19

affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang