Part 20

29.6K 598 30
                                    

Devan Meremas Tangan nya erat, ia menggelengkan kepala nya dengan kuat.

Tidak, ia tidak bisa membuat velo semakin membencinya jika ia melakukan hal gila seperti yang ia pikirkan barusan.

"Cepat bawa Velo kerumah sakit Azka." Seru devan,  ia Mencoba untuk berdiri meskipun Seluruh tubuhnya terasa remuk dan menyakitkan.

Azka Menatap tajam pada Devan yang Mulai berjalan dengan perlahan menghampirinya.
"Apa Maksud lo! Gue akan membawa Velo kembali kerumah.." Ucap Azka Dingin, Ia Menatap dengan mata yang berkilat tajam pada devan yang sudah berdiri tak jauh dari sisi ranjang.

"Dia bisa hamil anak gue, kalo lu tidak membawanya kedokter kandungan sekarang juga." Seru Devan Pasrah, dengan azka yang begitu membencinya sekarang.

"Tidak Perlu, Tidak dibutuhkan, dan itu tidak akan pernah terjadi, Velo Masih berada dalam kondisi aman." Seru Azka Muak,

Devan Meremas wajahnya kasar. "Ia tidak akan Aman Azka. nita sangat tahu akan hal itu, ia Meminta dokter kandungan untuk menembusnya dan menyuntikan suntik subur dengan dosis tinggi pada tubuh velo untuk membuatnya bisa mengandung anak gue, jika lu tidak membawanya sekarang juga, itu Tidak akan pernah menjadi masalah Buat Gue.." Sentak Devan yang malah ikut terbawa emosi.

Azka terdiam beberapa saat.

"A--pa Lu bilang....." Seru Azka  melebarkan kedua matanya. Tangan nya terkepal dengan sempurna.

Ia Yang baru tersedar dan mengerti akan kondisi velo yang saat ini tidak baik, ia pun langsung membopong tubuh velo setelah melilitkan selimut pada tubuh velo dan berlari dengan kencang kebawah menuruni anak tangga dengan cepat.

Ia menyuruh anak buahnya untuk membawa mobilnya dan langsung masuk kedalam mobil jeremi dengan tergesa setelah jeremi membuka pintu mobil penumpang untuknya.

"KE RUMAH SAKIT, SEKARANG JUGA. CEPAT..." Teriak azka, Jeremi langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

-------------------------------

Devan Masih Terdiam dengan tubuh kaku tapi tangan nya terkepal di masing-masing kedua sisi tubuhnya, Ia masih berada di dalam kamar itu dan terduduk dengan lemas di atas kasur.

Devan menjambak rambutnya kencang dengan isakan lirih yang keluar dari bibirnya, Ia memandang lirih Kasur yang baru beberapa menit yang lalu masih ia gunakan untuk bergelung bersama velo berdua, kini malah menjadi penyesalan yang teramat sangat untuknya.

Ia meremas wajah nya kasar dan Menitihkan airmatanya dengan perih.

"Maafkan aku vel, Aku Mencintaimu. Jangan pernah membenciku Aku mohon." Lirih Devan Menyesali kebodohan nya.

Andai saja ia mampu Menahan Hasratnya sedikit lagi sampai azka datang Menemukan mereka, Mungkin Hal ini tidak akan pernah terjadi dan velo tidak akan semenderita ini.

Velo pasti sangat membencinya sekarang.

Tinggalkan kota ini, jangan pernah muncul lagi dihadapan gue ataupun velo. Atau gue benar-benar akan menghancurkan hidup lo tanpa bisa lo bayangkan, gue gak akan pernah pandung bulu untuk menghancurkan kehidupan seseorang yang sudah menyakiti tubuh dan hati cewek gue, Sekalipun lo anak dari tante kandung gue.

Devan Menggelengkan kepalanya lemah. "Gue tidak akan mungkin bisa Azka. Gue sangat mencintai velo seperti lo mencintainya. Gue tidak pernah bermaksud untuk menyakitinya, itu tidak akan pernah mungkin gue lakuin" Gumam devan Memejamkan kedua matanya dengan lirih.

----------------------------

"Sir, Kami Berhasil Menemukan dan menangkap dokter kandungan yang menyuntikan suntik subur pada Kekasih anda. Kami juga sudah menyekapnya dibawah tanah bersama Dengan perempuan tadi." Seru Rafi Melapor pada Azka.

affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang