Part 21

26.8K 592 16
                                    

Nita Menggeram Marah pada dirinya sendiri yang ceroboh, Padahal ia sudah mempredisikan Rencana nya akan berjalan sangat mulus tanpa gangguan, tapi sial. azka malah dengan cepat mengetahui rencana nya.

"Sial..." Nita menggeram marah.

Ia Membenci kondisinya saat ini yang malah seakan dirinya lah yang terlihat jahat disini. Ia hanya melakukan apa yang menurutnya benar untuk membalas perempuan yang sudah merebut tunangan nya darinya.

Jika azka Menganggap dirinya akan terpengaruh oleh omong kosong laki-laki itu, jelas saja nita tidak akan pernah mempercayainya.

Ia sudah terlalu jauh melakukan rencana nya, dan Velo pun sudah terlanjur terlihat hina dan menjijikan dimatanya. jadi, Nita tidak akan berhenti dan menyerah sampai azka dan velo benar-benar berpisah.

PRANGG....

"Arghhhhh.... Gue harus keluar dari sini." Sentak Nita Melempar pas bunga hingga hancur.

-------------------------

"Bagaimana dok...?" Tanya Azka cepat dan Duduk dihadapan dokter dengan cemas.

"Bagus dan lancar, Untung tubuh Pasien Sempat menolak karna suntik serum penyubur itu dilakukan saat pasieun tak sadarkan diri, sehingga kerja dari obat itu tidak bekerja Secara maximal. Mungkin akan ada efek samping dari pencegahan yang barusan dilakukan, Contohnya. pasien mungkin akan terus mual dan mengalami sakit perut yang sangat luar biasa selama beberapa hari, tapi anda jangan khawatir, karna itu tidak berbahaya. Hal itu bisa terjadi karna efek samping dari beberapa serum dan obat yang masuk kedalam tubuh pasien dalam kurun waktu yang tidak terlalu jauh dari jangka waktu dari pemberian suntik suburnya sendiri. saya sudah menganjurkan obat yang bagus dan aman untuk rahim pasien dan penyembuhan nya juga supaya lebih cepat, anda bisa langsung menebusnya di depan."

Azka Berseru Syukurlah. Dan bergumam terimakasih pada dokter sebelum Ia keluar dari ruangan dokter.

"Tebus obat ini didepan. " Azka memberikan resep dari dokter kepada jeremi.

Jerimi mengambilnya dan berlalu setelah mengatakan Baik Sir, pada azka.

Azka berjalan kembali menuju kamar rawat VIP velo, Ia duduk di samping velo dan menggenggam tangan nya dengan lembut.

"Aku bersumpah, kali ini kamu akan aku jaga dengan nyawaku sendiri Vel..".

-------------------------

"Devan, Kamu pulang nak..?" Yosi ibunya devan berseru bahagia melihat anaknya kembali pulang. ia berlari kecil menghampiri anak nya dan memeluk nya sekilas.

"Iya mah, Ada yang ingin devan sampaikan pada mamah" Ucap devan langsung. ia menarik lembut ibunya untuk duduk di kursi dan ia berjongkok di hadapan ibunya.

"Bicara apa nak? kita masuk saja dulu kedalam. Ayahmu sedang keluar, jadi didalam saja ya.." Tanya Yosi mengajak Devan untuk bicara di dalam saja, Ia mengerutkan keningnya bingung menatap wajah anaknya yang terlihat memiliki banyak masalah.

Devan Menggeleng dan tersenyum lembut menatap ibunya. Ia meraih tangan ibunya dan mengecupnya sekilas. "Devan Akan pindah keluar negri mah, Mungkin Devan Gak akan pulang untuk waktu yang cukup lama di sana..Devan minta ijin sama mamah Sama papah. " Tukas Devan Tersenyum lirih menatap ibunya.

Yosi Menatap anaknya lembut.
"Kamu Memiliki masalah nak! " Tanya yosi penuh pengertian. devan mengangguk.

Yosi tersenyum lembut menatap putranya. "Jika kamu memiliki masalah, Kamu hadapi masalah kamu, Bukan nya malah kabur keluar negri seperti itu. Apa kamu yakin, jika kamu pergi keluar negri masalahmu akan terselesaikan dengan sempurna disini."

Devan Terdiam beberapa saat dan menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Tapi jika aku tidak pergi, aku akan menyakiti hati perempuan yang aku cintai mah. akupun Tidak bisa melihat dia yang membenciku karna kesalahan ku padanya." Ucap devan lirih.

Yosi tertegun melihat anak nya yang menitihkan airmatanya untuk seorang perempuan. baru kali ini ia mendengar anaknya bercerita tentang seorang wanita padanya dan ini baru pertama kalinya, meskipun dalam hal masalah buruk seperti ini.

"Memang apa yang kamu lakukan sehingga perempuan itu sangat membenci kamu nak!" Tanya yosi dengan hati-hati pada anaknya.

"Aku Memperkosanya Mah, aku bajingan, Aku tidak pantas untuk berada di dekat dia dan kekasihnya lagi."

Yosi menutup mulut dengan kedua tangan nya. matanya memanas mendengar penuturan anaknya.
"Kamu memperkosa perempuan yang sudah memiliki kekasih devan. Astaga nak, apa yang membuat kamu melakukan itu " Seru yosi sudah mengeluarkan airmatanya.

"Maaf kan aku mah, Aku khilaf. Tapi aku mencintainya. dan dari itu aku lebih baik pergi dari sini."

Yosi mengelengkan kepalanya. "Tidak nak. Mamah tidak akan ijinkan kamu pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab pada perempuan itu. bagaimana kalo perempuan itu hamil." Sentak yosi keras penuh dengan kekecawaan pada anaknya.

Devan Menggeleng lemah. "Tidak mah, aku yakin dia tidak akan menggandung anakku. Azka pasti sudah melakukan yang terbaik untuk dia."

"APA KAMU BILANG...." Sentak yosi tercengang .

Devan Menganggukan kepala dengan lirih. "Perempuan yang aku perkosa kekasihnya Azka mah. Sepupu aku sendiri."

Yosi Bangun dari duduknya. ia Menatap tidak percaya pada anaknya. Devan Mengepalkan tangan nya erat dengan hati perih. Ia sudah menyakiti banyak orang saat ini.

"Devan, kamu tau apa yang kamu lakukan itu nak, "Seru Yosi lirih.

"Aku tau Mah, Maka dari itu. Ijinkan aku pergi. Karna kalo tidak, aku tidak yakin untuk tidak merebut paksa Perempuan yang aku cintai itu."

Yosi memandang lirih anaknya. baru kali ini ia melihat anak nya jatuh cinta, tapi ia sudah harus merasakan patah hati karna cinta. ia tidak akan membenarkan kesalahan anaknya yang sudah memperkosa seorang perempuan yang sudah memiliki kekasih, Apalagi Perempuan itu adalah kekasih Azka keponakan nya sendiri. Yosi akan menemui perempuan itu nanti dan meminta maaf secara langsung sebagai bentuk permintaan maafnya dengan tulus atas perbuatan anaknya yang sangat kotor. Yosi Menghapus airmatanya dan mengganggukan kepala.

"Baiklah, Pergilah nak. Dan kembalilah saat kamu sudah melupakan dia. jangan kamu hancurkan hubungan orang, apalagi Azka keluarga kita. "Ucap ibunya memeluk devan erat.

"Iya mah, Devan tau. Maaf, devan sudah mengecewakaan mamah dan keluarga kita." Yosi mengangguk ."Iya nak, iya. ".

Devan Melepaskan pelukan ibunya.
"Devan akan pergi sekarang mah. titip salam untuk papah."

"Hati-hati nak, Jaga kesehatan kamu. Mamah percaya kamu Bisa. kamu anak mamah yang luar biasa."

Devan Menganggukan kepala dan tersenyum ."Pasti mah. Mamah juga jaga kesehatan mamah. Devan pergi. " Yosi mengangguk dan tersenyum lirih menatap kepergian anaknya.

Devan Memasuki mobil dan menjalankannya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah sakit terlebih dahulu.

******************

Ngegantung banget ya. 😑

Maklum ya, Sambil ngurus bayi😅😅.

Gak bisa kayanya up lama. Udahlah, dari pada jadi basi ceritanya. 🤧😬😬.

Semoga kalian suka.

Selamat siang. selamat berlibur.


enibahri
03-11-19        13:54

affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang