Chapter 4 - Quest Pertama

1.9K 124 16
                                    

Pagi telah tiba, matahari sudah mulai mengintip orang-orang dunia ini. Aku melakukan rutinitasku di pagi hari yaitu olahraga agar badan selalu fit.
Selesai berolahraga akupun mandi agar bau keringatku hilang, selesai mandi aku turun ke lantai dasar untuk sarapan.

Setelah sarapan di penginapan aku langsung berjalan menuju Guild untuk mengambil quest pertamaku sebagai petualang, tapi entah kenapa perasaanku tidak enak hari ini.

Akupun sampai di Guild dan langsung menuju papan quest.
Aku melihat-lihat quest apa saja yang tersedia di papan ini, questnya beragam dari mengumpulkan tanaman hingga penumpasan.

"Hmm..... lalu quest apa yang akan kuambil, karena di kartu anggotaku aku masih di tingkat Trainee, baiklah ayo ambil quest penumpasan goblin ini" gumamku

Lalu aku membawa lembaran quest itu menuju resepsionis, dan disana aku melihat Karen sedang mengurus beberapa berkas.

"Hai Karen, hari ini kau makin cantik" kataku dengan nada bercanda

"Eeehh.... Te..terima kasih" kata Karen sambil menunduk tersipu

'Lucunya' pikirku

"Lalu Haruki-san apa anda akan mengambil quest?" Tanya Karen dengan nada seorang resepsionis walaupun wajahnya sedikit memerah

"Iya, aku akan mengambil quest penumpasan goblin ini"

"Baiklah Haruki-san lokasi quest ini ada di Desa A-"

BANG!!!!

sebelum Karen menyelasaikan perkataannya sebuah pintu terbuka dengan suara nyaring.

"Ahh Guild Master ada apa?" Tanya Karen

"Pemberitahuan kepada semua petualang di Kota Zaran, kita menerima quest darurat. Pasukan iblis yang dipimpin astaroth terlihat di Desa Ado dan sedang menuju kemari setelah menghancurkan Desa Ado."

Setelah pengumuman yang dibuat oleh guild master ini keributan terjadi di aula.

"Guild Master, Berapa jumlah mereka?" Tanya seseorang

"Menurut informasi yang kami dapat, jumlah mereka setidaknya 20.000 terdiri dari goblin, orc, demonic beast" kata guild master itu

"Apa!!?"

"Yang benar saja"

"Itu terlalu banyak"

Suara suara seperti itu terdengar di aula.

"Lalu kapan mereka akan sampai di kota ini" tanya orang lain

"Menurut intel kita mereka akan datang 5 jam dari sekarang, karena itu segera ke pos depan untuk berkordinasi dengan prajurit"

Setelah guild master mengatakan itu, para petualang di aula mulai meninggalkan guild dan menuju pos depan.

'Mereka cukup teroganisir' pikirku

"Guild master, boleh saya bertanya?" Kataku

"Apa itu?"

"Astaroth itu, apakah ada orang yang bisa mengalahkannya atau setidaknya mengimbanginya di kota ini?" Tanyaku

"Sayangnya tidak ada yang bisa mengalahkannya, tapi untuk mengimbanginya kita punya 2 orang"

"Jika boleh tau, siapa saja orang itu?" Tanyaku

"Itu adalah aku dan tuan Hauser" kata GM

"Begitu, lalu apa tingkatan kalian?" Tanyaku

"Kami ada di tingkatan Guardian" kata GM

"Dan apa tingkatan dari astaroth itu?" Tanyaku

"Dia ada di tingkat commander" kata GM

"Dan juga cepatlah kau ke pos depan, kau juga bagian dari petualang kan? Jangan berlama-lama disini. Lagipula aku juga akan pergi ke mansion tuan Hauser" kata GM

"Baiklah" kataku pada GM

Lalu aku melihat ke arah Karen

"Kalau begitu Karen aku pergi dulu" kataku lalu mulai berjalan meninggalkan Guild

"Iya, hati-hati Haruki-san" balas Karen

------------------------------------

Ketika aku membalas kata-kata Haruki-san, tidak lama kemudian aku mendengar suara Guild Master

"Oya.. Karen sejak kapan kau memiliki pacar?" Kata GM

"A...ayah apa maksudmu, aku dan Ha..Haruki-san tidak dalam hubungan seperti itu" kataku dengan panik

Benar, Guild Master Kota Zaran ini adalah ayahku namanya adalah Graham.
Aku selalu berada di dekat ayahku sejak aku lahir, karena ibuku meninggal ketika melahirkanku.

"Hoo jadi nama anak itu Haruki" kata Ayah sambil memejamkan mata.

"Baiklah Karen, Ayah memberimu restu dengan Haruki-kun. Segeralah menikah dan berikan Ayah cucu hahahahaha"

Setelah mengucapkan itu Ayahku langsung pergi, tinggal aku yang merasa wajahku memerah dan beberapa resepsionis lain yang berbisik-bisik.

"Hei Karen, apa itu benar kamu dalam hubungan seperti itu dengan lelaki berambut hitam itu?" Tanya seniorku dengan nada menggodaku

"Ti..tidak, bukan seperti itu. Senior juga dengar apa yang kukatakan pada Ayahku kan, aku dan Haruki-san tidak dalam hubungan seperti itu" jelasku

"Baiklah-baiklah, kami tak bisa ikut campur dalam hubungan asmara orang lain. Benarkan teman-teman?" Kata seniorku dan bertanya pada yang lain

"Benar" kata seniorku yang lain

'Aaaaaa malunya' teriakku dalam kepalaku

----------------------------------

Saat aku berjalan menuju pos depan, aku melihat banyak warga yang panik dan mengemas peralatan mereka, masuk ke rumah dan mengunci semua pintu dan jendela, suara tangisan anak-anak kecil yang melihat orang dewas dalam kepanikan.

'Jadi iblis-iblis itu sangat menakutkan sampai-sampai mereka panik seperti ini' pikirku

Tak lama kemudian aku telah sampai di pos terdepan, pos terdepan terlihat sangat sibuk dan dipenuhi dengan atmosfir mencekam.

"Oyaa Amamiya kau ternyata kemari juga"

Aku mendengar suara yang familiar.
Dan ketika aku berbalik, aku melihat komandan Theo

"Ohh Tuan Theo, tentu saja saya kemari karena saya sudah terdaftar di keanggotan guild. Maka saya harus mengikuti perintah guild" kataku

"Hahaha kau benar, baiklah ayo kita ke ruang rapat" kata komandan theo

"Ehh? Bukankah ruang rapat hanya untuk para petinggi?" Tanyaku

"Tidak apa-apa, kau kubawa sebagai asistenku. Ayo cepat sebelum rapat dimulai" kata komandan theo sambil menyeretku

Orang ini sangat ramah dan pemaksa pada orang yang baru dikenalnya kemarin.

Haa~ (menghela napas)

-------------------------------

Karena sebelumnya saya belum sebutkan tingkatan dari petualang, jadi saya sebutkan disini mulai dari yang terendah.
Trainee, Support, Novice, Elit, Master, Guardian, Commander, Crusader, Archon, Legend

Cerita ini adalah hasil adaptasi dari beberapa novel yang pernah saya baca, jadi mungkin akan ada beberapa kesamaan dengan novel lain.

Kritik & saran diterima

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang