Chapter 23 - Tujuan Sebenarnya

1.2K 90 6
                                    

Aku membawa Sayaka menuju istana untuk bertemu dengan Raja, untuk meminta agar Raja ini mau memberikan Sayaka surat rekomendasi juga, dan juga aku memiliki tujuan lain kemari selain meminta surat rekomendasi. Selama perjalanan, Sayaka selalu berkata. "Apa kamu serius? Mana mungkin seorang Raja bisa di temui semudah itu" dan ini adalah kesekian kalinya aku mendengar nya berbicara tentang hal yang sama.
Akhirnya aku sampai di depan gerbang istana, di depan gerbang terlihat Royal Guard yang merupakan penjaga/pengawal seluruh keluarga kerajaan, saat mereka melihatku, mereka segera memberi salam dan tanpa basa-basi mereka segera membuka gerbang. Sayaka yang melihat sikap ksatria padaku hanya bisa tercengang dan bingung, lalu dia melihatku seolah-olah minta penjelasan.

"Jangan lihat aku seperti itu, aku bahkan tidak tau apa yag terjadi" kataku pada Sayaka sambil menggelengkan kepalaku. Ya, aku juga dibuat bingung dengan situasi ini, awalnya kukira aku harus menyebut namaku dan tujuan bertemu dengan Raja lalu mereka mengawalku masuk. Kalau soal latar belakang, mereka tidak perlu bertanya, karena mereka melihatku jalan bersama jendral Hamilton menuju istana kemarin.

Sekarang kami berada dalam istana, dan aku bertanya pada pelayan terdekat untuk bertanya di mana Raja sekarang, aku mendapat jawaban kalau Raja sekarang sedang berada di ruang pertemuan dengan jendral Hamilton. Setelah mendengar di mana Raja, aku segera menuju ruang pertemuan yang kemarin. Dan sekarang kami sudah sampai di depan ruangan, aku mengetuk pintu ruangan itu.

*tok *tok *tok

Tidak lama kemudian, pintu terbuka, dan yang membuka pintu adalah jendral Hamilton. Saat jendral melihatku, dia mengeluarkan senyuman dan berkata.

"Kami sudah menunggumu Haruki-kun, ayo masuk, ahh dan Nona ini juga silahkan masuk"

Kami pun masuk kedalam pertemuan, dan didalam aku melihat 2 orang lagi selain jendral Hamilton dan Raja Ben. Badan mereka terlihat terlatih dengan baik seperti jendral Hamilton.

"Selamat datang Haruki-kun, kami sudah menunggumu. Lalu biar kuperkenalkan, mereka berdua adalah Darius Hilton dan Barcus Bowarei" kata Raja Ben dan memperkenalkan 2 orang yang bersamanya.

Seperti yang kuduga, mereka berdua adalah dua jendral besar lainnya setelah jendral Hamilton, aku pun memperkenalkan diri pada mereka berdua.

"Nama saya Amamiya Haruki, saya tidak memiliki pangkat atau jabatan apapun, tapi saya memiliki satu prestasi, yaitu membunuh Astaroth" aku memperkenalkan diriku dan juga menambahkan prestasiku agar tidak di pandang rendah oleh mereka. Tapi pikiranku salah.

"Hahaha... Haruki-kun benarkan? Hanya dengan berhasil membunuh Astaroth kamu sudah menjadi idola di mata orang-orang" kata pria yang nemikiki kumis dan janggut yang rapi, namanya adalah Barcus Bowarei.

"Apa yang di katakan Barcus itu benar, jika kita berbicara soal pangkat atau jabatan, sudah pasti kau lebih tinggi dari kami" kali ini pria dengan rambut pirang dengan aura seorang pemimpin, namanya adalah Darius Hilton.

"Ngomong-ngomon Haruki-kun, siapa nona muda di sampingmu? Apa dia kekasihmu?" Kata Raja dan melihat ke arah Sayaka. Seperti yang diharapkan dari seorang Raja, dia dapat menyimpulkan sesuatu dengan cepat.

"Anda bisa menyebutnya begitu, kedatanganku kemari untuk meminta anda membuatkan Sayaka surat rekomendasi seperti saya"

"Soal itu tidak perlu khawatir, aku akan segera menulisnya. Lalu apa tujuanmu yang lain?"

"Seperti yang anda sebut, saya punya tujuan lain, tapi apa tidak mengganggu pertemuan kalian?" Kataku sambil melihat Barcus dan Darius.

"Tidak masalah, lagipula ini hanya pertemuan rutin" kata Raja

Hee~ jadi mereka juga memiliki pertemuan rutin.

"Baiklah, saya ingin meminta bantuan anda untuk mencarikan saya sebuah toko yang memiliki tiga lantai. Saya ingin membuat perusahaan" kataku

"Perusahaan? Perusahaan seperti apa yang ingin kau buat?" Tanya Raja

"Apa kalian tau apa itu sepeda?, apa itu lemari pendingin?"

"Apa itu?" Kali ini Barcus yang bertanya

"Tentu saja kalian tidak tau, karena aku baru akan memasarkannya di perusahaanku nanti, dengan kata lain, barang-barang yang dijual di perusahaanku nanti, adalah barang-barang yang pertama kali muncul di dunia ini" jelasku, dan juga aku tidak bohong soal 'muncul pertama kali di dunia ini' karena barang-barang seperti itu di jual di bumi, tapi tidak disini.

"Yang pertama kali di dunia ini..... hahaha menarik, menarik sekali Haruki-kun, kalau begitu aku akan menyuruh pasukanku untuk membuatkanmu bangunan untuk di jadikan perusahaan. Lalu apa kami akan mendapat potongan harga saat membeli di toko mu?" Raja Ben langsung setuju, bahkan menawarkan untuk membuatkanku bangunan. Seperti yang di harapkan dari seorang Raja, dia bisa mengetahui apa yang akan di peroleh jika Kerajaannya menjual barang-barang unik, yang pertama kali di dunia.

"Tentu saja, bagaimana dengan diskon 10%"

Saat Raja dan 3 jendral lainnya mendengar apa yang kukatakan, mereka ber empat memiliki ekspresi suka cita, lalu Raja Ben berbicara.

"Kalau begitu, apa yang kalian tunggu. Segera siapkan lahan, bahan bangunan, dan para bawahanmu" kali ini Raja mengeluarkan perintah pada ke 3 Jendralnya.

"Siap Yang Mulia" kata mereka serempak, lalu bubar. Dan yang tersisa di ruangin ini hanya aku, Sayaka, dan Raja Ben. Lalu Raja Ben bertanya lagi padaku.

"Apa yang ingin kau lakukan saat sudah memiliki perusahaan? Kau pasti memiliki tujuan lain bukan? Dan perusahaan ini hanya sebagai pendanaan untuk tujuanmu yang sebenarnya" Raja ini benar-benar hebat, dia bisa mengetahui tujuanku yang sebenarnya.

"Sebenarnya, saya mendirikan perusahaan untuk membantu pendanaan agar saya bisa mendirikan Negara saya sendiri" kataku jujur pada Raja, bagaimanapun, niatku sudah di ketahui olehnya. Jadi sangat tidak baik untuk berbohong.

"Kenapa kau ingin mendirikan Negara?"

"Alasan saya mendirikan Negara adalah untuk memiliki kekuatan militer saya sendiri. Untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan pada anda" kali ini kami saling tatap. Sayaka yang berada di sampingku sedikit bergetar karena atmosfir di ruangan ini menjadi berat.

"Hahaha.... bagus bagus, seorang pria memang harus memiliki ambisi besar. Lalu apa kau ingin bantuanku soal hal ini?" Raja Ben menawarkan bantuan lagi, dan tentu saja aku menerimanya dengan senang hati. Karena setelah masuk akademi mungkin aku akan sibuk hingga tidak memiliki waktu untuk mencari tempat. Setelah topik soal aku mendirikan Negara berakhir. Raja mengarahkan pandangannya pada Sayaka.

"Dan Haruki-kun, sekarang saatnya kau mengenalkan kekasihmu ini padaku bukan?" Kata Raja dan tersenyum.

Lalu aku memperkenalkan Sayaka pada Raja Ben, awalnya Sayaka hanya sedikit berbicara, tapi lama kelamaan dia mulai mengikuti pembicaraan. Setelah selesai berbicara, Raja Ben menyerahkan surat rekomendasi pada Sayaka. Setelah menerima surat rekomendasi itu, kami segera pamit.

"Terima kasih atas bantuannya Ben-san" aku mengucapkan terima kasihku pada Raja Ben.

"Terima kasih Ben-san" Sayaka juga tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Tidak masalah, dan ingat soal janjimu Haruki-kun" kata Raja dengan mengingatkan janji 10% ku.

"Tentu, kalau begitu kami pamit Ben-san"

Dengan begitu kami menyelesaikan urusan kami di istana, dan di sepanjang perjalanan pulang. Sayaka bertanya padaku.

"Haruki, apa kamu benar-benar serius soal perusahaan itu?"

"Tentu aku serius, tanpa ada dana sendiri, akan sangat sulit untuk mendirikan Negara. Lagipula dengan adanya mahasiswa bisnis disini, akan membuat semuanya mudah bukan?"

"Hehehe.... tentu saja, kamu bisa menyerahkan urusan bisnis padaku" Sayaka mengatakan itu dengan bangga lalu memeluk lenganku. Kami pun berjalan kembali ke mansion dengan Sayaka masih memeluk lenganku.

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang