Chapter 15 - Mansion

1.4K 118 9
                                    

"Kau tidak sopan! Kau berada di hadapan Raja, kenapa kau tidak menundukkan kepalamu" teriak seorang pria berkumis didalam ruangan

"Menunduk? Kenapa aku harus menunduk pada orang lain yang bukan orang tua ku?" Jawabku ketus

Semua orang yang berada di aula terdiam kaget, dan Jendral Hamilton menatapku seakan berkata 'apa yang kau lakukan?' Sedangkan Raja, senyum nya semakin lebar

"Kau kurang ajar, penjaga bawa dia" kata pria berkumis sebelumnya

Tapi sebelum penjaga ini bergerak, sang Raja berkata

"Apa yang ingin kau lakukan pada tamuku" kata Raja itu dengan tegas.

Semua orang yang berada di aula sekali lagi terdiam, dalam pikiran mereka kenapa bocah seperti dia diundang oleh Raja. Dan jawaban mereka akan tiba tidak lama lagi

"Lalu, Jendral Hamilton kau bisa jelaskan" perintah Raja pada Jendral Hamilton

"Baik Yang Mulia" balas Jendral Hamilton lalu berdiri.

"Nama pemuda ini adalah Amamiya Haruki, seorang pemuda dari Kota Zaran. Seperti yang kalian tau bahwa beberapa hari yang lalu Kota Zaran dikabarkan mendapatkan serangan dari pasukan iblis sebanyak 20.000 yang dipimpin oleh Astaroth. Dan kami dikirim langsung oleh Yang Mulia agar segera menuju ke Kota Zaran. Tetapi sesampainya kami di Kota Zaran, kami melihat Kota Zaran masih berdiri dan Warganya sedang melakukan pembenahan pasca perang. Dan Astaroth diketahui telah dikalahkan oleh seorang pemuda dari Kota Zaran, adapun pemuda itu namanya adalah Amamiya Haruki yang ada disini" Jendral Hamilton menjelaskan apa yang terjadi di Kota zaran

Sehabis penjelasan dari Jendral Hamilton, semua orang yang ada di aula membicarakan kejadian itu, ada yang menyanjung dan ada pula yang tidak percaya.
Sedangkan untuk Raja sendiri, dia hanya berdiam tanpa sepatah kata, tapi jika dilihat dari ekspresi wajahnya. Terdapat kekaguman dalam ekspresi wajahnya. Lalu dia mengarahkan pandangannya pada Jendral Hamilton lagi.

"Hamilton, apa berita itu benar?" Tanya Raja untuk mengkonfirmasi

"Itu benar Yang Mulia, berita ini di ceritakan langsung oleh Penguasa Kota Zaran, Vince Hauser pada saya"

Dengan jawaban dari Jendral Hamilton, sekali lagi aula menjadi ramai dengan bisikan-bisikan seperti "pahlwan baru telah muncul di kerjaan kita", "di usia yang semuda ini dia sudah bisa mengalahkan iblis tingkat commander", "aku harus memperkenalkan putriku padanya".
Ya sesuatu seperti itu, dan saat ini aku sadar kalau kehidupanku tidak akan mudah karena berita ini.

"Haha, bagus. Anak muda sepertimu telah mencapai hal yang luar biasa" kata Raja padaku, lalu dia melihat ke arah pria-pria sebelumnya.
"Karena aku ingin berbicara dengan pahlawan Haruki ini, kalian bisa pergi" kata Raja

Walaupun ada dari mereka yang keberatan, tapi perintah Raja itu mutlak. Tidak lama kemudian hanya tersisa kami bertiga dan penjaga.

"Ayo kita bicara di ruangan lain" kata Raja saat berdiri dan membawa kami ke ruangan lain

Setelah berjalan cukup lama, kami sampai di ruangan yang dimaksud. Ruangan ini tidak seluas ruang tahta, tapi memiliki kursi dan meja didalamnya untuk sebuah pertemuan. Kamipun duduk di kursi dan Raja mulai berbicara.

"Nak Haruki, karena kau berhasil nengalahkan Astaroth, aku harus mempromosikan mu. Harusnya aku mempromosikan mu ke tingkat commander, hanya saja karena mau masih muda pasti banyak pejabat lain yang tidak setuju, karena itu. Aku akan mempromosikanmu ke tingkat master" jelas Raja

"Baiklah Tuan Raja"

Lau Raja memanggil seorang pelayan dan menyuruh dia mengambil sesuatu, tidak lama kemudian, pelayan itu kembali membawa sebuah kartu dan pena.
Setelah menerima kartu dan pena itu, Raja ini mulai menulis.

'Hee, jadi Raja juga menyediakan Kartu ini' pikirku

"Baiklah, sudah selesai. Ini kartu baru mu nak Haruki" Raja memberiku kartu itu dan kulihat cetakannya berbeda dengan milik guild, jika kartu dari guild memiliki lambang guild, maka kartu ini memiliki lambang keluarga kerajaan.

"Dan juga terima ini" lanjut Raja sambil memberiku sekantong sesuatu. Saat aku melihat isinya, aku terdiam. Karena isinya terdapat banyak koin emas. "Didalam situ terdapat 200 koin emas" lanjut Raja.
Wow, aku memiliki 200 koin emas ditanganku. Karena uang merupakan kebutuhan hidup, aku menerimanya dengan senang hati

"Terima Kasih Tuan.....em..." apa aku lupa nama dari Raja ini? Tidak tidak, apa bahkan dia pernah menyebutkan namanya?

"Ohh maaf karena terlambat memperkenalkan diriku. Namaku Benny von Zestiria, panggil saja aku Tuan Ben atau Raja ben" kata Raja Ben

"Baiklah, terima kasih Raja Ben"

"Nak Haruki, apa kau tertarik masuk Akademi Arcadia?" Kata Raja Ben

"Tentu, karena tujuan saya ke ibukota adalah untuk memasuki Akademi itu"

"Kalau begitu, biar kutuliskan surat rekomendasi. Dan kau bisa mengambilnya besok. Dan juga untuk tempat tinggalmu, kuberi kau sebuah mansion dekat akademi. Kau bisa tinggal disana" kata Raja Ben

'Ehh? Aku diberi sebuah mansion, aku tak menyangka ini' pikirku dalam keterkejutan

"Terima kasih" kataku lalu bangkit dari kursi dan menyalami Raja sebelum pergi

---

"Anak yang menarik, benarkan Hamiton" tanya Raja pada Jendral Hamilton

"Benar Yang Mulia, dia memiliki potensi untuk menjadi Jendral yang terkuat mungkin sepanjang sejarah"

"Kalau begitu, aku akan menunggu keberhasilannya di masa depan"

"Itupun kalau anda masih hidup" canda Jendral Hamilton

"Kau benar, hahaha" tawa senang dari Raja

---

Setelah keluar dari Istana, aku menuju mansion yang diberikan oleh Raja padaku. Setelah berjalan cukup lama dari Istana, aku akhirnya menemukannya. Aku melihat rumah luas nan megah dibalik gerbang ini.

'Yang benar saja, aku tinggal di rumah yang luas ini sendirian' pikirku lalu melewati gerbang dan melihat pemandangan yang indah. Rumput-rumput terawat dengan baik dan bangunan yang indah, seperti selalu ada orang yang merawatnya.
Lalu aku membuka pintu mansion dan masuk kedalam, sesampainya didalam, aku melihat barisan orang membungkuk padaku.

"Selamat datang Tuan Haruki" kata mereka serempak

Aku terkejut melihat mereka yang terdiri dari pelayan-pelayan wanita dan beberapa orang menggunakan armor seperti penjaga

"Umm, kalian siapa ya?" Tanyaku

"Nama saya Clarise, saya sebagai kepala pelayan disini yang ditugaskan oleh Yang Mulia Raja untuk mengurus kebutuhan anda sehari-hari" kata seorang wanita yang terlihat berumur diakhir 20

"Nama saya Dan, saya ditugaskan oleh Jendral Hamilton untuk menjaga kediaman anda bersama dengan anggota regu saya yang lain" kali ini seseorang yang berarmor memperkenalkan dirinya

2 orang itu, bagaimana aku bisa menggaji mereka saat aku tidak punya penghasilan tetap. Ayo kita bicarakan besok dengan mereka.

"Kalau begitu mohon bantuannya" kataku pada mereka

"Baik" jawab mereka serempak

Lalu aku diantar keliling mansion untuk memperlihatkan ruangan-ruangan yang ada di mansion. Setelah tur mansion yang memakan waktu cukup lama, aku diantar kekamarku. Kamar ini luas dengan tempat tidur yang cukup untuk 5 orang, sofa dan meja, dan juga lemari pakaian.
Tidak lama saat aku melihat-lihat kamarku, aku menerima telepati dari Muramasa.

'Hoho, ada tempat tidur yang cukup besar untukmu dan wanitamu'

Abaikan saja apa yang dikatakannya. Lalu terdengar suara Masamune

'Tuan, apa anda tidak berkunjung ke guild petualan di ibukota ini dulu?'

Benar, kenapa aku sampai lupa dengan guild petualang disini. Dengan pengingat dari Masamune, aku pun pergi keluar dan berkata pada Clarise kalau aku akan pulang malam dan menuju pos penjaga untuk bertanya dimana guild petualang yang ada di ibukota, setelah mendapat lokasi guild petualang dari penjaga, aku langsung menuju kesana.

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang