Saat selesai mengurus administrasi , lalu mengisi formulir pendaftaran, kami disuruh memilih jurusan, aku memilih jurusan ahli pedang. Sedangkan Sayaka memilih ahli panah, awalnya dia ingin satu jurusan denganku, tapi karena dia tidak memiliki keterampilan berpedang, dia hanya bisa mengalah. Setelah mengisi formulir, kami mengambil seragam divisi. Setelah itu kami tidak langsung kembali ke mansion, tapi kami berkeliling sekitar akademi terlebih dahulu. Selama kami berkeliling, ternyata selama pendaftaran siswa baru, siswa lain tetap masuk seperti biasa. Kami melihat beberapa siswa yang sedang melakukan rutinitas harian mereka di sepanjang perjalanan saat kami berkeliling, dan juga ada beberapa pasangan yang sedang bermesraan juga. Kehidupan sekolah memang tidak jauh dari yang namanya asmara. Oh dan juga di akademi ini ada asramanya, tapi para siswa tidak di haruskan tinggal di asrama, hanya bagi mereka yang ingin saja yang tinggal di asrama. Setelah merasa puas berkeliling, kami kembali menuju mansion untuk beristirahat. Sayaka telah akrab dengan maid lainnya dan kadang-kadang bergabung dengan mereka untuk menghapus kebosanannya, dan aku? Aku masih sibuk dengan pekerjaanku membuat barang-barang baru.
Saat aku sedang asik melakukan pekerjaanku sendiri, aku tidak sadar hari sudah malam. Aku turun kebawah menuju ruang makan, dan disana terlihat Sayaka dan para maid yang sedang makan malam.
"Ahem... kenapa kau tidak memanggilku?" Pertanyaanku ini kuarahkan pada Sayaka.
"Kamu sedang bekerja, jadi aku tidak ingin mengganggu" jawab Sayaka dengan santai.
"Haa~ lain kali panggil aku jika sudah waktunya makan malam" kataku pasrah
"Ya lain kali" dia menjawabku sebentar lalu lanjut berbicara dengan maid lain.
Setelah itu aku ikut makan malam seperti biasa, setelah selesai makan malam, para maid mulai membersihkan meja dan mencuci piring, sedangkan aku dan Sayaka kembali ke kamar dan melakukan kegiatan kami.
•••
Di pagi hari, aku bangun dari tidurku dan merasakan ada dua orang yang memelukku, melihat ke sebelah kanan, aku melihat Sayaka yang masih tertidur, dan di sebelah kiri, aku melihat Clarise yang sudah membuka matanya.
"Selamat pagi Haruki-sama" katanya sambil tersenyum.
"Selamat pagi Clarise" kataku dan mengusap rambutnya.
Lalu biar kujelaskan secara singkat kenapa Clarise juga ikut dengan kami, jadi begini. Awalnya bisa dibilang salah sasaran, kenapa demikian? Karena beberapa hari yang lalu aku ingin mengejutkan Sayaka yang berada di kamar mandi di kamarku, karena itu aku melepas semua pakaianku dan berjalan perlahan ke arahnya. Saat sudah cukup dekat, aku langsung memeluknya dari belakang lalu menciumnya. Tapi oh tapi, saat aku sadar ternyata dia bukan Sayaka melainkan Clarise aku bingung, kenapa Clarise ada di kamar mandiku. Saat aku melihat wajahnya yang memerah dan tidak ada tanda-tanda ingin melawan atau menyuruhku berhenti, akupun melanjutkannya dan membawanya keluar dari kamar mandi menuju tempat tidur. Karena aku bukanlah orang yang munafik, tentu saja aku menerimanya. Jika dia ingin bersamaku dan aku juga menginginkan dia, tidak ada alasanku untuk menolak nya. Dan begitulah.
"Mm... kalian berdua sudah bangun? Kenapa kalian berdua bisa bangun begitu cepat?" Kali ini terdengar suara Sayaka di sebelah kanan ku.
"Mungkin karena kebiasaan, benarkan?" Aku menjawab pertanyaan Sayaka, lalu bertanya lagi pada Clarise.
"Benar Haruki-sama, Sayaka-sama, bangun lebih lambat dari suami itu kebiasaan buruk loh" kali ini Clarise menasihati Sayaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transferred to Another World to Become the Ruler of the World
FantasyAmamiya Haruki, seorang mahasiswa baru di salah satu universitas di jepang. Ketika sedang berjalan menuju ke universitasnya dimana hari itu merupakan hari pertama masuk kuliah untuk mahasiswa baru, tiba tiba dia berada di suatu tempat yang indah dan...