Chapter 10 - Mind Reading

1.6K 122 3
                                    

"Eh ayah?

Ayah? Apa maksudnya

"Oh ya aku belum memberitahumu kalau Guild master itu ayahku kan?

"Itu mengejutkan"

Kataku sambil menyentuh daguku, lalu melihat ke arah tempat tidur

"Lalu, bagaimana keadaan guild master?"

"Setelah diberikan sihir penyembuhan, dia saat ini sedang tidur" kata Karen

"Begitu, kalau begitu aku ingin pergi lagi untuk melihat keadaan Earl Hauser" kataku lalu berjalan ke arah pintu

"Ya, hati-hati"

-----

Saat keluar dari gedung guild, aku langsung menuju ke kediaman Earl Hauser.

Waah itu mengejutkan, tidak kusangka ternyata Karen anak dari guild master.

Sambil memikirkan itu dijalan, tanpa kusadari aku sudah dekat dengan kediaman Earl Hauser. Aku berjalan mendekati gerbang dan terdapat penjaga disana

"Berhenti. Apa keperluanmu?"

"Bisa aku bertemu dengan Earl Hauser?"

"Saat ini Tuan Hauser masih beristirahat, kembali lagi besok" kata penjaga itu dengan tegas

"Baiklah, kalau begitu aku akan kembali besok"

Setelah mengatakan itu aku berjalan menuju penginapanku. Aku berjalan cepat menuju penginapan dengan khawatir, tapi sesampainya di penginapan, rasa khawatirku berkurang karena gedungnya baik-baik saja. Saat aku masuk aku disambut dengan gadis kecil.

"Haruki onii-chan sudah kembali" kata Noel dengan semangat menuju kearahku

"Aku pulang Noel-chan, apa penginapan baik-baik saja selama penyerangan di kota?"

Walaupun aku sudah tau jawabannya aku tetap bertanya

"Umm, kami baik-baik saja walaupun ibu sebelumnya ketakutan. Tapi waktu kami dengar kalau iblis itu sudah dikalahkan ibu sudah lumayan tenang" jelas Noel

"Lalu, apa Noel takut?"

"Noel tidak takut, karena Noel ingin bergabung dengan akademi arcadia di masa depan. Jadi hanya dengan ini mana mungkin Noel takut" kata Noel dengan percaya diri

"Akademi arcadia? Apa itu?"

"Ehh, onii-chan tidak tau?"

Aku mengangguk

"Lalu, biarkan Noel jelaskan. Akademi arcadia itu"

"Bisa aku makan dulu?"
Tanyaku sebelum Noel menjelaskan

"Oke"
setelah megucapkan itu, Noel langsung menuju dapur

---

'Akademi Arcadia kah'

Gumamku sambil berbaring di tempat tidur.
Dari yang kudengar dari Noel, kalau akademi arcadia adalah akademi yang terletak di ibukota kerajaan. Akademi ini setiap tahunnya hanya menerima 300 orang setiap tahun setiap divisi. Divisi ini terdiri dari Divisi pedang dan Divisi sihir.
Untuk kelasnya terdiri dari kelas junior, kelas menengah, dan kelas senior. Kelas junior terdiri dari murid berumur 12-15 tahun, kelas menengah dari 15-17 tahun, dan kelas senior dari umur 18-22 tahun. Kebanyakan lulusan akademi ini akan di tempatkan di militer.
Dan sepertinya dalam 7 hari lagi akan dibuka pendaftaran akademi arcadia.

'Apa aku perlu mendaftar di akademi' pikirku dan mulai tertidur

---

Matahari mulai mengintip di sebelah timur, menandakan pagi telah tiba. Aku memulai rutinitas pagiku.

Saat selesai mandi aku mulai memasang perlengkapanku dan menggantung masamune dan muramasa di pinggang kiri dan kananku, lalu aku mendengar suara

"Oyy, kau bisa mendengarku?"

"Suara apa itu? Datang dari mana" kataku sambil melihat sekitaran ruangan

"Oy bocah, apa kau lupa suara tuan ini"

Tuan? Apa maksudnya, dan juga suara ini memag terdengar familiar

Saat aku berpikir sebentar, dan akhirnya aku sadar kalau suara ini seperti suara muramasa di ruangan putih aneh itu. Lalu aku melihat ke atah muramasa dan bertanya

"Apa itu suaramu?"

'Hmph, bocah kau berani sekali melupakan suara tuanmu'
Kata muramasa dengan sombong

"Apa maksudmu kau tuanku? Kau hanya pedang kesepian yang kucabut" kataku menyindir

'Siapa yang kesepian? Kau bocah berani mengolok-olok tuan ini'

'Kau memang kesepian muramasa'

Terdengar lagi 1 suara, tapi suara ini sangat berbeda dari muramasa. Jika suara muramasa digambarkan seperti suara pria yang somnong, tapi suara ini seperti suara pria berpendidikan(?). Aku berpindah melihat masamune dan bertanya

"Apa ini suaramu?"

'Benar tuan, salam saya'

'Oy oy, apa aku mulai gila karena berbicara dengan pedang' pikirku

'Apa kau bodoh? Bukankah kau memiliki skill mind reading' kata muramasa

Ohh begitu, dengan begitu semuanya jadi jelas.

"Tapi bagaimana menonaktifkan skill ini, karena aku tidak tahan dengan suara sombongmu itu, aku bisa jadi gila" kataku sambil menjentikkan jariku di gagang pedang

*ting*

'Kau, kau berani memukul tuan ini'

"Aku tidak memukulmu oke"

'Cara menonaktifkan skill mind reading anda itu sangat mudah tuan'

"Lalu seperti apa itu?" Tanyaku pada masamune

'Anda hanya harus tidak menyentuh kami, karena skill mind reading akan aktif saat saling bersentuhan' jelas masamune

"Begitu. Lalu, bagaimana dengan kalian?"

'Kami berdua masih bisa berkomunikasi satu sama lain karena kami menggunan sedikit tempat dalam tubuh anda'

"Tempat? Tempat apa?" Tanyaku dengan bingung

'Anda masih ingat dimana anda bertemu dengan muramasa bukan? Tempat itu berada di dalam tubuh anda. Karena itu kami berdua masih bisa berkomunikasi'

Heee, jadi tempat itu ada dalam tubuhku? Tapi bagaimana bisa sebuah pedang berada di tubuhku?

Setelah mendapatkan informasi dari masamune, aku turun ke lantai dasar untuk sarapan sebelum menuju guild.

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang