Hari ini adalah hari dibukanya pendaftaran akademi arcadia. Aku telah bangun dari tidurku, dan melihat Sayaka yang masih tertidur disampingku. Sejak malam itu, Sayaka selalu tidur bersamaku, beberapa hari ini aku membawa Sayaka menuju guild petualang untuk mendaftarkannya, dan membantunya naik level. Karena itu levelnya sekarang naik secara signifikan, yang awalnya level 1 menjadi level 81 hanya dalam beberapa hari, karena aku membiarkan dia mengambil serangan terakhir, dan juga saat menaikkan levelnya, aku sadar kalau skill 'one-shot' miliknya tidak selalu muncul, skill 'one-shot'nya hanya akan muncul beberapa kali. Dan seperti yang kuduga, sesuai dengan namanya 'one-shot'. Skill ini dapat membunuh makhluk lain dalam satu serangan, tidak peduli berapa levelnya. Kemampuan yang gila.
"Sayaka, sudah saatnya bangun, hari ini hari pendadtaran. Kita tidak ingin terlambat kan?" Kataku sambil menusuk-nusuk pipinya.
"*hoam~ bukankah kita punya surat rekomendasi, jadi tidak masalah untuk kesana di siang hari" kata Sayaka saat selesai menguap dan menggosok matanya dengan rambut nya yang acak-acakan.
"Tidak bisa begitu, kita juga perlu untuk melihat-lihat dalam akademi. Hanya karena kita memiliki surat rekomendasi, bukan berarti kita bisa bersantai"
"Baiklah baiklah, kalau begitu aku mau mandi dulu. Haruki, kamu ingin ikut?" Dia melihatku dan bertanya dengan nada yang menggoda.
*haa~
"Cepatlah mandi"
"Baiklah baiklah" setelah itu, Sayaka masuk ke kamar mandi, dan untukku. Aku masih berusaha untuk membuat alat komunikasi jarak jauh, oh ya, ngomong-ngomong. Sekarang dikamar ku ada AC dan beberapa perabotan lainnya yang umum di bum. Dan itu buatanku sendiri loh. Jika kalian bertanya bagaimana aku bisa membuat AC dan yang lainnya, itu karena 3 hari yang lalu.
•••
"
"Hey Haruki, jadi seperti ini pintu masuk ke dungeon?"
"Sepertinya begitu, karena aku juga baru pertama kali masuk ke dungeon"
Saat ini kami berada di depan pintu dungeon, pintu dungeon itu seperti mulut gua. Dan bukan hanya kami yang menuju dungeon, tapi petualang lain juga. Mereka semua membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang, karena itu ketika mereka melihat kami yang hanya berdua ingin memasuki dungeon, mereka terheran-heran. Awalnya beberapa petualang mengira tidak ada kelompok yang ingin mengundang kami. Untukku, walaupun kami di undang, aku tetap akan menolaknya. Karena, jika kami bergabung ke dalam kelompok lain, Sayaka akan sulit untuk mendapatkan serangan terakhir untuk menaikkan levelnya secepat mungkin.
"Ayo masuk, monster di dungeon kudengar memiliki level tinggi, karena itu, dengan leveling disini bisa membuat levelmu naik secara signifikan" kataku pada Sayaka dan di balas dengan anggukannya, lalu kamipun masuk kedalam dan mengabaikan tatapan dari petualang lain.
Saat berada di dalam dungeon, benar saja. Monster yang ada disini mereka semua jarang terlihat di luar, tidak hanya pola serangannya yang berbeda-beda, tapi level mereka cukup tinggi juga. Kami terus berburu di dungeon untuk menaikkan level Sayaka, dan saat kami masuk semakin dalam, kami melihat banyak sekali kristal, kristal-kristal itu memiliki ukuran yang beragam, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Saat aku menyentuh kristal itu, aku merasakan ada aliran mana yang berasal dari kristal itu.
'Apa ini? Apa ini yang namanya Kristal mana yang pernah ku dengar' pikirku.
Ya benar, aku pernah mendengar soal kristal mana ini dari Raja, dan Raja juga menjelaskan bahwa kristal mana ini bisa di program seperti kristal mana yang ada di akademi yang biasa di gunakan untuk mengukur kekuatan murid mereka. Karena kemampuan kristal mana ini menyerap mana alam. Maka, kristal mana ini merupakan sumber daya berharga dunia ini, bukan hanya karena kegunaannya saja, tapi kelangkaannya juga. Dengan kata lain aku beruntung menemukan begitu banyak kristal mana ini, selama aku memiliki banyak dari mereka, dan dengan banyaknya kristal mana yang aku dapat, aku bisa membuat berbagai macam hal seperti di bumi.
•••
Dan seperti itu lah, aku bisa membuat AC dan perabotan lainnya dengan kristal mana ini, tentu saja tidak lupa untuk menulis programnya.
'Hehehe.... dengan ini, aku sudah siap untuk menjalankan bisnis, hanya tinggal menunggu bangunannya saja'.
"Haruki aku sudah selesai, sekarang giliranmu" kata Sayaka saat keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk di tubuhnya.
"Iya iya, kamu sudah harus mengenakan baju saat aku sudah keluar dari kamar mandi, kita harus cepat" selesai mengatakan itu, aku segera menuju ke kamar mandi.
•••
Setelah berpakaian, kami berjalan menuju akademi arcadia. Sepanjang perjalanan, kami membahas soal seperti apa kehidupan di akademi nanti, apakah sama dengan di bumi, dan juga terkadang membahas soal perusahaan yang akan kubuat, mulai dari nama hingga gaji karyawan. Sekitar 15 menit kami berjalan dari mansion menuju akademi, akhirnya kami sampai. Dan terlihat banyak sekali orang yang ingin mendaftar, dan mereka adalah pendaftar reguler. Lalu kami berjalan menuju penjaga yang berada di depan gerbang.
"Hmm? Ada apa? Jika kalian juga ingin bertanya kapan tes akan di laksanakan, tes akan di laksanakan 1 jam lagi" kata penjaga itu, dan sepertinya dia selalu di tanyakan hal yang sama oleh peserta tes yang lain.
"Bukan seperti itu, kami ingin menyerahkan surat rekomendasi kami" kataku sambil mengeluarkan surat rekomendasi ku dan milik Sayaka. Penjaga yang melihat surat rekomendasi kami, terkejut melihat lambang keluarga kerajaan di atasnya. Tanpa perlu basa-basi lagi, dia segera berkata pada kami untuk menyerahkannya kepada kepala instruktur bernama Albert. Kami akhirnya masuk ke dalam untuk mencari instruktur Albert, dan peserta reguler lain yang melihat kami masuk, mereka segera bergegas menuju ke penjaga tadi dan meminta alasan. Karena itu bukan urusanku, maka lebih baik kuabaikan saja dan segera mencari instruktur Albert.
"Waaa.... akademi ini luas sekali" kata Sayaka yang saat ini terkagum-kagum.
Kami terus berjalan hingga melihat 2 jalan yang terpisah satu sama lain hingga berbentuk huruf 'Y', dan di tengahnya terdapat taman dan beberapa orang yang sedang menyiapkan sesuatu. Kami pun berjalan ke arah mereka dan bertanya dimana kami bisa menemukan kepala instruktur Albert.
"Permisi. Dimana kami bisa menemukan kepala instruktur Albert?" Tanyaku pada mereka, dan mereka menghentikan pekerjaan mereka, lalu ada satu orang yang berjalan ke arah kami, orang ini terlihat berumur 30-an, jadi masih bisa dikatakan masih muda. Benarkan?
"Ada apa mencariku? Apa kalian memiliki surat rekomendasi?"
"Benar, kami memiliki surat rekomendasi" akupun menyerahkan surat rekomendasi kami pada Albert.
Setelah itu Albert membuka segelnya dan mulai membaca isinya, dia terlihat sangat serius ketika membacanya. Setelah selesai membaca, dia melihat ke arah kami dan bertanya.
"Kalian ingin masuk divisi ksatria atau divisi penyihir?" Katanya. Lalu aku dan Sayaka menjawab.
"Divisi Ksatria" setelah kami menjawab, instruktur Albert mengangguk dan mulai menulis sesuatu pada surat itu dan melipatnya kembali dan menyerahkannya pada kami lagi.
"Sudah selesai, kalian bisa mengambil jalan sebelah kiri untuk menuju Divisi Kstaria, sesampainya kalian disana, serahkan surat rekomendasi kalian pada orang bagian administrasi untuk mengambil seragam kalian" kata instruktur Albert. (AN : maksudnya sebelah kiri ini, itu sebelah kiri dari Haruki dan Sayaka).
Hmm? Selesai? Hanya begitu saja? Bukankah terlalu mudah... untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan kekuatan dari koneksi, koneksi memang bisa membuat segalanya menjadi mudah.
Setelah itu kami segera menuju Divisi Kstaria, selama perjalanan menuju bagian administrasi, kami melihat siswa divisi ksatria mengenakan seragam miiliter, awalnya kukira siswa dari divisi ksatria harus mengenakan armor, ternyata pikiranku salah.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Kata Author : Terima kasih untuk para pembaca yang mengikuti cerita ini dari awal.
Untuk ke depannya update cerita ini tak teratur ya, karena sekarang saya sedang kerja, jadi updatenya mungkin kalau dapat off baru nulis lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transferred to Another World to Become the Ruler of the World
FantasyAmamiya Haruki, seorang mahasiswa baru di salah satu universitas di jepang. Ketika sedang berjalan menuju ke universitasnya dimana hari itu merupakan hari pertama masuk kuliah untuk mahasiswa baru, tiba tiba dia berada di suatu tempat yang indah dan...