Chapter 9 - Ehh? Ayah??

1.6K 119 5
                                    

"Heh... dengan begini tugasku telah selesai. Lalu ayo mulai membakar habis kota ini"

Itu adalah Astaroth yang saat ini sedang membersihkan pedangnya dari darah. Setelah selesai membersihkan pedangnya, diapun mulai terbang menuju kota Zaran, tanpa memperhatikan luka ditubuh Haruki mulai menutup.

《●》

"Ughh... rasa sakit setelah ditusuk masih ada" kataku sambil mengelus ditempat dimana aku tertusuk tadi.

Saat aku telah bangun, aku merasakan sesuatu di sampingku seperti pedang, dan benar saja ternyata ini muramasa. Pedang yang kudapat di ruangan itu, dan ketika aku melihat sekitar, aku tidak melihat kehadiran Astaroth. Dan tiba tiba aku teringat kata-katanya sebelum menusukku.
Akupun segera menuju arah kota.

Saat aku sedang berjalan menuju arah kota, pertempuran diluar telah selesai.

'Apa mungkin pasukan kota Zaran telah mundur? Wajar saja jika mundur, lagipula 2 orang yang terkuat diantara orang-orang di kota Zaran ini sedang terluka' pikirku

Tidak lama kemudian aku melihat gerbang kota yang di gempur oleh pasukan iblis yang lebih sedikit di banding awal pertempuran dan itu membuat para prajurit yang berada di atas tembok dapat lebih mudah mengatasi mereka.

Tapi entah kenapa prajurit di tembok lebih sedikit dari sebelumnya.
Akupun segera menuju gerbang kota dan membantai pasukan iblis itu menggunakan masamune dan muramasa, setelah para prajurit itu melihatku selesai membantai pasukan iblis itu, mereka membuka gerbang.

"Kenapa jumlah kalian lebih sedikit dibandingkan sebelumnya?" Tanyaku pada salah satu prajurit

Ternyata prajurit yang lain menuju ke tengah kota untuk melawan Astaroth yang diketahui telah sampai di tengah kota.

'Ternyata iblis itu tidak main-main' gumamku

Setelah mengucapkan terima kasih pada penjaga itu aku segera menuju ke tengah kota, sesampainya aku di tengah kota aku melihat banyak mayat prajurit dan juga ada beberapa penduduk sipil yang terbunuh.
Aku terus maju hingga akhirnya melihat sosok Astaroth yang masih melakukan pembunuhan.

"Stone Bullet"

Kumpulan batu-batu terbang menuju Astaroth dengan kecepatan luar biasa. Astaroth tak sempat bereaksi dan akhirnya terluka karena serangan itu

"Siapa yang berani menyerangku" teriak Astaroth dan berbalik

Saat dia berbalik dia terkejut melihat orang yang harusnya telah dia bunuh, hidup lagi seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

"Kau, kenapa kau masih hidup. Aku sudah yakin kau sudah mati" kata Astaroth dengan nada terkejut

"Karena aku dihidupkan kembali oleh pak tua yang menyebut dirinya Dewa" kataku dengan santai

"Ternyata kau memang ancaman, kali ini akan kumusnahkan kau dengan memotong seluruh anggota badanmu lalu membakarmu"

Bersamaan dengan itu, Astaroth mulai menyerang menyerangku.

"Jangan bergerak" kataku dengan nada memerintah

Saat mendengar itu, tubuh Astaroth segera berhenti dan tak bergerak bahkan dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata

'Apa yang terjadi, kenapa aku tak bisa bergerak?' Pikir Astaroth

"Saat ini kau mungkin bertanya 'apa yang terjadi' lalu aku akan memberitahumu, itu karena skill unikku, dengan skill unik ini aku bisa membunuhmu dengan pasti lalu akan kubuat kau menjadi makhluk summon pertamaku" kataku dengan sedikit senyum

Transferred to Another World to Become the Ruler of the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang