DEBIA POV"bi pulang sekolah main ke rumah kamu yuk" ucap Salsa.
dengan sumringah akupun meng-iya-kan keinginan dia.
Aku senang bisa berteman dengan Salsa, ternyata kami memiliki banyak kesamaan. Kami sama-sama pencinta Kpop, jika sedang tidak ada kegiatan Drakorlah yang kami tonton.
Tak hanya dari segi itu saja. Tetapi pelajaranpun sama. Kami sama-sama menyukai pelajaran Matematika. Oleh karena itu kami dengan cepat menjadi sangat akrab. Rasanya dia bukan seperti teman baru tetapi teman lama yang baru bertemu.
"aku punya banyak film Drakor, kamu harus nonton, seru banget pokoknya!"
"seriusan? Wahh bisa lama nih kalo judulnya udah nyantol di korea" akupun tertawa mendengar jawabannya.
"nginep aja gimana?" ajakku. Diapun sempat berpikir sejenak.
"boleh. Nanti aku telpon mamaku buat izin"
Setelah pelajaran selesai bel istirahatpun berbunyi. Aku dengan Salsapun beranjak menuju kantin. "jo mau ikut ke kantin?" tanyaku pada Jovina yang duduk di bagian belakang dengan Reynan.
"gue nyusul deh. Pesenin dulu ya, kaya biasa" kamipun mengangguk lalu pergi.
Seperti biasa suasana kantin dipenuhi banyak orang, untung aku masih kebagian tempat duduk, kalau tidak terpaksa harus membawa makanan ke dalam kelas.
Salsa sudah duduk untuk menempati bangku kami agar tidak di rebut orang sedangkan aku yang memesan.
Dan lagi, aku melihat Daffa dengan lihainya menyiapkan pesanan-pesanan para pembeli. Dan kebanyakan para pembelinya adalah perempuan.
Sekarang aku yakin bahwa modal tampang saja sudah cukup untuk menghasilkan uang banyak.
Buktinya hanya warung ini yang ramai dibandingkan warung-warung yang lain.
Sebenarnya aku malas mengantri selama ini, ingin rasanya aku pindah warung, toh makanannya juga sama-sama enak. Tapi apa daya Jo sudah memesan makanan langganannya.
Akhirnya akupun mendapat giliran untuk memesan. "bu, saya pesen mie ayam nya 3 yah, yang satu ga pake sayur" ucapku pada ibu kantin.
"siap neng"
"ga suka sayur?" aku mengalihkan pandanganku pada pemuda yang bertanya tadi.
"itu buat Jo" kulihat Daffa ber-oh-ria. Tak lama dari itu aku melihat kedua spesiesnya Daffa mereka mengarah ke warung ini.
"Daf udahanlah, makan ayo" teriak Reynan.
"bentar napa wil"
"lama lo" kali ini Noval.
Aku kembali ke mejaku dengan tiga mangkuk mie ayam, ternyata Jo sudah ada di sana, akupun memberikan mangkuk tanpa sayur pada Jo.
"bi, lo yakin bilang ke ibu kantinnya tanpa sayur" aku mengangguk sambil menuangkan beberapa sendok sambal ke dalam mie ku.
"ko ini ada banyak si?"
"loh? Tadi ga ada ko" ucapku, dan aku kaget karena porsinya Jo lebih banyak sayur dibandingkan Mie nya.
"sayurnya di bawah semua. Tadi ketutupan mie" ujar Jovina.
"aku bilang ke ibunya ga pake sayur. Terus dijawab siap katanya. Tapi kayaknya Daffa deh yang bikin"
Akhirnya kami bertigapun menatap ke arah warung tadi dan sudah melihat ketiga pria disana cekakakan tanpa dosa, apalagi daffa, dia kelihatan bahagia banget tanpa peduliin tatapan maut dari Jovina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dini?
Teen Fiction18++ Nikah Dini? Bagaimana kedua manusia yang di jodohkan oleh para orang tuanya bisa menjalankan pernikahan di usianya yang masih muda? Bisakah Debia Meisie Maheswari memerankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang pelajar? Dan bisaka...