Aku terbangun dengan mata yang sedikit membengkak, aku tau ini adalah efek dari tangisanku semalam.
Dengan lemas aku segera mandi lalu bersiap untuk sekolah. Aku tidak tau Daffa semalam tertidur dimana. Mungkin di kamar yang sebelumnya aku tempati.
Aku keluar dengan lemas, aku tidak melihat Daffa di rumah ini. Mungkin dia masih di kamarnya, aku tidak urusan dia akan sekolah atau tidak, toh sekarang tidak ada KBM.
Tanpa menyiapkan sarapan untukku dan Daffa aku langsung berangkat menuju sekolah dengan ojeg online.
Betapa ramainya sekolah saat aku sampai, suara musik memeriahi sekolah ini, tak lupa dengan dekorasi di sepanjang jalan sekolah.
Ini adalah yang pertama kalinya aku merayakan hari bunga disekolah ini, dan tentu saja untuk yang terakhir kalinya.
Di pikiranku ini akan menjadi hari yang sangat berkesan bagiku, tapi nyatanya semua itu hanya halusinasi saja.
Di saat semua orang happy merayakan hari bunga, aku malah merundung sepi sambil terus berjalan menuju kelas.
Aku sempat iri melihat beberapa pasangan kekasih yang tengah berfoto ria dengan bunga yang ada di tangan si wanitanya.
Aku terus berjalan sampai menuju kedalam kelas. Di kelasku juga lumayan banyak para wanita yang mendapatkan bunga, mereka tampak bahagia.
“val, ini bunga dari lo?” teriak Jo.
“iya” jawab Noval.
“kecil amat si, gedean dikit napa” rengek Jo.
“tadinya gue mau ngasih lo bunga bangke cuma belom tumbuh”
“emang gila lo” sambar Jo.
Aku sempat terkejut saat melihat ada 4 buket bunga yang tergeletak di bangkuku.
“jo, ini yang siapa ya?” tanyaku.
“punya lo lah. Wih banyak tuh, dapet berapa bi?”
“ada empat”
“ck ck nasib orang cantik bagus bener” ujar Reynan.
karena penasaran aku segera melihat ke empat buket tersebut, masing-masing tertera kartunya. Aku membaca satu persatu kartu tersebut.
.....
Salam kenal Debia :)
-Diki XII ipa 1
.....
Selamat hari bunga kak Bia ❤
-Vino
Kelas sepuluh ips....
Hallo Bia cantik, selamat hari bunga ya💕
XII ipa 3
...
Aku suka sama kamu :)
-Roni
....
Seketika keningku berkerut.
Aku masih bisa berfikiran positif, mungkin Roni mengirim bunga ini untuk Salsa, mengingat kita duduk di bangku yang sama.
Tapi pikiran itu mendadak runtuh ketidak suara Salsa muncul.
“Jooo Biaaaa, aku seneng bangettt, aku dikasih bunga sama coklat dari Roniiiii” teriak Salsa, seketika jantungku berdetak kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dini?
Teen Fiction18++ Nikah Dini? Bagaimana kedua manusia yang di jodohkan oleh para orang tuanya bisa menjalankan pernikahan di usianya yang masih muda? Bisakah Debia Meisie Maheswari memerankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang pelajar? Dan bisaka...