Tahun pertama.
Bagi mereka perpisahan ini cukup berasa. Debia yang sudah pindah ke bandung dengan hampanya tidur sendiri di dalam kamar. Biasanya dia selalu ada di dalam dekapan suaminya.
Kuliah pertama berjalan dengan lancar, mereka memiliki teman-teman baru. Apalagi Daffa dia memiliki teman dari berbagai manca negara.
Hampir setiap hari mereka berhubungan melalui ponsel, menceritakan kegiatan mereka dari hari per hari. Memang hanya bertelfonan yang bisa mengurangi rasa rindu mereka.
Cukup sering juga Jo main ke apartemen Debia. Jarak tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh, kampus merekapun berdekatan. Kadang sebaliknya Debia yang main ke aparteman Jo. Seperti sekarang, sembari mengerjakan tugas kuliah mereka masing-masing.
“si Daffa gimana kabarnya Bi?” tanya Jo sambil mencatat.
“Baik. Dia kayaknya juga betah disana” jawab Bia.
“kalian sering kontekan?”
“lumayan, minimal kalo gak sempet nelpon harus ngabarin lewat chat”
“bagus tuh, kalo orang LDR yang paling penting itu komunikasi” jawab Jo.
Merekapun berbincang sambil sibuk mengerjakan tugas masing-masing hingga tak terasa waktupun sudah semakin larut dan Bia harus kembali lagi ke apartemannya.
Drtt..
Ponsel berbunyi ketika Bia baru selesai mandi.
Daffa
Sayang.Debia
Iya?Daffa
Gimana kuliah kamu hari ini?Debia
Alhamdulillah kaya hari-hari sebelumnya lancar. Aku baru pulang dari aparteman Jo. Ini baru selesai mandi. Kamu udah makan?Daffa
ko pulangnya larut?
Aku udah makan barusan sama mie.Debia
Aku ngerjain tugas di apartemen Jo. Habisnya jenuh di apartemen sendiri. Jangan makan mie keseringan ya, kasian lambung kamu. Kali-kali kamu masak buat tiga kali makan.Daffa
Aku gak bisa masak yang.Debia
Yaudah Beli masakan di luar. Kurangin makan mie nya.Daffa
Iya.Di tahun ini Daffa menyempatkan pulang ke indonesia dan itu membuat Bia sangat senang, diapun mengatur jadwalnya agar bisa bertemu Daffa di jakarta.
Dia tidak sabar untuk melepas rindu dengan suaminya itu. Diapun meluncur menuju Jakarta. Disana Daffa sudah sampai di rumah orang tuanya.
“Assalamualaikum” ujar Bia sambil mengetuk pintu.
“waalaikumsalam. Yaampun anak mamah udah dateng, dari tadi loh nunggu-nunggu” ujar mama Rosa sambil menghamburkan pelukan pada menantunya itu.
Debiapun mengucapkan salam pada papa mertuanya. “duhh mantu papa makin cantik aja. gimana kuliah kamu Bi?”
“alhamdulillah pah baik”
“orang tua kamu udah di kabarin kan kalo kamu udah di jakarta”
“udah. Barusan udah Bia telpon” jawab Bia sembari lirik kesekeliling ruangan. Dia belum menemukan orang yang dia cari.
“Daffa lagi mandi Bi” ujar mama Rosa sembari menata beberapa menu makanan di meja makan. Debia pun menghampirinya.
“udah kangen banget ya” goda mama Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Dini?
Teen Fiction18++ Nikah Dini? Bagaimana kedua manusia yang di jodohkan oleh para orang tuanya bisa menjalankan pernikahan di usianya yang masih muda? Bisakah Debia Meisie Maheswari memerankan tugasnya sebagai seorang istri sekaligus seorang pelajar? Dan bisaka...