Bab ini tidak berhubungan dengan cerita saya. Ini hanya selingan dengan tanda bagian special.
*
*
*Pesta dansa digelar, di aula istana megah dalam tembok Sina. Undangan disebar dengan untaian benang emas yang menyertai, menandakan uang raja tersisa banyak. Pemberitahuan dikirim pada setiap bangsawan, itu memang biasa. Namun, kali ini para petinggi prajurit juga ikut diundang kedalamnya.
Seperti telah menunjukkan keramahtamahan raja untuk mendapatkan anjing yang setia. Tentu saja, tidak ada yang berani menolak secara langsung. Para prajurit berpangkat tinggi tetap harus datang pada penghamburan uang melalui acara yang disebut, pesta dansa.
Tujuan berkata, untuk menyambut penobatan raja baru.
Lucy melangkahkan kakinya keluar dari kereta kuda, sembari mengambil tangan kakaknya, Lucas. Gaunnya lebih sederhana dibanding dengan para remaja wanita bangsawan lainnya. Tidak berumbai banyak, perhiasan bergelantung sana-sini, dengan korset yang menyembulkan payudara.
Itu hanya gaun berlapis-lapis berwarna merah marun. Lengan berhias bunga mawar kecil-kecil yang menonjol. Tulang belikat menawan dengan kalung perak terpampang begitu dia berdiri tegak dengan percaya diri. Tidak ada yang mengkritik tentang gaunnya yang sederhana setelah melihat wajahnya yang rupawan.
Lucy melangkah ke aula besar itu yang disambut suara instrumen merdu yang meriak. Melihat gorden emas bergantung dengan lampu lilin bertingkat yang tergantung sebagai lampu utama di tengah aula itu.
Berbondong-bondong, para wanita cantik menyapa raja single baru. Lucy hanya meliriknya, tidak satupun dari ujung dirinya tertarik pada pria agak tua yang duduk di singgasana. Dia mengeratkan genggaman pada tangan saudaranya.
Lucas tersenyum lelah, kemudian melirik Lucy, "Jika kamu tidak ingin menyapa raja, tidak apa. Namun ini kewajiban bagi kakakmu, yang seorang lelaki bangsawan. Maafkan aku Lucy, untuk memintamu tinggal."
Lucy memicingkan matanya tanda protes. Namun dia tau, tidak bisa menahan kakaknya terlalu lama, dengan pelan dia melonggarkan gandengannya, "Baik.,"
Lucy berjalan sendiri di tengah ramainya aula bundar itu. Dia memilih meja kosong, diujung, yang tidak terlalu menarik minat. Langkahnya agak lebar, dia begitu dekat dengan meja sebelum kakinya tersandung gaun.
Sial!
Menutup mata dia menanti sakit yang tidak datang. Mengerjapkan visi, dia melihat seorang pria bersurai hitam dengan potongan rambut undercut. Matanya tajam, bisa dibilang tatapannya bukan paling menyenangkan yang pernah Lucy lihat.
Dia kekar, Lucy tau dengan merasakan lengan berotot yang menangkap tubuhnya hanya dengan satu tangan. Dia tau begitu memindai bajunya, yang berarti seorang kapten batalion. Meneguk ludah gugup dia berdiri dengan canggung.
Menundukkan kepala, Lucy meminta ma'af, "A-ah, ma'afkan aku, aku tidak sengaja." mata Lucy sedikit mengintip ketika mendapati pria itu tegang mendengar permintaan maaf dari seorang bangsawan.
Huh, tidak semua bangsawan sombong., Desah Lucy dalam hati.
"J-jika boleh, bisa saya mengundang anda minum?" Lucy menawarkan keramahtamahannya dengan isyarat tangan mempersilahkan meja disampingnya.
Pria itu mengernyit, sebelum akhirnya duduk.
Aku anggap itu 'Ya'.
"Mm.., pertama kenalkan, namaku Lucy , kamu?"
Pria itu melirik dengan mata elangnya. Menatap bangsawan didepannya dengan sedikit keheranan dan ketertarikan. Mulutnya terbuka, menciptakan suara bariton khas militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Along With U || Levi X OC
Science FictionSendirian datang ke dunia lain? Melihat dan mencintai karakter di dalamnya tidak mustahil, Namun, Dapatkah aku mendapatkannya? Yang orang sebut dengan "Happy Ending" «LeviXOC» Update weekend *maybe. *Cerita panjang tak berujung :v