Levi bangun dari tidurnya. Pria itu merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, terasa ... Berat. Dan entah kenapa dia melihat seluruh perabotan di kamarnya sangat besar. Levi melihat baju yang seharusnya pas kini kebesaran, kakinya pun hilang ketika celananya terlihat datar, seakan dirinya menyusut. Dengan ragu-ragu pria itu mengangkat tangannya.
Apa-apaan?!
Matanya melebar seketika, ketika melihat tangan gemuk balita memasuki pengelihatannya. Pria itu mencoba menutup kembali matanya dan bangun untuk berharap ini semua adalah mimpi.
Namun kenyataan itu menyakitkan.
Levi mencoba bangkit, namun terjatuh. Dengan geram dirinya hanya bisa merangkak. Pria itu menatap atap kamarnya dengan datar. Dia kemudian dengan engan mulai mencerna semua realita ini. Levi memutuskan untuk tidak keluar dari kamarnya hari ini dan berharap bahwa besok tubuhnya akan kembali.
Namun pria itu teringat sesuatu, hari ini ada rapat dengan Erwin dan Hanji. Levi bayi mendesah frustasi.
Bayi kecil itu cukup bosan dengan kasur dan merangkak untuk turun dari kasur. Kaki kecilnya menapak dengan tidak seimbang di lantai kayu dan membuat celananya jatuh ke lantai. Sedikit terhuyung-huyung beberapa saat, Levi jatuh terduduk.
Buk.
Suara dari pantatnya yang jatuh bahkan pelan.
Dengan langkah mungil dia mencoba berjalan, namun setelah dua atau tiga langkah kembali terjatuh. Levi lelah setelah percobaan panjang, dirinya memutuskan untuk merangkak saja. Menjadi bayi membuatnya malas.
Levi mulai memikirkan kenapa dia bisa menjadi bayi semalam.
"Levi?!"
Suara seorang wanita memanggil dari jauh dengan langkah makin mendekat ke kamarnya. Levi terkejut merasakan jantungnya hampir berhenti.
Lucy ... ?
Levi panik. Harga dirinya akan jatuh jika Lucy melihatnya seperti ini. Dia tidak mau.
Merangkak dengan susah payah Levi sampai di pintu untuk mengunci. Tangannya hampir meraih kunci yang tergantung di kenop pintu dengan kaki melompat dan tangan bersandar, dia mencoba sekeras mungkin seakan hidupnya tergantung pada kunci itu. Levi frustasi ketika tidak dapat meraihnya.
Tubuhnya terlalu kecil.
Klak!
Kriet--
Levi terjungkal. Tubuhnya terdiring oleh pintu yang dibuka.
Lucy sang pelaku, kini membuka pintu perlahan dan mengamati seluruh perabotan kamar milik Levi. Alis wanita itu mengerut, celana Levi tertinggal di lantai. Lucy yakin Levi orang yang sangat bersih. Dan bertanya-tanya kenapa ada celana ...
Lucy menggelengkan kepalanya beberapa kali. Dia mencoba menghilangkan keanehan di kepalanya. Sesaat kemudian dia memindai sekali lagi. Lucy tidak memperhatikan seorang balita di depan kakinya yang saat ini mencoba untuk duduk.
Kenapa tidak ada orangnya?
Lucy memutuskan untuk masuk, wanita itu melangkahkan kakinya dengan pelan.
Namun siapa tau? Kakinya benar-benar akan menginjak pemilik kamar yang ada di lantai!!
Levi melebarkan matanya ketika melihat sepatu Lucy akan menginjaknya. Pria itu bahkan dapat melihat tanah menempel di alas kaki. Levi merasa sedang berhadapan dengan titan saat ini. Dia bahkan terjerat oleh bajunya yang kebesaran sehingga tidak dapat menghindar.
Singkirkan kakimu br*ngsek!!
"Hwa ba bu! Bwaaa!!"
Levi tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Along With U || Levi X OC
Science-FictionSendirian datang ke dunia lain? Melihat dan mencintai karakter di dalamnya tidak mustahil, Namun, Dapatkah aku mendapatkannya? Yang orang sebut dengan "Happy Ending" «LeviXOC» Update weekend *maybe. *Cerita panjang tak berujung :v