Bagian 19 : Mess

1.2K 236 19
                                    

Lucas kembali ke mansionnya, dia dengan lelah duduk di sofa ruang kerja. Matanya terejam mencoba untuk tidur, sebelum suara ketukan terdengar dipintu.

"Masuk."

Seorang pria tua memasuki ruangan, tangannya membawa sebuah amplop putih polos. Lucas melirik butler yang berdiri di depannya. Dia melambaikan tangannya sebagai isyarat untuk memberi tau alasan dia datang keruangannya.

"Tuan, Nona muda menghilang lagi."

"Hah~ Entah kenapa aku mulai terbiasa dengan kelakuannya."

Lucas memijat pelipisnya, dia kemudian memutar kursinya menghadap jendela dibelakang meja. Dengan santai dia melanjutkan kalimatnya.

"Apa kamu tau di mana dia?"

"Menurut surat yang dikirim Dokter Grisha, dia saat ini ada di Distrik Shingashina."

Lucas mengangguk pelan, jika Lucy di Shingashina untuk mengunjungi Dr. Grisha dia tidak terlalu khawatir. Dia kembali mencoba untuk menutup matanya sekali lagi. Sebelum sebuah suara nyaring pengawalnya membuat terkejut.

"Tuan! Saya mendapat kabar, Distrik Shingashina dan dinding Maria telah diterobos oleh titan!!"

Mata Lucas melebar terkejut, Seakan puluhan ton telah dijatuhkan di hatinya dia berteriak ketakutan.

"APA?!"

***

Lucy menerjang kembali masuk ke distrik Shingashina, raksasa-raksasa itu tidak memperhatikannya. Mereka fokus pada kerumunan orang dipinggir sungai. Lucy tak tau harus bersyukur atau bersedih.

Jika dia tidak dapat masuk dengan kapal, maka dia harus masuk lewat dinding.

Dia melihat raksasa mengelilingi Shingashina, namun dia disini hanya untuk mengambil 3DMG dari para prajurit yang mati. Lucy segera mengamati daerah sekitar, matanya langsung melesat pada salah seorang mayat tergeletak memakai 3DMG lengkap.

Lucy turun dari kudanya dan segera melucuti mayat itu. Aktivitasnya terhenti di tengah ketika wanita itu mendengar langkah kaki raksasa mendekat. Dengan cepat dia menaruh mayat itu di punggung kuda dan memasuki sebuah bangunan acak.

Lucy segera menutup pintu setelah dirinya dan kudanya masuk. Lucy kembali memperhatikan ruangan sekitarnya, di ruangan itu ada seorang ibu yang sedang memeluk anak balita tertidur. Mereka masih hidup.

Namun, hal itu yang membuat Lucy menjadi ketakutan. Jika mereka sudah mati Lucy tidak akan memperhatikan, namun mereka hidup yang membuat dirinya merasa menyesal jika tidak menolongnya.

BAM

BAm

Bam

Sebuah suara keras datang dari luar yang merupakan suara dari langkah kaki raksasa. Raksasa itu mungkin berjalan di balik pintu tempat Lucy berdiri saat ini. Ibu itu ketakutan sembari memeluk anaknya.

Lucy hanya bisa memberikan isyarat telunjuk di depan bibirnya sebagai tanda untuk diam. Ibu itu mengangguk kaku tidak memerhatikan tangan Lucy yang gemetar.

Setelah beberapa saat Lucy segera kembali melucuti mayat prajurit itu dan memakai 3DMGnya. Ibu yang tadi diam di tempatnya kini menghampiri Lucy. Mata ibu itu berkaca-kaca penuh permohonan.

"Tolong ... Nona, tolong selamatkan aku dan anakku!!"

"Tapi ..."

Lucy sudah menduga hal seperti ini akan terjadi. Wajahnya menunjukkan tatapan sedih, namun hatinya mengatakan dirinya tidak akan selamat jika membawa mereka. Dirinya bahkan tidak tau apakah akan keluar hidup-hidup.

Along With U || Levi X OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang