Lucy bangun dari tidurnya. Dia bersiap dan berjalan menuju meja makan dengan kakaknya. Dia tau sedari tadi kakaknya memberi aura tidak mengenakkan.
Lucy memutuskan untuk bertanya, agar kecanggungan aneh tidak terjadi.
"Apa?"
"K-kamu, berpacaran dengan Levi?"
"Belum."
"Apa maksudnya belum?!"
Lucy memutar matanya malas. Sedangkan Lucas menjerit tidak terkendali. Sebenarnya Lucy tau apa yang membuat kakaknya seperti ini. Ini tentang Levi tentu saja.
Setelah kejadian tentang kematian Isabela dan Farlan. Levi seringkali datang berkunjung entah dengan Erwin maupun tidak. Levi bertingkah aneh juga, dia datang dan memanggilnya, namun kadang tidak mengucapkan satu katapun dia hanya numpang minum lalu pergi
Lucy berpikir dia hanya ingin menengok luka dilehernya, apakah sudah sembuh atau tidak, wajar jika itu seseorang tsundere. Namun ternyata Levi tidak menghentikan kunjugan juga. Itu bisa 1 kali dalam sebulan atau 2 kali.
Emang periodisasi?
Kadang pemikiran seperti itu terlintas. Lucy menghela napas dan menyeruput tehnya. Matanya memandang kakak di depannya dengan malas.
"Hari ini aku akan pergi ke markas Surfey Corps."
"Aku ikut." Lucy berkata tanpa basa-basi. Dia segera bersiap dan berjalan ke kereta kuda, meninggalkan kakaknya yang memprotes.
Mereka sampai di depan markas dan segera disambur Erwin. Namun hal-hal disekitar membuat Lucy penasaran.
Hari ini markas begitu ramai dan dipenuhi wajah baru. Sebagian memperhatikan kedatangan Lucy, namun wanita itu memilih untuk hanya tersenyum dan mengangguk. Lucy menengok kesana-kemari dan akhirnya bertanya pada Erwin.
"Erwin-san, apa pasukan pengintai sedang melakukan perekrutan?"
"Ya, mereka akan dibagi dengan regu sesuai kemampuan hari ini."
Lucy mengangguk dia berjalan memasuki markas itu. Banyak dari wajah-wajah baru itu sibuk menyiapkan peralatannya. Mulai dari isi gas, mengisi pedang atau mengecek 3DMG.
"Oi! Jangan hanya berdiri disana!"
Lucy tersenyum ketika mendapati suara familiar terdengar. Dia berbalik dan melihat Levi membentak seorang pasukan baru disana.
Lucy tidak peduli, dia mengangkat tangannya dan melambaikannya. Kaki rampingnya berjalan menghampiri pria itu.
"Levi!"
Levi mengalihkan tatapannya menuju Lucy. Pria itu menghela napas dan menunggu Lucy sampai di depannya. Jelas dari matanya Lucy tau Levi tidak suka diganggu.
Levi menyandarkan tubyh pendeknya pada dinding. Ketika Lucy duduk di kursi sebelahnya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Hanya mampir."
Lucy tersenyum polos. Tentu Levi tidak berniat untuk bertanya lagi, dia tau jawabnnya adalah omong kosong. Kakinya berjalan untuk pergi.
Tes akan segera dimulai. Banyak dari peserta itu bersiap untuk memacu 3DMG. Tesnya sederhana, mereka disuruh untuk menebas titan kayu sebanyak mungkin. Ketika melakukannya kelincahan dan ketangkasan dinilai sesuai dengan jumlah yang mereka tebas.
Para juri duduk di kursi yang disiapkan dan para penilai akan ikut memacu 3DMG untuk mencatat skor.
Levi tidak duduk di kursi juri, dia hanya duduk di atas box kayu. Lucy segera menghampiri dan duduk disebelahnya. Tempat mereka adalah yempat strategis yang daat melihat setiap titan kayu yang bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Along With U || Levi X OC
Science-FictionSendirian datang ke dunia lain? Melihat dan mencintai karakter di dalamnya tidak mustahil, Namun, Dapatkah aku mendapatkannya? Yang orang sebut dengan "Happy Ending" «LeviXOC» Update weekend *maybe. *Cerita panjang tak berujung :v