Bagian 16 : Bruised

1.4K 252 18
                                    

Lucy mengerutkan keningnya, mereka berada di hutan raksasa yang diisi pohon menjulang. Hari memncarkan matahari yang tak berniat untuk bersembunyi. Lucy menggenggam peralatan 3DMG miliknya. Hanya saja tidak ada pedang.

Sebulan ini dia selalu berlatih di hari ketika kakaknya sibuk berkerja. Sayangnya, dia melalui banyak pengalaman ketika berlatih.

Pengalaman pahit!

Jujur, banyak memar lama dan baru di tubuhnya. Ketika merasa akan jatuh dari 3DMGnya, Lucy dengan cermat selalu melindungi wajah, sehingga ketika terluka tidak ada yang mengetahui.

Lucy kadang heran bahkan iri! Bagaimana tokoh-tokoh SNK itu menggantung di 3DMG tanpa merasa pinggangnya encok?! Dia bahkan tidak dapat berlama-lama karena pinggangnya mati rasa.

Dia melirik kebelakang, pupilnya bertemu dengan seorang pria jangkung, Kenny. Menghirup napas dlam, dia memegang kuda-kuda di tubuhnya. Hari ini dia akan dikejar Kenny yang memegang pistol berpeluru karet, bahkan jika itu mengenainya, Lucy takkan mati. Namun memar akan meninggalkan kulitnya dengan menyakitkan.

"Mulai!!" Kenny membentak.

Dengan satu loncatan dia memacu 3DMG. Lucy segera menghindar dengan cekatan, dia terkadang mulai hafal kemana Kenny akan menyerangnya. Matanya melirik kekanan ketika dia menambahkan gas dan memutar tubuh ke kiri ketika melihat Kenny menembak.

Bang!

peluru karet melewati Lucy dan menembus pohon di sebelahnya. Lucy berkeringat dingin, dia segera kembali melajukan kecepatannya. Dia kembali menengok kebelakang.

Kenny hilang.

Kemana dia?

Lucy sedikit panik, namun segera mengamati kanan dan kiri, dia menurunkan kecepatan ketika matanya menyipit dengan waspada. Seakan teringat sesuatu, dia kemudian melebarkan matanya terkejut dan melihat kebawah. Bibir Lucy tak bisa menahan senyum jengkel.

Pak tua ini!!

Bang! Bang!

"Argh!!"

Segera dia mengganti jalur tali 3DMG dengan memutar tubuh dan mendorong kebelakang. 0,1 detik kurang tanggap, Lucy kini mungkin memiliki memar baru di paha. Kenny makin menyeringai lebar, membuat bulu kuduk wanita itu berdiri dan tak henti-hentinya berkeringat.

Dia berani bersumpah pinggangnya hampir terpelintir. Lucy tau dia bukan keluarga Ackerman atau apapun yang membuatnya baik dalam fisik. Wanita itu menggertakkan giginya dan terus melaju. Dia tanpa sadar memandang awan yang bentuknya mengingatkannya pada pizza ...

Bang! Bang!

Lucy kembali sadar dengan sigab membelokkan dirinya kekanan dan menghindari kedua peluru itu dari belakang. Dia ingin melemparkan senyum provokatif pada Kenny. Sebelum akhirnya menengok dan melihat Kenny menyeringai telinga ke telinga.

"Apa?"

Lucy kembali menatap depannya, yang ada pohon besar. Wajahnya segera jelek. Dengan reflek terakhirnya dia membiarkan memutar tubuhnya dan membuat punggung bertabrakan dengan sebonggol kayu besar itu.

BRAAK!!!

"Ittai !!"

Itu menyakitkan!!

***

Lucy berdiri di depan gerbang mansionnya. Hari ini dia kalah telak dari Kenny, membuatnya menghentakkan kaki kesal sepanjang perjalanan kembali. Dia menyesal, mengapa harus melihat awan berbentuk Pizza itu?!

Padahal pertemuan kemarin dia berhasil menghindari semua peluru, walau akhirnya gagal mendarat ke tanah. Menghela napas panjang dia membuka gerbang dan menyapa dengan anggukan tukang kebun depan rumahnya.

Along With U || Levi X OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang