Bagian 24 : Understand?

1.3K 216 45
                                    

Nina sedang menyisir rambut Lucy di depan meja rias dengan senandung kecil. Terdengar sangat menikmati pekerjaannya. Lucy hanya diam dikeseluruhan situasi ketika Nina membimbingnya untuk berbaring di tempat tidurnya kemudian menyelimuti tubuhnya.

Wanita berambut pirang kini menutup matanya untuk menipu Nina bahwa dirinya telah tidur. Nina yang melihat ini hanya menepuk selimutnya sebelum akhirnya pergi keluar kamar meniup lilin di meja sebelah tempat tidur.

Lucy kini membuka matanya. Dengan mengendap-endap menempelkan telinga dipintu dan mendengar langkah kaki yang menjauh. Senyum mekar dibibirnya, dia segera berlari kecil membuka lemarinya.

Wanita itu memakai gaun ringan sampai mata kaki berwarna kuning dengan pita biru dongker melilit bagian pinggang. Lucy duduk di meja rias dan menambah sedikit pemerah bibir. Dia membuat rambutnya dikepang disatu sisi dan mengikat menggunakan tali biru yang serasi dengan matanya.

"Sangat bagus."

Lucy mengangguk pada dirinya sendiri kemudian membawa sepatu hitam dengan hak pendek di tangan kiri. Dirinya hanya mengandalkan cahaya bulan untuk menelusuri lorong.

Lucy melakukannya dengan lancar tanpa seseorang yang mengetahui. Wnita itu memakai jalur pintu belakang, karena pintu utama pasti telah dikunci. Satu hal terakhir yang harus dilewatinya saat ini hanyalah,

"Pagar ..."

Lucy mendesah dan mulai naik dengan tangga kayu. Dia sampai diatasnya ketika dia mulai ragu untuk melompat kebawah. Dimasa lalu dia tidak takut untuk melompat walau dengan resiko kaki lecet maupun rok sobek. Tapi sekarang situasinya berbeda, jika dulu dia menyusub untuk bermain. Maka sekarang dia akan berkencan.

Lucy tidak ingin membuat pakaiannya rusak. Itu akan merusak penampilannya.

Dia menyipitkan matanya ketika melihat dari arah jauh ada 2 orang pengawal yang berpatroli. Hatinya jatuh ke dalam kepanikan. Sebelum suara dalam seorang pria mengejutkannya.

"Sudah kuduga."

Lucy berbalik dengan mata terbelalak ketika melihat Levi bersidekap di depan matanya. Wanita itu terkesiap, berpikir Levi akan menunggunya di balai kota. Lalu kenapa dia datang disini? Di belakang pagar rumahnya?!

Wanita itu makin panik ketika melihat pengawal mulai mendekat, walau lokasinya tertutup semak-semak, Lucy yakin akan ketahuan jika pengawal itu berjarak cukup dekat.

Melihat Lucy yang panik, Levi berpikir bahwa wanita itu takut untuk melompat. Alisnya dirajut dengan kesal berpikir bahwa Lucy telah berhadapan titan dengan 3DMG takut oleh pagar pendek ini.

Walau dibilang pendek sebenarnya pagar rumah Mecilyn setinggi 2,5 m.

"Lompat."

"A-apa ..."

Lucy melihat ke arah Levi dengan tak percaya, seolah langit runtuh. Namun setelah beberapa detik memerah. Levi yang menjadi tidak sabar mengetukkan kakinya dua kali.

"Tch, lompat atau aku akan pergi."

Mendengar ancaman ini Lucy tanpa pikir ke 3 kalinya melompat. Sembari merentangkan tangannya untuk menahan tubuhnya yang jatuh ke tanah.

Bruk.

Namun apa yang tidak disangkanya ternyata Levi yang memintanya melompat kini menangkapnya dengan enteng. Wanita itu dapat melihat alis dan mata tajamnya dengan bibir datar menatapnya. Tangan ramping milik Lucy menekan dada berotot Levi yang melemahkan iman. Lucy tidak bisa memiliki waktu untuk malu ketika suara datang mendekat.

"Hey, apa kamu mendengar suara itu?"

"Apa? Mungkin hanya kucing."

"Tidak mungkin! Tunggu sebentar, aku akan pergi untuk melihatnya."

Along With U || Levi X OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang