Bagian 15 : Villain

1.5K 248 21
                                    

Lucy berjalan-jalan disekitar jalan dalam dinding Sina yang ramai. Dirinya baru saja melarikan diri dari mansionnnya. Apapun, dia tidak akan mendengarkan butlernya untuk tinggal di rumah.

Dia melihat sekitar dengan santai ketika sebuah suara teriakan yang memekakkan telinga datang dari kerumunan dekat gang. Lucy penasaran dan menghampiri.

Apa yang dilihatnya adalah mayat Prajurit yang masih memakai 3DMG, punggungnya berlambang unicorn. Dapat disimpulkan bahwa dia prajurit penjaga raja. Lucy menutup mulutnya terkejut. Kakinya tanpa sadar melangkah mundur.

"Pemandangan bagus untuk dilihat bukan?"

Sebuah suara pria menghembus ditelinga Lucy. Mengirim dingin menggigil di tulang punggungnya. Dia segera menengok kebelakang,

Lucy tidak melihat apapun, dia hanya melihat bahwa banyak kerumunan mulai datang. Tidak terlihat pria di dekatnya. Lucy memilih keluar dengan tergesa-gesa, dia mulai melangkahkan kaki untuk pulang. Perasaan buruk mengganjal dihatinya, membuat dia tidak ingin menghentikan kakinya.

Jalan yang dilewati Lucy tidak gelap, tapi sepi. Mansionnya memang agak jauh dari pusat pemerintahan. Karena kerluarganya menghindari istana. Lucy berjalan dalam ketegangan, sebelum sebuah tangan kekar menepuk pundaknya.

Lucy menolehkan kepalanya kebelakang. Matanya melebar karena terkejut. Bulu kuduknya berdiri dengan rasa takut menjalari. Dengan seringai besar pria itu menyapa.

"Yo!"

Lucy melihat pria di depannya dengan rasa tidak percaya. Topi koboi, membuatnya makin percaya apa yang dilihatnya benar.

"Ke--" Kenny!

Lucy kembali menelan kalimatnya. Keringat mengalir dipelipisnya, membuat dia terlihat gugup dan takut. Setelah melihat Kenny, Lucy cukup tahu penyebab kematian prajurit sina tadi. Lucy ingat bahwa Levi, menjelaskan Kenny sebagai pembunuh berantai prajurit dalam tembok Sina pada Season 3.

Tapi kenapa dia ada disini?!

"Siapa kamu?"

Kenny masih menyeringai lebar, topinya diangkat keatas ketika mata elangnya menatap Lucy. Pria jangkung itu melangkah mendekat.

"Nah, Ojou-chan. Tidakkah sebaiknya kamu memperkenalkan dirimu sebelum menanyai nama orang?"

Lucy menatapnya dengan kesal. Dia mengembangkan senyum canggung dan dangkal.

"Aku tidak seharusnya memberitau orang asing."

Dengan itu Lucy berbalik untuk pergi. Sebelum sedetik kemudian badannya diputar, Lucy menhadap Kenny.

Kenny dengan santai mengangkat dagu Lucy, pria itu menatapnya dekat dengan wajah seksama dan teliti. Dahi Kenny mengerut, ketika tangannya mengambil rambut pirang pucat milik Lucy.

"Kamu ..."

Lucy mendorongnya pergi, dia menundukkan wajahnya yang dia yakini sudah merah.

"Kamu dari keluarga Mecilyn?"

Mata Lucy melebar, dia tidak menyangka Kenny tau tentang marganya. Lucy kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Kenny dengan berani. Kedua tangannya bersidekap di depan dadanya.

"Jika memang begitu, memang kenapa?"

Kenny terkekeh dengan topi koboi menutupi matanya. Dia kemudian mengangkat kepala melihat Lucy yang ada di depannya. Pria itu menegakkan punggungnya dengan lurus.

Kenny berbalik dan berjalan pergi. Dia melambaikan tangannya.

"Sebaiknya kamu jangan keluar tanpa pengawalmu."

Along With U || Levi X OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang