Permen Milkita

415 54 10
                                    

Agar memahami cerita, bacalah chapter balada uang merah terlebih dahulu, kay.
//

Kadang Gaku pengen merutuk diri karena berteman dengan teman pengkhianat seperti Yamato.

Jelas-jelas Yamatolah yang memegang uang Tsumugi terakhir kali, lah lantas kenapa Gaku yang kena fitnah?

Setelah acara difitnah tadi, Gaku beneran dihajar sama cowok-cowok kelasnya. Bukannya Tsumugi primadona sih, emang mereka aja yang seneng nistain Gaku

Sampah masyarakat emang beda

Tapi kalau Gaku mikir lagi, emang salahnya sih mulai duluan. Dan Tsumugi mulai mewek karena dia juga.

Gaku merasa bersalah sama Tsumugi.
Tapi ia juga merasa DENDAM BANGET sama temen-temennya, apalagi Yamato, bespren tercintah dan tersayang.

Saking sayangnya, Gaku pengen tenggalamin kayak Ibu Susi Susanti.

Lupakan masalah dendam tadi, Gaku akan fokus pada Tsumugi saja, karena memulihkan hati gebetan yang terluka lebih sulit dari membantai teman sendiri.

Saat jam istirahat, Gaku berjalan mencari Tsumugi karena doi ga ada di kelas.

Gaku pun berkeliling sekolah demi menunaikan tugasnya, yaitu saying sorry to his girlfriend.

Gak kok, Gakunya masih jomblo, cuma doain saja semoga bisa berelasasi bersama sang gebetan.

Hasil berkelilingnya Gaku menuaikan hasil. Ia menemukan Tsumugi sedang duduk sendiri di meja jamur, ia sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.

Saat Gaku mendekat, samar-samar ia mendengar Tsumugi berbicara.

"Iya, yah. Katanya lain hari aja. Uangnya boleh aku pakai? Separuh? Oke deh. Mugi sayang deh sama Ayah yang pelit. Dah!" Tsumugi menutup teleponnya.

Tsumugi menoleh ke arah Gaku. Yang ditatap awto freeze karena mata cantik Tsumugi menoleh matanya yang ganteng.

"H-hai..."
Sial kenapa gugup depan gebetan sih gue?

Tsumugi ngangguk pelan doang trus main hape lagi.

"Boleh gak, duduk di sebelahmu?"

Tsumuginya ga jaweb. Padahal suara Gaku lumayan gede. Mungkin masih ngambek.

"Kalau diam, artinya boleh," Gaku duduk di samping Tsumugi.

Tsumuginya masih ga respon.

"Kamu marah denganku?"

"Gak."

"Kesel?"

"Gak."

"Masa sih? Bohong ya?"

"Gak."

"Iya nih-"

"Pikir aja sendiri!"

Berarti emang marah deh.
Dasar cewek.

"Maaf ya?"

Tsumugi mendengus.
Imut, pikir Gaku.

"Maaf aku bercandanya keterlaluan, kebiasaan hehe. Biasanya sama si Yama gini candaan akunya."

Tsumugi menopang dagu lalu melihat arah lain.

Gaku menghela napas. Sesuai dugaan, taktik dasar ini ga berhasil. Kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.

"Nih, buat Tsumugi," Gaku menyodorkan 1 tangkai permen milkita warna pink kearah Tsumugi.

Tsumugi menoleh heran. Permen?

Ainana no Gomibako pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang