Ngemil berujung musibah

2.2K 146 39
                                    

Malam itu, Tamaki mendadak kelaparan. Jam menunjukkan pukul 2 pagi. Mitsuki baru membuat sarapan mungkin jam 5 nanti. Tapi Tamaki benar-benar kelaparan sekarang.

Kabar si purin gimana? Itu masalah utama. Ousama puding nya Tamaki tumben-tumbennya kehabisan stok. Jadi dia tidak tahu mau makan apa selain purin.

Tiba-tiba Tamaki teringat sesuatu. Kalau tidak salah, Idolish7 mendapat bolu keju dari Shimooka-san sebagai tanda terima kasih karena selalu membantunya dalam talkshow selama ini.

Dan bolu kejunya terletak di...

Kulkas.

Hoo i see~

Kemudian, sebuah ide gila muncul di kepala Tamaki. Mungkinkah...

Kita kan selalu bersama, walau terbentang jarak antara kita~//bukan.

Memang terdengar jahat, tapi Tamaki menginginkan bolu keju itu. Sekarang juga! Salahkan keroncongan perutnya yang membuatnya ingin melakukan hal itu.

Untuk memulai aksinya, Tamaki mengendap-ngendap keluar kamar, berusaha membuka pintu tanpa menimbulkan decitan pintu. Jika pintu itu berdecit, salahkan manusia yang pernah menjamah pintu itu pake screwdriver.

Nggak usah tanya siapa manusia biadab tersebut.

Akhirnya, pintu sukses terbuka tanpa decitan. Bagus, sekarang tinggal melangkah ke arah dapur dan oh katakan selamat datang pada bolu keju tersayang!

Sinar di asrama sangat redup karena setiap tidur, Mitsuki menghidupkan ruangan dalam keadaan redup agar tidak memakan biaya listrik yang besar.

Dasar misqin

Tamaki sampai di dapur dengan mulus tanpa terkendala. Beruntung? Memang. Namanya juga Yotsuba kan?

Tiba-tiba, Tamaki merasa ada seseorang yang menghampirinya sehingga ia reflek menoleh ke arah pintu kamar manusia lain.

Siapa? Sogo kah? Atau Mitsuki? Tamaki sangat was was.

Seseorang menghampiri posisi Tamaki. Sedangkan Tamaki sendiri berdoa semoga bukan sesuatu yang aneh-aneh seperti hantu.

Tamaki tidak bisa melihat siapa manusia yang menghampirinya karena lampu yang redup ini. Tamaki memicingkan matanya.

Siluet orang itu semakin jelas. Tampak seorang pria yang sedikit lebih pendek darinya mengucek matanya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang boneka magikona.

"Oh... Nagicchi," gumam Tamaki lega. Untung saja..

Nagi menatap Tamaki kaget. "Ouh, Tamaki. Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Nagi.

Fyi, mereka ngomong sambil berbisik.

"Nagicchi ngapain juga ke sini?" Tamaki malah balik bertanya.

"Aku mau ke kamar mandi,"

"Kamar mandi letaknya di sana lho," Tamaki menunjuk daerah yang berlawanan dengan posisi mereka saat ini.

Nagi mengerjapkan matanya. "Ouh, aku barusan dari sana. Waktu balik dari kamar mandi, aku liat kau di sini. Makanya aku menghampirimu," ucap Nagi dengan nada yang mencurigakan.

"Kau bohong kan?"

"No!! Mana mungkin aku bohong," bantah Nagi.

"Nagicchi, aku tahu aku tidak sepintar Iorin, tapi setidaknya aku tidak sebodoh yang kau kira. Mana ada manusia ke kamar mandi sambil bawa boneka? Repot ga tuh?"

Nagi menghela napas menyerah. "Kau benar, aku memang bohong. Sebenarnya aku lapar banget, jadi aku mau keluar beli makanan," ngaku Nagi.

Keluar beli makanan sambil bawa boneka gitu maksudnya?

Ainana no Gomibako pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang