Tamaki dan Dokter Gigi

392 50 17
                                    

Hari itu di sekolahnya Tamaki dan Iori, mereka didatangi tim kesehatan remaja dalam rangka memeriksa kesehatan para siswa.

Biasanya yang diperiksa adalah berat dan tinggi badan, mata, telinga, serta gigi dan mulut.

Nah bagian paling akhir nih yang paling Tamaki gak suka. Gigi dan mulut.

Gak tau kenapa, Tamaki selalu mengalami parno terhadap state ini. Tapi, Tamaki sadar, dia itu laki-laki jadi harus menjalani pemeriksaan dengan berani. Tamaki yakin bahwa ia tergolong sehat, mulai dari fisik badan, mata, dan ia juga yakin giginya akan baik-baik saja, ya semoga aja ya.

Tamaki hanya tinggal menunggu absennya tiba. Saat itu, Tamaki menghampiri Iori yang baru saja selesai menjalani pemeriksaan.

"Iorin, boleh aku lihat hasilmu?"

Iori mengangguk dan memberikan kertas hasil yang memang didapatkan setiap siswa.

Di situ tinggi dan berat Iori tertulis, lalu state penglihatan terdapat sedikit catatan.

"Matamu bermasalah?"

"Hmm? Memang. Aku kan sering pakai kacamata saat belajar, kau tidak sadar?"

Tamaki hanya o panjang. Selama ini ia kira Iori pakai kacamata emang untuk gayaan doang, soalnya Iori kan pintar dan pintar itu identik dengan kacamata.

Emang pemikiran super ini hanya Tamaki yang punya. Jadi ya harap maklum lah ya.

"Yotsuba Tamaki!"
Akhirnya nama Tamaki dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

Lantas Tamaki bergegas menuju lokasi pemeriksaan yang memang dilaksakan di dalam kelas mereka, yah mumpung luas juga sih kelas mereka.

Pertama, Tamaki menimbang berat dan mengukur tinggi, lancar.
Lalu memeriksa penglihatan, seperti yang diduga sebelumnya, sehat diikuti oleh pemeriksaan telinga.

Akhirnya sampailah Tamaki ke bagian terakhir, gigi dan mulut.

Yang memeriksa di state ini adalah seorang bapak-bapak, namun bukan dokter spealis, jadi di sini ia hanya bertindak sebagai pemeriksa.

Hanya sekedar info aja sih

"Buka mulutnya."

Tamaki nurut, ia membuka mulutnya lebar-lebar. Entah mungkin saking parnonya, Tamaki malah membuka mulutnya sampai membuat kepalanya menghadap ke atas. Kek dinosaurus.

"Eh, eh kalem dek, santai aja," dokter memperbaiki posisi kepala Tamaki dan mulai memeriksa dengan senternya.

"Gigi kamu bersih ya dek."
Mendengar komen singkat itu, rasanya Tamaki bahagia bener sampai rasanya pengen ke toilet.

Ga ada hubungannya sih.

"Tapi dek-"
Tamaki langsung membeku. Ada masalahkah?

"Ini gigi susu kamu masih ada di bagian dalam geraham atas. Cabut ya."
Ha? Ngomong apa dia barusan? Cabut? Cabut gigi?

"Err dok," panggil Tamaki saat dokternya mengisi data kesehatan. "Kalau ga dicabut... gimana ya?"

"Ya nanti meradang gusi kamu."

"Oh... gitu ya dok.."

Setelah pemeriksaan selesai, Iori menghampiri Tamaki.
"Yotsuba-san, gimana pemeriksaanmu?" tanya Iori.

"Aman," dan tentu saja Tamaki ditaburi wijen.

"Hmm," untungnya Iori tak peduli banget sehingga Iori ga tau ada apa dengan maknae idolish7 ini sebenarnya.
//

Sepulang sekolah, Tamaki tiduran di kasur. Memikirkan perkataan dokter tadi membuat Tamaki merinding sedikit.

Cabut ya.
Sederhana namun mencekam.

Ainana no Gomibako pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang