Balada Uang Merah [SMA Ainana]

340 46 2
                                    

"Gak, Gagak!"
Gaku mengabaikan panggilan Yamato karena ia menganggap panggilan Yamato itu tidak penting.

"Ish!" Yamato menoyor kepala Gaku, kesal karena diabaikan. "Tsumugi mang-"

"YA NENG??" Gaku langsung menoleh ke arah kiri dimana Tsumugi duduk di depan Nagi.
Dasar Bucin Kao Maemunah

"Er, kasih ini dong ke Mitsuki!" Tsumugi menyodorkan uang merah aka 100 ribu ke Gaku.

"SIAP LAKSANAKAN NENG!" Gaku berusaha meraih uang dari tangan Tsumugi. Padahal, bisa saja oper melalui Yamato, tapi Gakunya pengen ngambil langsung.
Modus mulu si sirip mujair.

Setelah bersusah payah demi meraih cinta yang kalbu, Gaku berhasil mendapatkan uang merah dari Tsumugi.

Gaku mencium uang itu, ternyata ada aroma stoberi. Emang ya, cewek cantik itu kalau pake parfumnya pasti aromanya nyebar ke benda apapun yang disentuh.

Gaku menoleh ke arah Mitsuki yang asyik memainkan hapenya.

"Mitsuki," panggil Gaku.

"Apa?"

"Gue mau bersedekah," Gaku mengeluarkan sifat aslinya, yaitu bertele-tele.

"Ha?"

"Gue mau ngasih uang," Gaku memperlihatkan uang merah.

Mitsuki mendelik. "Dalam rangka apaan?"

"Sedekah dari gue."

"Banyak gaya lo. Bayar uang kas aja mandet."

"Halah, bacot. Terima aja. Gue pengen sedekah kok," Gaku mengeluarkan senyum yang menjijikkan lagi.

Mitsuki tambah curiga. Curiga kalau itu uang haram atau uang palsu.

"Uang Tsumugi itu Mit," Yamato datang mengacau kebohongan Gaku.

Ingin rasanya Gaku menghajar besprennya ini.
Tapi sebenarnya, yang salah Gaku sih.

Mitsuki mendecih kecil karena dibohongi. Lalu menatap Tsumugi. "Untuk apa Tsum?"

"Cicilan buku Mit," balas Tsumugi.

Fyi, Mitsuki adalah reseller buku pelajaran.

"Kamu udah lunas cicilan kali ini Tsum, minggu besok aja."

"Ga bisa bayar sekarang?"

"Jangan dong, ntar aku susah."

"Yah.."

Gaku yang menyaksikan percakapan, lalu motong. "Ah, buat gue ajaa!!" Gaku masukkin uang ke dalam saku bajunya.

"Alhamdulillah," ucap Gaku. Ia sengaja ngelakuin itu untuk mengganggu Tsumugi.

Alah modus mulu kao sampah dollar.

"Gaku, uangnya.."

Gaku nyanyi pura-pura ga denger.

"Gakuuuuu."

Mendengar Tsumugi merengek, Gaku nyengir jahil. Ia mengeluarkan uang merah lalu memberikan pada Yamato. "Untuk lo."

Yah, karena si Yamato ama Gaku satu braincell, Yamato melanjutkan kejahilan Gaku dengan masukkin uang ke saku bajunya.

"U-uangnya..."

"Yam, lu mau makan apa ntar?"

"Stay-food pizza kuy!"

"Mantaap!"

"Oy Tsumugi nangis!" teriak Tamaki membuat Gaku dan Yamato menoleh ke arah Tsumugi yang udah ngeluarin air mata.

Beberapa orang mendatangi Tsumugi yang nangis. Bertanya-tanya apakah yang terjadi pada Tsumugi. Sedangkan Tsumugi fokus memanen air mata.

Yamato memutuskan untuk mengembalikan uang Tsumugi biar masalah cepat selesai.

Sampainya Yamato di meja Tsumugi, Momo nanya. "Yam, kok Tsumugi nangis?"

Awalnya Yamato pengen jujur.

"Awas aja uang buat Tsumugi nangis, bacok dah ntar!" ucap Tenn tiba-tiba.

Ouh gawat.

"Harus dihujat," lanjut Yuki.

Mati gue.

Dan dalam kepanikan dan kecepatan yang hakiki, Yamato langsung meletakkan uang merah ke meja Gaku. Dia langsung ngomong. "Gaes, Tsumugi nangis karena Gaku ambil uang dia!"

Gaku melongo tidak percaya. Lalu menatap uang yang tiba-tiba aja di mejanya.

"OY- LU-"

"Oh, jadi lu pelakunya?" Tenn langsung natap horor.

"Hajar aja kuy?" kompor Yuki.

"UDAH GAS  AJA!!" Yamato mengompori dengan semangat.

"Kampret kao manusia mata empat!" umpatan Gaku sepertinya ga ada gunanya.

Karena nasib Gaku yang udah nista duluan.
Hehe.

Ainana no Gomibako pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang