20. Labirin

285 33 2
                                    


Melihatmu tersiksa adalah kesenangan tersendiri bagiku.

-A&K-

---

Mereka bertiga melihat Villa tua yang berada di depan mereka. Villa yang terletak jauh di dalam hutan ini sangat asri dan tenang. Villa besar ini terlihat sangat terawat.

"Wah... Gila bagus banget villa nya. Langsung masuk aja yuk."

Niel sangat semangat untuk masuk kedalam Villa itu.

Mereka berempat berjalan menuju pintu masuk Villa. Tapi langkah Kaila berhenti ketika dia tanpa sengaja melihat seorang pria berdiri tepat di samping Villa dan sedang menatap mereka.

Kaila kembali melihat Pria yang tanpa sengaja dia lihat tadi. Tapi pria itu sudah tidak berada di tempat yang tadi dia lihat.

Kaila sedikit bingung. Dia jelas-jelas melihat pria itu berdiri di sana. Tapi sekarang kenapa bisa tidak ada.

"Kaila.. ayok!"

Kaila kembali tersadar ketika Tara memanggilnya dan menyuruhnya untuk masuk kedalam Villa.

Mereka bertiga terkesima melihat isi dari villa Olivia. Villa yang sangat besar dan mewah.

Mereka berempat meletakkan bawaannya di ruang tamu dan langsung duduk di sofa yang sudah tersedia.

Perjalanan yang panjang membuat tubuh mereka sedikit lelah. Untungnya mereka Samali disini siang. Jika malam mungkin suasana villa ini sedikit berbeda.

"Gue mau ke kamar mandi nih. Letaknya dimana Liv?"

Tara bertanya kepada Olivia.

"Oh.. itu di dekat dapur. Lo tinggal jalan lurus aja."

Tanpa menjawab perkataan Olivia, Tara langsung pergi menuju toilet.

Setelah dia selesai buang air kecil, Tara kembali melihat sekeliling dapur yang sangat klasik. Dan tanpa dia sadar ada sebuah labirin yang letaknya tidak jauh dari villa ini. Tepatnya di belakang villa ini.

Tara tersenyum senang. Dia kembali menuju ke ruang tamu untuk memberitahukan kepada yang lain.

"Guys.. gue baru lihat dibelakang villa ini ada labirin. Gimana kalau nanti sore kita main di sana?"

Tara menjelaskan dengan penuh semangat. Dia sangat ingin untuk bermain labirin itu.

"Setuju. Pasti seru tuh." Jawab Niel.

Kaila kembali melirik kepada Olivia. Tapi kali ini tatapan Olivia seperti senang. Dia sangat penasaran apa yang direncanakan sama Olivia.

---

Tara tersenyum bahagia melihat labirin yang ada tepat didepan matanya.

Mereka berempat sudah berada di depan labirin dan hendak bermain di dalam labirin itu.

"Siapa yang sampai duluan di tengah berarti dia pemenangnya. Kita bagi tim ini jadi dua tim. Gue sama Olivia dan lo sama Kaila."

Kaila pun tampak tak senang dengan pembagiannya.

"Kenapa Tara harus sama dia sih!"

"udahlah Kai. Yang penting kan cewek-cowok. Sekarang kita harus semangat. Biar nanti kita pemenangnya."

Niel berusaha menyemangati Kaila.

"Yaudah kalau gitu gue sama Olivia duluan yang masuk. Kalau udah lima menit baru kalian yang masuk. Oke?"

bloody bet { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang