23. Ending

475 39 3
                                    

Hanya penyesalanlah yang tertinggal ketika kau sudah kehilangan segalanya.

"Pergilah.."

Tara berlari menjauh dari Kaila. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Tapi dia sama sekali tidak bisa menolak permintaan Kaila.

Tara berlari sekencang yang dia bisa. Air matanya mengalir keluar dan dia tidak menghapus air matanya itu.

Dia tidak akan pernah melupakan kejadian ini.

Kaila tersenyum melihat Tara berlari. Dia tidak bisa membiarkan mereka semua mati disini. Setidaknya Tara harus selamat dan menjalankan hidupnya.

Kaila berjalan tertatih. Dia pergi menjauhi tempat itu.

"KAILA!"

Kaila menoleh dan melihat Olivia berada sedikit jauh di belakangnya.

Kaila langsung kembali berlari dengan tertatih.

Olivia yang melihat Kaila berlari, mengambil pistol yang berada di sakunya.

Dia mengarahkan pistol itu ke arah Kaila. Dia menekan platuk pistolnya. Dan..

Doorrr..

Kaila tersentak ketika peluru panas mengenai dadanya.

Dia langsung memegang dadanya yang mengeluarkan darah.

Perlahan tapi pasti, Kaila terjatuh ke tanah dan Doorr.. satu peluru panas mengenai dadanya kembali.

Kaila perlahan memejamkan kedua matanya. Dan satu air mata keluar dari matanya.

Dapat ia lihat Olivia tersenyum miring melihat kearahnya.

Namun,sebelum dapat mengejar Tara,Kaila dapat mendengar suara sirine dari mobil polisi.

Setelah itu, dia pergi meninggalkan Kaila. Dan pergi menjauh dari villa. Berjalan memasuki hutan yang rindang dan sunyi itu.

---

Tara terus berlari hingga dia sampai di jalan raya yang sepi. Hanya beberapa mobil yang melintasi jalan ini. Tapi Tara kembali bersyukur ketika tiga mobil polisi mendekat kearahnya.

Tara segera melambaikan tangannya. Dia sudah tidak sanggup lagi untuk berlari. Ketika dia melambaikan tangannya, mobil polisi itu berhenti dan beberapa polisi langsung mendekat kearahnya.

"Pak.. tolong saya. Saya yang tadi menelfon. Mereka masih ada didalam... Teman saya masih ada didalam. Tolong.."

Dengan isakkan tangis, Tara menjelaskan kepada Polisi. Dan polisi itu menyuruhnya untuk menunjukkan jalan menuju tempat yang dimaksud oleh Tara.

Mereka akhirnya sampai di depan villa Olivia. Tempat itu sudah sangat sepi. Para polisi berjalan memasuki villa itu dan beberapa polisi melihat keadaan sekitar villa.

Tara masih menunggu di dalam mobil. Dia tidak berani keluar dari mobil ini.

Tapi mata Tara masih terus melihat sekitar hutan itu. Dan tanpa sengaja dia melihat Olivia yang berdiri di samping salah satu pohon besar. Olivia tersenyum kepada Tara dan melambaikan tangannya.

Tara berteriak histeris melihat itu. Dan polisi yang mendengar itu langsung berlari melihat Tara.

"Itu pak.. itu pembunuhannya. Dia berdiri disitu tadi."

Tara menunjuk tempat dia melihat Olivia. Tetapi ketika polisi melihat kearah sana, Olivia sudah tidak ada lagi disana.

"Kamu harus tenang.. kami pasti akan menemukan siapa di balik semua ini."

Tara tidak bisa tenang. Bagaimana mungkin dia bisa tenang melihat sahabatnya dibunuh seperti itu.

Beberapa polisi keluar dan membawa beberapa tubuh yang sudah tidak bernyawa. Tara segera keluar dari mobil dan melihat kedua mayat itu. Dia terjatuh tersimpuh melihat Niel yang sudah tidak bernyawa. Dan juga polisi membawa mayat perempuan dari luar villa.

Tara sangat terkejut melihatnya. Kaila sudah tidak sadarkan diri. Banyak darah keluar dari dadanya.

Tara tidak bisa lagi menahan tangisannya. Jeritan dan tangisan keluar secara bersamaan. Dia sudah gagal menjaga kedua sahabatnya ini.

Kalau saja dia percaya dengan Kaila dan segera pergi dari villa ini, pasti kejadiannya tidak seperti sekarang.

Tara juga melihat mayat Khan yang sangat mengenaskan.

Tetapi setelah dia menangis dan berteriak, Tara kembali melihat mereka bertiga yang sudah tidak bernyawa.

Tara tertawa melihat mereka sambil meneteskan air matanya. Tawa yang sangat kencang. Membuat beberapa polisi melihatnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

---

Yeah ending guysss..

Gimana nih..

Jangan lupa untuk kasih bintang komentar dan juga tambahin Bloody Bet ke reading list kalian..

Love you..

Medan 21 April 2020

bloody bet { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang