Episode 4

78 21 3
                                    

Angin sepoi-sepoi masuk melalui celah-celah jendela, menggoyangkan dengan lembut gorden berwarna putih nan cerah terkena sinar matahari yang hangat. Nam Ji masih terduduk di lantai yang sama terdiam dalam harmoni suara angin yang menyejukkan, membuatnya lupa akan hal yang terjadi pada dirinya.
  
Tangan kurusnya yang putih merapat ke dinding ruangan yang dekat dengannya, kaos biru dan celana panjang yang dia kenakan dari rumah sakit ini mengingatnya akan kejadian pada malam mencengkam itu. Rambutnya yang panjang nan lurus terurai- urai ke belakang dengan indahnya.
  
Sedikit lagi tangan putih Nam Ji menggapai jendela besar itu, membuka gorden putih yang menutupinya dan mendorong jendela itu terbuka, angin langsung menerpa rambutnya, sinar matahari menyambutnya, wajahnya yang cantik terpapar sinar matahari yang hangat, hidung dan pipinya berwarna merah muda seperti bunga sakura.
  
Nam Ji memegang sisi balkon, menghirup udara segar, melihat keindahan kota dari atas lalu memandang langit yang cerah dari celah-celah pohon sakura yang rindang.
  
Nam Ji mengelus-ngelus perutnya dan berharap masih ada janin di dalam perutnya itu, duka kembali menerpanya menghalau secercah cahaya dalam kegelapan hidupnya. Nam Ji menggigit bibirnya yang merah menahan kesedihan yang terasa sakit yang amat dalam sampai merobek-robek semua harapan yang dia inginkan.
  
"Maafkan eomma sayang belum bisa menjagamu dengan baik padahal kau baru tiga bulan berada di dalam kandungan eomma."
  
Kabar kehamilannya begitu cepat diketahui publik, bagaimana tidak, perusahaan Kim adalah perusaan terbesar di Korsel. Nam Ji selaku sekertaris dan asisten pribadi Kim Seok Jin merasa tertekan dan malu. Berharap bahwa publik mengira itu hanya isu belaka akan tetapi kehamilannya tak bisa disembunyikan lagi, paksaan dan paksaan terus menghantuinya menggugurkan bukan kunci jawaban untuknya, dia memilih mempertahankan anak yang dikandungnya.
   
Selaku anak presiden perusahaan Kim sekaligus pewaris perusahaan, Seok Jin merasa nama baiknya tercoreng dan reputasinya terancam. Publik terus membesar-besarkan masalah ini mengatakan hal-hal yang berlebihan tentang dirinya. Hal itu membuat Kim Seok Jin terus menekan Nam Ji untuk menggugurkan kandungannya akan tetapi Nam Ji tetap bersikeras untuk mempertahankannya.
  
  

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang