Episode 8

86 20 4
                                    

"Hei, 저건 누구야! Jeogeon nuguya?! (siapa itu?!!)"

Sebuah teriakan keras mengejutkan Ahn Jae Hyun memaksakan dirinya untuk menoleh ke belakang, matanya terbelalak melihat wanita yang berusaha ditolongnya masih bersender mematung dengan wajah ketakutan.

"멍청한 여자 Meongcheonghan yeoja (Dasar wanita bodoh), seharusnya aku tidak terlibat dalam hal ini." Gumamnya sambil mengernyitkan dahi.

Ahn Jae Hyun memutar balik tubuhnya, melangkahkan kakinya menuju wanita itu sambil menarik masker mulut berwarna hitam dari bawah dagu menuju bibir dan hidungnya, dia berlari dengan kencang, tangannya menjulur ke depan berusaha menggapai sebuah tangan yang menempel pada dinding yang lembab.

🥀🥀🥀

Nam Ji tersentak, mulutnya hampir saja mengeluarkan jeritan yang langsung di tepis oleh sebuah jari tangan.

"Shhuut,진정해 나야 jinjeonghaye naya (Tenanglah ini aku)."

Nam Ji mengangguk pelan, dia mengenali orang yang berada di hadapannya sekarang.

🥀🥀🥀

Hawa dingin dari tangan wanita itu menempel di sela-sela jari Ahn Jae Hyun, menenangkan pikirannya membawa kesejukan dalam hatinya, kegelisahan yang merebak mulai terasa damai.

Ahn Jae Hyun menatap kasihan wanita itu rasa tak tega mulai terbelenggu di dadanya. Suara hentakan sepatu semakin lama terdengar kuat, Ahn Jae Hyun menarik tangan wanita itu berlari melewati sebuah gang yang tak terlalu terang dihiasi dua bolam lampu pada tiang jalan.

"Itu nona Nam Ji!!" Teriakan kembali terdengar, kali ini benar-benar jelas.

Sontak Ahn Jae Hyun langsung menoleh kebelakang membiarkan poni-poni rambut yang menutupi alisnya ditepis oleh angin, Nam Ji hanya menunduk tak berani menoleh.

"나쁜 Nappeun (Gawat!)" Ahn Jae Hyun bergumam pelan.

🥀🥀🥀

Nam Ji menoleh menatap wajah pria yang semakin lama menggenggam erat tangannya yang dingin, tangan pria itu terasa hangat seolah-olah menutupi rasa ketakutan Nam Ji, membuat Nam Ji percaya bahwa dia tidak sendiri, keraguannya mulai tertepis sedikit-demi sedikit oleh perasaan yang merebak pada hatinya.

"Secepat itukah?"

Nam Ji bergumam dalam hati, sambil menyentuh bagian dada kanannya.

🥀🥀🥀

Ahn Jae Hyun berusaha mencari jalan alternatif, memutar balikkan tubuhnya sambil melihat-lihat jalan di sekitarnya. Nam Ji mengikuti gerakan badan pria itu, mencoba mencari jalan yang bisa mereka lewati dengan aman.

"Ada jalan di sana." Nam Ji menunjuk sebuah dinding putih yang kusam, berada tepat di sebelah kanan dirinya dan pria bermasker hitam itu.

Ahn Jae Hyun menoleh dengan tatapan heran, dirinya tak melihat satu pun jalan, itu hanya dinding putih yang tidak bisa dilewati.Otaknya terasa panas tak mengerti apa yang ada di pikiran wanita yang sedang bersamanya, suara hentakan sepatu kembali terdengar kali ini lebih ramai. Pikiran Ahn Jae Hyun buyar tidak tau lagi harus kemana dia melangkah, jika dia berlari menuju keluar gang pasti sebagian pengawal-pengawal itu sudah berada di sana. Suara hentakan sepatu tiba-tiba saja menghilang, Ahn Jae Hyun menoleh ke belakang, salah satu pengawal yang berdiri paling depan mengeluarkan pistol secara perlahan dari saku celananya lalu menggerakkan kedua tangannya lurus kedepan memegang pistol tersebut sambil membidik mengarah pada Ahn Jae Hyun.

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang