Episode 16

42 6 13
                                    

"Ki..Kim..Jae Wook?"

Kim Seok Jin mematung sesaat, tubuhnya seolah-olah kehilangan tenaga, perlahan Kim Seok Jin menurunkan pistolnya, ia tidak mungkin membunuh seorang pria yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri.

"Apa kabar Hyung?" Ucap Ahn Jae Hyun sambil menatap tajam mengarah Kim Seok Jin.

"Mwo?!(Apa?!)" Nam Ji menyelah tak percaya, matanya yang masih berkaca, lebar-lebar ia buka untuk menatap Ahn Jae Hyun yang kini sedang berdiri tepat di depan seorang pria yang telah melukainya.

Perlahan Ahn Jae Hyun menatap wajah Nam Ji, akan tetapi Nam Ji membuang tatapannya, Nam Ji benar-benar sangat kecewa. Pria yang telah menolongnya adalah adik dari seorang pria yang telah menghancurkan hidupnya. Nam Ji merasa dirinya telah dibohongi, bagi Nam Ji, sekarang Ahn Jae Hyun tak jauh berbeda dengan Kim Seok Jin, pria yang sama-sama membuat dirinya terjatuh, jatuh ke jurang yang paling dalam.

🥀🥀🥀

Ahn Jae Hyun kembali menatap Kim Seok Jin, ia sebenarnya tak ingin memalingkan matanya dari Nam Ji akan tetapi dirinya terpaksa melakukan itu. Ahn Jae Hyun tau betapa kecewanya wanita itu terhadapnya, tapi ada satu alasan mengapa Ahn Jae Hyun tidak mengatakan ini sebelumnya, baik tentang namanya ataupun tentang kakaknya.

"Lepaskan dia." Pinta Ahn Jae Hyun tegas.

Kim Seok Jin sangat mengetahui siapa dia yang di maksud oleh adik lelakinya itu. Perlahan Kim Seok Jin menolehkan wajahnya ke belakang, lalu mengangguk pelan kepada Jiwon.

Jiwon memutar tubuhnya ke belakang, ia menyuruh para pengawal untuk menurunkan pistolnya, lalu melepaskan bahu Nam Ji dari genggaman kedua pengawal tersebut.

Kedua pengawal itu menunduk patuh lalu melaksanakan apa yang di perintahkan oleh pemimpin pengawal itu, lalu dengan sigap Jiwon melepaskan ikatan yang ada di tangan Nam Ji.

Ahn Jae Hyun terus menatap pemimpin pengawal itu, ia ingin melihat bahwa dia membuka ikatan di tangan Nam Ji dengan benar tanpa ada luka sedikitpun, walau dirinya tau hati wanita itu sudah lebih dulu terluka.

🥀🥀🥀

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Kim Seok Jin dengan suara yang berat.

Ahn Jae Hyun memutar bola matanya malas. "Kau masih berpikir bahwa aku menginginkan perusahaan itu?" Ahn Jae Hyun menghela napas jengah, "Ya, aku tahu dan begitu juga denganmu Hyung, Ayah lebih memilih diriku dibanding dengan dirimu, seharusnya perusahan itu jatuh di tanganku." Ahn Jae Hyun memberi jeda, mata Kim Seok Jin semakin lekat menatapnya," Tapi aku tidak tamak sepertimu." Ahn Jae Hyun memberi penekanan pada nada suaranya.

"닥쳐! dagchyeo!(Diam!)" Teriak Kim Seok Jin, dengan geram Kim Seok Jin menarik kaos Ahn Jae Hyun.

Dengan kasar Ahn Jae Hyun langsung menepisnya.Tanpa berpikir panjang, Ahn Jae Hyun melangkahkan kakinya menuju Nam Ji.

"그만 geuman (Berhenti)." Sergah Kim Seok Jin.

Ahn Jae Hyun langsung menghentikan langkahnya, kini dirinya tepat berada di samping Kim Seok Jin dengan arah yang berlawanan. Perlahan Kim Seok Jin menoleh ke arahnya.

"Dia milikku." Tegas Kim Seok Jin.

Ahn Jae Hyun menaikkan sudut bibirnya."Milikmu? Jika dia milikmu dia tidak akan lari darimu." Ahn Jae Hyun kembali melangkahkan kakinya menuju Nam Ji yang masih terduduk di aspal.

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang