Tempat ini penuh dengan hingar-bingar, tawa canda begitu jelas terdengar, setelah selesai menghibur anak-anak, Nam Ji dan Ahn Jae Hyun memilih beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan laut biru yang indah, mereka duduk di tengah hamparan pasir putih sambil merangkuh kedua lutut.
Nam Ji menyunggingkan senyum tipis di bibirnya, mengingat betapa hangatnya dunia hari ini kepadanya, hari ini ia mampu untuk kembali tertawa setelah sekian lama dirinya menderita.
Nam Ji menoleh ke arah Ahn Jae Hyun yang duduk di sebelahnya, senyuman Nam Ji kini semakin merekah, Ahn Jae Hyun adalah pria yang mampu membuatnya kembali untuk tertawa.
"고마워 Gomawo (makasih)." Ucap Nam Ji sembari menatap Ahn Jae Hyun.
Ahn Jae Hyun langsung menoleh ke arahnya, senyuman manis terpapar jelas di wajah Nam Ji, mata coklatnya mampu membuat Ahn Jae Hyun terdiam dalam sekejap. Ahn Jae Hyun tersenyum tipis, iya tak mampu untuk membalas ucapan Nam Ji dengan kata-kata. Ia pun kembali menoleh ke depan, melihat air laut yang begitu indahnya.
Keindahan tak selamanya dinikmati menjadi keindahan, tak ada yang abadi. Tenangnya air laut dan sejuknya angin yang menerpa mampu membuat duka kembali menyapa, gambaran Kim Seok Jin sekejap menyelinap di pikiran Nam Ji, membuka bekas luka yang berusaha ia obati.
Dengan tangan yang bergetar Nam Ji menyentuh perutnya, air kristal di matanya mulai jatuh tanpa isyarat, dirinya tak kuasa menahan sedih yang kini datang kembali menyapa.
Ahn Jae Hyun kembali menoleh ke arah Nam Ji, ia ingin mengajak wanita itu pulang. Akan tetapi Ahn Jae Hyun mengurungkan niatnya ketika mendapati air mata tiba-tiba saja jatuh membasahi kedua pipi Nam Ji. "Apa kau menangis?"
Pertanyaan Ahn Jae Hyun sontak membuat Nam Ji terperanjat, ia langsung menyeka air mata yang tadi membasahi kedua pipinya.
"아니 아니 ani ( tidak) aku hanya lelah dengan hidupku." Cecar Nam Ji lalu menghela napasnya.
"Kau tidak bisa mengubah hidupmu hanya karena kau menginginkannya." Ucap Ahn Jae Hyun singkat sambil membuang tatapannya dari wajah Nam Ji.
Ungkapan Ahn Jae Hyun mampu membuat Nam Ji berpikir sejenak, ia kemudian menatap Ahn Jae Hyun yang kini sudah tidak lagi menatapnya.
Nam Ji kembali menghela napas, air mata tak henti keluar dari ujung matanya, "Aku takut, jika aku bahagia...Aku akan merasakan sakit setelah itu." Cecar Nam Ji dengan suara yang bergetar.
Spontan Ahn Jae Hyun langsung menatap wajah Nam Ji, ia bisa melihat wanita itu benar-benar terluka, matanya terus memperlihatkan luka itu.
"Menangislah aku akan menunggu." Ucap Ahn Jae Hyun lembut sambil menyunggingkan senyum getir.
Nam Ji menekukan wajahnya, rambutnya kini ikut terurai menutupi kesedihan yang mulai mencabik-cabik hatinya. Tangisan Nam Ji pecah, bahunya kini berguncang hebat. Perlahan Ahn Jae Hyun menepuk pundaknya berusaha menenangkan.
Krukk, kruk..
Nam Ji mengangkat wajahnya, lalu menarik panjang napasnya dan menghelanya kembali, dengan mata yang sembab ia menatap wajah Ahn Jae Hyun dengan lirikan yang malas.
"Wae?! (Kenapa?!)" Ahn Jae Hyun langsung memasang raut wajah heran.
"Itu bukan suara perutku." Ucap Nam Ji, membuat Ahn Jae Hyun sedikit tertegun.
Ahn Jae Hyun langsung mengangkat tangannya dari punggung Nam Ji, lalu dengan cepat Ahn Jae Hyun memegang perutnya yang mulai terasa lapar.
Nam Ji sedikit tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back
Romance(Haruskah aku kembali pada cinta yang sama? Atau pergi begitu saja bersama cinta yang lain? Cinta yang membuat ku takut untuk merajutnya kembali walau hatiku telah terobati) ........... "Gugurkan anak yang ada di dalam kandunganmu itu dan bilang pad...