My Bad Ketosss

Sembilan

Don't forget to vomment🌻
Happy reading❤️

~~~

Butiran kristal bening jatuh dari mata Vayla. Entah apa yang dia rasakan. Antara marah,kesal,atau ada yang lain? Bukan! Bukan itu yang Vayla rasakan. Fiko yang melihat dari jauh itu ingin mendekati mereka namun...
"Aku juga rindu kamu Riz"ucap Vayla di sela tangisannya. Reyhan langsung memeluk erat Vayla. Vayla membalas pelukan Reyhan dengan sangat erat. Seperti sudah lama memendam rindu yang berat. Vayla menangis sejadi-jadinya.

"Kamu kemana selama ini Riz ? Aku kangen!"isak Vayla
"Maaf,aku gak ngabarin kamu selama ini Vay. Maaf. Aku benar-benar mintak maaf" Vayla memeluk Reyhan sangat erat.  Fiko melihat hal itu hanya terdiam tak tau harus berbuat apa. Disisi lain,hatinya sakit melihat Vayla memeluk pria lain sedangkan dirinya adalah yang Vayla benci. Hanya baru beberapa hari,Vayla sudah merebut seluruh hati Fiko tanpa ada alasan.

Fiko pun pergi lewat belakang sekolah. Pertama,dia tak mau mengganggu dua sejoli yang saling melepas rindu tersebut. Yang kedua,Fiko tak sanggup melihat adegan dimana wanita yang ia cintai dekat dengan pria lain.

"Pulang yuk,aku anter"ajak Reyhan. Vayla mengangguk

Reyhan Ahmad Alfarizi adalah sahabat Vayla sedari umur 5 tahun. Diamana-mana mereka bersama. Hingga pada saat kelas 1  SMP Reyhan,Vayla dan sahabat yang satu lagi bernama Andra sedang berlibur salah satu bukit.  Namun saat menaiki bukit tersebut,Andra tergelincir dan terjatuh kejurangan. Nyawa Andra tak terselamatkan. Reyhan dan Vayla merasa sangat berduka pada saat itu. Namun pada saat mereka berduka,Reyhan malah pindah ke Jakarta tanpa pamit kepada Vayla. Vayla merasa sedih dan sakit hati. Bagaimana tidak? Satu sahabatnya pergi untuk selama-lamanya. Dan satunya lagi pindah tanpa setau Vayla. Vayla harus menghadapi sedih sendirian tanpa Reyhan dan Andra. Hanya Reyhan sahabat yang Vayla punya pada saat itu. Fariz adalah panggilan Vayla untuk Reyhan. Pantas saja Vayla merasa tak asing dengan nama Reyhan

Lama diperjalanan akhirnya mereka sampai di rumah nenek Vayla.
"Kamu harus mampir. Aku gak mau tau. Di rumah juga ada mama"Vayla langsung menarik tangan Reyhan. Ketika di dalam rumah,mas Agung tersenyum melihat mereka
"Udah ketemu sama Reyhan?"tanya lelaki usia 25tahun tersebut. Vayla mengangguk senang. Lalu datanglah Windi dari dapur
"Astagaaa nak fariz,mama rindu banget sama kamu"windi langsung memeluk Reyhan dengan senang.
"Fariz juga rindu dengan mama"Reyhan memeluk windi dengan erat.
"Udah aj ma,Vayla mau main dulu sama fariz"Vayla kembali narik fariz ke taman belakang

Reyhan bercerita banyak hal selama dia di Jakarta. Dan begitu pula Vayla bercerita panjang lebar ketika dirinya tanpa Reyhan
"Maaf,maaf banget ninggalin kamu di saat terpuruk Vay. Seharusnya aku tau kita saling membutuhkan pada saat itu. Awalnya aku juga ingin ngasih tau kamu kalo aku mau pindah,tapi aku takut kamu malah tambah sedih. Aku gak mau kamu tambah sedih Vay. Maaf banget"Reyhan merasa sangat bersalah
"Udahlah gapapa Riz,itu udah kejadian lama. Gak usaha diingat lagi ya. Btw kamu kan pindah ke Jakarta ,terus kenapa bisa sampai ke Jogja?"
"Ya gitu deh,kerjaan orang tua gue"jawab Reyhan. Singkat
"Kalo gitu aku panggil kamu Reyhan aja ya,biar sama kayak yang lain"
"Okedeh Vay,terserah kamu aja"

Vayla merasa senang ada Reyhan disisinya sekarang. Karena dengan adanya Reyhan,Vayla akan merasa terlindungi dan aman. Dan ketika mas Agung tak bisa jemput Vayla,maka Vayla akan pulang bersama Reyhan bukan bersama alien kuno itu.

"Vay,aku pulang dulu ya. Udah sore banget"ujar Reyhan
"Oke,hati-hati ya"
Reyhan berpamitan salam dengan mama Vayla dan segera pulang ke rumah. Vayla merasa hari ini sangat Menyengangkan.

~~~

"Tumben banget kamu kesini,ada apa fik?"tanya lelaki berusia 16 tahun tersebut
"Ada yang mau omingin. Tapi gak tau harus dari mana"jawab Fiko
"Hmmm....aku tau nih kamu mau ngomongin apa" Fiko langsung melihat lelaki itu
"Siapa cewek itu?"tanya lelaki itu lagi. Fiko mendesahkan nafasnya
"Namanya Vayla ko"jawab Fiko. Sekarang Fiko sedang berada di rumah sepupunya,Reko. Bagi Fiko,Reko bukan sekedar sepupu melainkan juga sahabatnya.
"Terus? Ceritain selengkap-lengkapnya dong,biar aku paham"
Fiko terdiam sejenak

"Nama dia Vayla kharisma Sarah. Kelas 10 Ipa D. Pertama kali aku ngeliat dia itu di depan rumah neneknya. Pada saat itu dia lagi main sama kucingnya. Tanpa sadar aku tersenyum pas ngeliat dia ngobrol sama kucingnya,lucu. Dan pada saat itu dia berhasil mengambil seluruh hati aku,singkat banget kan? Terlalu cepat? Aku juga gak punya alasan kenapa aku bisa sampai suka sama dia. Yang aku tau,setiap ngeliat dia hatiku deg-degan,hatiku senang,dan aku merasa ingin dia jadi...."ucapan Fiko menggantung
"Kamu takut jatuh cinta kan? Kamu takut kejadian dulu terulang lagi kan? Kamu sadar kan Fik,peresaan kamu saat ngeliat Vayla itu sama kayak ngeliat.....ah you know lah". Fiko terdiam lagi mendengar ucapan Reko. Reko benar. Saat melihat Vayla rasanya sama seperti melihat dia.
"Terus masalahnya apa?"lanjut Reko
"Tadi aku ngeliat dia lagi pelukan sama cowok. Jujur aja aku cemburu meski bukan siapa-siapa. Tapi....dia meluk Reyhan,ko"
"Reyhan? Reyhan kapten basket itukan?"
"Iya,aku takut terjadi apa-apa sama Vayla. Aku gak tau dengan jelas Reyhan itu siapanya Vayla. Yang aku tau Reyhan itu anak Jakarta. Kelakuan dia di sekolah juga gak baik. Dia sering merokok di belakang sekolah,sering tawuran,berantem,dan dia itu Playboy. Okelah Reyhan ganteng,tapi aku takut Vayla juga jadi korban Reyhan nantinya. Reyhan itu yang buat nama sekolah buruk meskipun dia sering juara dalam besket,tapi dia juga sering tawuran. Aku cuma takut Vayla kenapa-napa"ucap Fiko. Reko yang melihat itu hanya diam. Reko yakin sahabatnya itu tak salah pilih wanita. Karena setau Reko,Fiko adalah pria yang setia dan humoris. Namun yang membuat Fiko sekarang berubah adalah cinta pertamanya yang dikhianati,itu yang membuat Fiko tak mau jatuh cinta lagi. Dan Vayla berhasil membuat hati Fiko merasakan apa itu cinta.
"Aku bakal jaga Vayla. Harus"

~~~~
Huftttt sorry banget ya slow update. Jangan lupa tinggalkan jejak ya💞

Luvs ya🌸✨
Syhhh