Happy Reading🌸
~~~
Vayla berusaha fokus kepada buku yang dia baca. Namun berkali-kali apa yang dia baca tak masuk ke otak. Vayla sadar pikirannya tidak disini. Vayla merasa kesal sendiri dengan apa yang dia rasakan.
"Ahh bego ngapain sih mikirin dia!"ucapnya kecil.
"Vay,kamu tu gila suka sahabat sendiri. Tolak Vay,tolak peresaan itu!"sekarang Vayla teriak-teriak sendiri seperti orang gila.Karena Vayla benar-benar tidak fokus belajar,Vayla memutuskan untuk tidur saja.
---
"Dek Vay,mas gak bisa anter dedek pagi ini. Sama Reyhan aja ya"
Vayla hanya mengangguk setuju malahan Vayla merasa senang.Saat keluar rumah bukan Reyhan yang menunggu di depan rumah melainkan cowok yang sangat ia benci. Fiko.
"Ngapain?"tanya Vayla cuek
"Jemput kamu"jawab Fiko pendek
"Ga perlu"kata Vayla pendek
"Perlu"balas Fiko lagi
"Reyhan ada,gak perlu kamu"kata Vayla lagi.
"Lihat jam berapa sekarang"
Vayla terkejut sekarang pukul jam tujuh tepat. Vayla tak sadar karena hari mendung. Mau tak mau Vayla duduk di jok belakang Vespa kuno Fiko. Hanya satu harapan Vayla,tidak hujan seperti terlahir kali dia duduk disini.Sepanjang perjalanan hanya diam. Tapi tidak dengan hati Vayla yang terus menerus mengomel sepanjang jalan. Vayla ingin cepat-cepat sampai ke sekolah.
Sampailah mereka di sekolah. Tetapi Vayla turun duluan di depan gerabang.
"Kenapa turun disini?"tanya Fiko. Vayla hanya diam dan berjalan ke ruang ujiannya."Ih cemeberut aja sih"ucap Tiara ketika Vayla duduk di bangkunya.
"Kenapa?"lanjut Tiara lagi. Vayla hanya menaikkan bahunya acuh
"Hmmm...pasti karena ketos kesayangan kamu itu kan"Goda Leza.
"Apaan sih kesayangan! Kesayangan dari Hongkong!"ucap Vayla sambil cemberut. Teman-temannya hanya tertawa melihat kelakuan Vayla yang seperti anak kecil.Vayla mengisi ujian dengan serius begitu juga teman-temannya.
---
Hari berganti hari begitupun juga peresaan Vayla terhadap Reyhan. Vayla tak bisa menolak lagi bahwa dia memang menyukai Reyhan,lagi. Itu sempat membuatnya frustrasi takut kejadian dulu terulang lagi. Namun Vayla sangat menyadari peresaan itu tumbuh saat pertama kali gadis itu melihat Reyhan du sekolah ini.
Hingga tiba saatnya hari terkahir mid semester.
"Satu mapel lagi gaesss. Semangat!"ucap Leza antusias.
"Cuman geografi. Centil itu mah"ucap Giska meremehkan.
Vayla dari tadi sibuk merhatikan sang ketua osis yang sibuk kular-kilir menyiapkan ulang tahun sekolah yang diadakan Senin depan yang artinya seminggu. Vayla merasa geram dari tadi Fiko hanya memerintah bukan mengerjakan. Vayla hanya menggeleng mengapa dia mendapatkan ketua osis kuno,pemarah,dan gila itu."Liatin apa?"
Vayla Terkejut melihat seseorang yang sedang duduk di sampingnya. Vayla tersadar bahwa teman-temannya tidak lagi duduk di sampingnya,melainkan di seberang sambil melihat Vayla geli.
"Reyhan? Sejak kapan kamu disini?"tanya Vayla
"Sejak kamu ngeliatin ketua osis itu"jawab lelaki itu
"Gak,gak kok aku gak ngeliatin dia"jawab Vayla. Reyhan hanya menyengir mengusap rambut Vayla.Sial,batin Vayla.
Reyhan tidak sadar perlakuannya itu membuat hati Vayla berdetak sangat cepat. Vayla hanya terdiam. Sudah lama sekali dia tidak merasakan hal yang sepeti ini. Semuanya karena Reyhan. Cinta pertama Vayla.
"Vay? Kok bengong?"
"Hah? Ehh enggak kok"
"Nanti pulang bareng aku aja ya"kata Reyhan dijawab anggukan oleh Vayla.
"Bye"ucap terakhir Reyhan.Vayla senyum-senyum sendiri.
"Lagi berbunga-bunga nih"goda Riska
"Kalo jadian jangan lupa PJ ya"kata Leza semangat
"Apaan sih kalian. Kami cuman sahabat kok"
"Yakin? Gak sadar perilaku Reyhan sama kamu itu berlebihan?"pertanyaan Giska berhasil membuat bungkam. Vayla juga merasa perlakuan Reyhan sangat lembut dan manis.Bel masuk menyelamatkan Vayla dari pertanyaan skakmat itu.
"Yaudah deh,aku masuk ke ruangan dulu ya. Bye"Giskapun masuk ke ruangannya.---
Semua murid bersorak bahagia mid semester telah selesai. Dan akan ada acar ulangan tahun mereka Senin nanti.
"Vay,yuk pulang"ucap seseorang yang sangat Vayla tak ingin dengar. Sebelum membalas ucapan seseorang itu,Vayla tersenyum ramah dulu walau terpaksa
"Maaf ya kakak Fiko. Dedek Vayla gak bisa pulang bareng kakak yang rajin ini. Toh,Bentar lagikan acara sekolah kita. Kakak seharusnya kerja dong jangan cuma nyuruh-nyuruh aja. Tuh kasian kak Reval ngangkat beban berat sendirian. Kakak bisa gak sih jadi ketua osis yang bijaksana dan adil untuk bawahannya. Saran saya kakak bantu yang lain. Masalah aku pulang sama siapa itu gak penting. Sekian terima kasih,wassalam"ucap Vayla panjang lebar. Fiko tercengang mendengar ucapan Vayla. Sebisanya Vayla berkata halus dan sopan kepada Fiko meskipun terselip di sindiran sedikit. Vayla pun berlalu meninggalkan Fiko yang masih diam di tempatFiko hanya melihat Vayla berlalu meninggalkan dirinya. Namun seseorang yang Fiko tak sukai muncul dari lorong di samping Vayla. Sudah bisa Fiko duga. Vayla pulang dengan Reyhan.
---
"Besok kan libur. Gimana kita jalan-jalan dulu sebentar?"ajak Reyhan. Vayla mengangguk semangat.
Rasanya Vayla ingin berhentikan waktu sekarang juga. Vayla tak ingin berbohong bahwa dia sangat bahagia saat ini. Bersama dengan Reyhan,Vayla merasakan kembali apa itu cinta. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama ke tempat-tempat di Jogja yang belum Vayla datangi. Sampailah mereka terakhir di taman lampion.
"Senang gak hari ini?"tanya Reyhan
"Banget!!"jawab Vayla cepat
"Aku senang kalo kamu begini. Kamu bahagia terus ya Vay,jangan sedih kayak dulu lagi. Aku kepingin kamu gak merasa sendirian atau kesepian. Kerenaa..."ucapan Reyhan menggantung
"Kerena?"tanya Vayla penasaran
"Karena aku sayang kamu"Reyhan menatap Vayla. Rasanya Vayla jantungan sekarang. Vayla ingin terbang rasanya. Tapi Vayla sadar rasa sayang itu hanya sebatas teman tidak lebih."Aku ingin status kita lebih dari sahabat Vay"lanjut Reyhan lagi. Pikiran Vayla sudah buyar. Ingin Vayla rasanya berteriak kencang sekarang.
Mampus...mampus...batin Vayla menjerit.
"Kamu mau jadi pacarku?"
....
-.-
Holaa!!! Selamat hari Kamis semuanya. Sampai ketemu Kamis depan!
Jangan lupa vomment ya dear🤍🤍Luvs ya🌸
Syhh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Ketosss
Jugendliteratur"Bad"disini bukan lah artian dari bad boy atau semacamnya. Bukanlah pria nakal keren yang selalu menjadi pujaan wanita. Bukanlah pria nakal yang membawa motor ninja melainkan Vespa. Bukanlah pria western atau kota melainkan pria desa. Bukan. Buanggg...