Limabelas

1.1K 44 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak🌸
Happy Reading🤍

*typo bertebaran

~~~

Vayla duduk di belakang sekolah. Dari hari Selasa hingga Jumat sekarang ini hubungan dia dan Reyhan tidak membaik. Ingin rasanya Vayla meminta maaf kepada Reyhan agar mereka baik-baik saja,namun dilain sisi ini sebenarnya salah Reyhan.

Cuaca pagi ini sangat sejuk apalagi setelah hujan. Rasanya Vayla tak ingin pergi dari kota ini. Senin nanti adalah hari ulang tahun sekolah dan akan ada anak dari sekolah lain dan ada pula dari kota lain. Sekolah Vayla memang terkenal malahan yang paling terbaik di kotanya.

"Kenapa sendirian?" Suara yang paling Vayla benci datang begitu saja tanpa diundang. Vayla hanya terdiam tak ingin menjawab.
"Sebentar lagi hujan,lebih baik kamu masuk ke dalam"sambung Fiko. Vayla terdiam lagi.
"Maafin aku waktu kemaren itu"
Vayla berdiri dan langsung pergi meninggalkan Fiko. Tersayat sekali hatinya Fiko. Namun cowok itu tau semuanya adalah resiko.

"Eh,kamu disini ternyata"suara Rio nyahut begitu saja dari belakang.
"Kenapa?"tanya
"Kamu dicariin ketos dari SMA Elang tuh"kata Rio
"SMA Elang? Itu SMA dari Malang kan?"
Rio mengangguk.
"Yaudah ayok"ajak Rio.

---

Vayla menangis dalam diam di kelasnya. Dia menundukkan kepalanya di meja. Air mata turun titik demi titik dari mata Vayla. Leza mendekat ke arah Vayla.
"Vay? Ada apa?"tanya Leza lembut. Vayla menggeleng.
"Kenapa? Pacarmu?"tanya Leza lagi. Vayla menaikkan kepalanya dan langsung memeluk Leza.
"Aku benci gini Za. Aku benci banget"jawab Vayla.
"Kenapa? Dia kenapa Vay?"

Vayla menceritakan semuanya kepada Leza apa yang terjadi beberapa menit yang lalu. Leza mengusap rambut Vayla pelan.

"Percaya atau enggak terserah kamu itu Vay. Aku gak mau ikut campur urusan hubungan orang lain. Tapi kalo aku jadi kamu,aku bakal stop sampai sini aja"kata Leza
"Tapi aku sayang banget sama dia za"Vayla menangis di pundak Leza.
"Yaudah semua tergantung sama kamu. Jangan nangis lagi ya"Leza menghapus air mata di pipi Vayla.

---

Fiko berjalan ke arah ruang osis dengan jalan santai tapi dengan hati yang berdegup kencang. Saat membuka ruang osis...
"Fiko ya? Aku Rendi,waketos dari SMA Elang"ucap Rendi.
"Yaudah,kenapa nyariin aku?"tanya Fiko.
"Ini mau ngasih daftar nama yang ngikut lomba"Rendi memberikan 2 lembar kertas kepada Fiko. Fiko melihat satu nama.

Nama yang sangat dia ingat. Nama seseorang yang memberikan dunianya warna. Nama seseorang yang membuat dia selalu tersenyum. Nama seseorang yang menjadi alasan Fiko semangat. Nama seseorang yang membuat Fiko jatuh cinta. Meskipun itu dulu.

"Yaudah,Senin datang jam 9. Jangan ada yang telat"ucap Fiko kepada Rendi. Rendi menangguk.

Fiko meninggalkan ruang osis.

"Ada dia?" Fiko terkejut melihat Andin tiba-tiba datang. Fiko mengangguk.
"Sans dong. Kan ada Vayla"ucap Andin lagi.
"Beda masalahnya"jawab Fiko
"Kenapa? Kamu masih suka sama dia?"
Fiko terkejut
"Apaan sih kamu Ndin?! Jelas enggak lah!"bantah Fiko
"Yakin? Kok ekspresi kamu kek gitu?"
"Apaan? Udah ah aku sibuk"

Fiko pergi meninggalkan Andin. Dalam hati Fiko telah yakin bahwa dia tidak mencintai seseorang itu lagi. Dia sangat yakin. Tanpa sadar Fiko menabrak seseorang.

My Bad KetosssTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang