Tinggalkan jejak jangan lupa ya✨
Happy reading💞~~~
Sebenarnya nenek Vayla masih melarang Vayla untuk bersekolah hari ini,namun Vayla memaksakannya. Dan jam pelajaran pertama adalah olahraga
"Vay,kalo masih sakit gak usah olahraga dulu"khawatir giska
"Gapapa Gis,biar aku keringetan. Lagian aku juga malas diem-diem di kelas gak ada kerjaan"
"Yaudah deh kalo mau gitu. Yuk kelapangan"Dari jauh Fiko melihat Vayla menggunakan seragam olahraga. Fiko merasa khawatir melihat Vayla yang melakukan pemanasan,Fiko takut nanti terjadi apa-apa kepada Vayla. Yang Fiko lakukan sekarang adalah memandang Vayla dari kejauhan dan kebetulan guru Fiko tidak masuk jadi dia semaunya saja.
"Oke anak-anak,sekarang lari keliling lapangan 5 kali. Ayo!"seru pak Nandus. Sebenarnya Vayla merasa sedikit pusing namun gadis itu tidak peduli. Dia hanya ingin berolahraga agar berkeringat.
Baru dua putaran Vayla merasa pusingnya makin menjadi. Vayla tetap memaksa untuk berlari meski larinya agak gontai. Fiko yang melihat itu segara mendekat ke lapangan dan benar saja Vayla pingsan. Fiko langsung berlari kelapangan hendak menggendong Vayla.
Namun telat. Ada orang lain yang menggendong Vayla duluan. Ada lelaki lain yang menggendong Vayla duluan. Fiko merasa tak senang dan tak asing dengan pria tersebut. Siapa dia? Tanya Fiko kepada diri sendiri.
"Itu Reyhan?"tanya Fiko sendiri
---
Vayla merasakan pusing di kepalanya. Sekarang dia berada di ruang serba putih.
"Di UKS ya?"tanyanya kepada diri sendiri.
"Awh pusing banget" Vayla hendak turun dari kasur dan melangkah keluar namun seseorang menahan tangannya
"Istirahat aja dulu,nanti kamu pingsan lagi"
"Eh,kok kamu disini sih fik?"tanya Vayla
"Nemenin kamulah Vay"jawab Fiko. Orang itu adalah Fiko
"Gak perlu!"Vayla hendak bangkit lagi namun ditahan Fiko lagi
"Kamu kenapa kesal banget sama aku Vay?"tanya Fiko heran
"Menurut kamu kenapa?"
"Ya aku gak tau!"seru Vayla.
"Eh,yang gendong aku tadi siapa?"tanya Vayla lagi. Fiko hanya terdiam.
"Jangan bilang kamu yang gendong aku?!" Fiko hanya diam. Vayla memukul-mkul badan Fiko
"Eh,kok kamu mukul aku sih"
"Ya habisnya kamu gendong aku tanpa pamit!"jawab Vayla
"Lah,kamu kan pingsan. Gimana bisa ngomong?"tanya Fiko lagi
"Gak mau tau! Aku kesel sama kamu!"lagi Vayla memukul FikoDan diluar sana ada seseorang yang mengintip mereka lewat jendela hanya mendesah pasrah.
---
Vayla kembali ke kelas. Untungnya sekarang pelajaran bahasa Indonesia,tak terlalu susah
"Vay,kalo kamu masih sakit gak usah sekolah dulu besok"kata Giska
"Gak enak di rumah Gis,gak seru"jawab Vayla
"Yaelah Gis,kamu kayak gak tau aja. Kan disini udah ada penyemangat Vayla"sahut Riska
"Hah? Siapa?"tanya Leza
"Yah Fiko lah beb"jawab Si gendut itu. Teman-teman Vayla pun menganga.
"STOP! Sebelum kalian nanya,aku maujelasin duluan. Aku gak ada apa-apanya sama Fiko ya beb,dia itu tetap jadi alasan aku nomor satu males sekolah. Dan sampai saat ini aku gak mau ubah peresaan itu"jelas Vayla panjang lebar.
"Yakin gak mau diubah? Aku liet kamu tambah deket tuh sama kak Fiko. Setau aku kak Fiko itu dingin banget sama cewek. Dia aja Nunjuk sekretaris osis cowok. Semua pengurus osis cowok"jelas Tiara
"Malahan ya Vay,ada anak ips pernah nembak kak Fiko,padahal cantik tuh cewek tapi Fiko tolak"sambung Leza
"Kok ditolak? Gak sadar diri tu alien jelek"kesal Vayla
"Nah kamu cewek pertama yang deket sama Fiko,beruntung gak tuh"
"Gak! Sangat gak!"jawab Vayla cepat
"Terus cowok Kemaren siapa kamu Vay? Kok gak cerita kamu deket sama dia?"tanya Tiara
"Cowok siapa?"
"Itu Vay,Reyhan. Kapten basket sekolah kita. Salah satu cowok dingin juga"jelas LezaVayla merenung berpikir sejenak. Siapa itu Reyhan? Kenapa sepertinya Vayla pernah dengar tapi dia tidak tau siapa
"Aku gak tau siapa Reyhan dan aku gak kenal siapa Reyhan. Aku gak tau mukanya juga. Pointnya aku gak tau Reyhan siapa"
"Beneran?"tanya Riska. Vayla mengangguk.
Karena keasikanmengobrol mereka tak sadar jam pelajaran sudah habis dan bel pulang berbunyi.Ketika sudah sampai di gerabang Vayla tak melihat mobil mas Agung. Dan hp Vayla bergetar tanda ada pesan masuk
Mas Agung:
Dek,hari ini pulang sama cowok Vespa itu dulu ya. Atau sama Reyhan. Mas mau pergi ke bandara sebentar mau jemput tamu kantor.Vayla menghela nafas. Kali ini dia tidak mau pulang dengan Fiko kuno itu lagi. Sangat tidak mau! Maka dari itu dia harus menyari Reyhan agar pulang bersama dia. Kebetulan Leza lewat
"Eh za,Reyhan Kemaren kelas berapa?"
"Kelas 12 Mipa 3 Vay"jawab Leza. Vayla menganggukVayla segera lari ke lantai atas dan cari di kelas Ipa 3 dan bertanya-tanya kepada kakak kelas yang dia kenal. Dan kakak kelas itu bilang dia sudah di parkiran. Dan Vayla keparkiran. Fiko yang melihat Vayla berlarian itupun mengikuti Vayla dari belakang secara diam-diam.
Vayla keparkiran dan bertanya kepada kakak kelas yang ia kenal. Kakak kelas itu menunjuk ke cowok yang sedang bersandar di depan mobil. Vayla mendatangi orang itu dan hanya melihat punggungnya. Melihat punggungnya Vayla merasa tidak asing. Lantas Vayla memanggilnya
"Reyhan?"panggil Vayla lembut. Lelaki itu berbalik badan dan sekarang mereka berhadapan
"Hai Vay. Lama gak jumpa. Aku rindu"
"KAMU?!"dan tak lama air mata Vayla jatuh~~~
Sorry banget ya di part ini dikit benget😫sorry jg klo slow apdet
Don't forget to vomment💞🌻Luvs ya🌸✨
Syhhh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Ketosss
Teen Fiction"Bad"disini bukan lah artian dari bad boy atau semacamnya. Bukanlah pria nakal keren yang selalu menjadi pujaan wanita. Bukanlah pria nakal yang membawa motor ninja melainkan Vespa. Bukanlah pria western atau kota melainkan pria desa. Bukan. Buanggg...