Tujuhbelas-Kenangan

632 41 3
                                    

Happy Reading🌹✨
Don't forget to vomment🌸

---

"Udah siap semuanya?"tanya Reyhan.
"Kayaknya udah deh"jawan Vayla.
"Vay,obat kamu jangan sampai lupa ya"sahut Andra. Vayla mengangguk.
"Bun,kami pergi dulu ya"pamit Reyhan ke Winda. Winda mengangguk.
"Jangan bandel,ntar Andra susah jagain kamu"kata Winda sembari memluk Vayla hangat.
"Enggak bunda,Vay gak nakal"Vayla melepaskan pelukannya.

"Tolong jagain Vayla ya. Tolong banget"ucap Winda ke Andra.
"iya bunda,Andra jagain Vayla"

"Bun,kami berangkat dulu ya"ucap Henri,kakak Andra.
"Hati-hati ya"

Merekapun meninggalkan rumah Winda. Ketiga anak itu sungguh bersemangat,terutama Vayla. Ini pengalaman pertama Vayla mendaki bukit. Sedangkan Andra sudah sering mendaki Bersama abangnya begitu juga Reyhan. Alasan Vayla susah mendapat izin adalah karena gadis itu punya penyakit lambung. Itulah alasan Winda susah untuk melepasnya meski hanya dengan makan teratur bisa menghilangkan sakit tapi tetap saja.

---

Akhirnya mereka sampai ketempat tujuan. Sebelum memulai mereka berdoa dulu. Saat berjalan Vayla merasa semangat. Langkah demi langkah dia nikmati. Sampai kapanpun dia akan ingat hari ini. Hari ini adalah hari terbaik menurut Vayla.

"Reyhan ganteng banget ya ternyata"ucap Vayla pelan yang hanya didengar oleh Andra.
"Hahaha....dasar cinta monyet"gelak Andra.
"Padahal kita cuma beda satu tahun. Tapi kok kamu bisa dewasa banget sih Ndra?"
"Yahhh...mana aku tau. Memang gini bawaanya"jawab Andra. Vayla terdiam.
"Emang kenapa?"tanya Andra.
"Reyhan suka sama cewek dewasa,mandiri,yah gitu deh. Jauh dari aku pokoknya"keluh Vayla.
"Ya jangan negative thingking dong. Siapa tau Reyhan diam-diam suka sama kamu"
"Aminnnnaminn"Vayla mengaminkan dengan semangat.

Tak terasa perjalanan mereka sudah berjalan satu jam. Saatnya istirahat.

"Andra,tolong panasin makanan yang kita bawa tadi. Abang mau pasang tenda"Andra menangguk.
"Vay,kamu tadi katanya mau potret alam. Ini view yang bagus loh"tambah Henri. Vayla menangguk dan mengambil kameranya.

"Bisa gak?" Andra terkejut.
"Reyhan? Kamu gak nemenin Vayla?"tanya Andra.
"Aku lebih suka didekat kamu. Jadi disinilah aku"Reyhan nyengir.
"Ihh...apaan sih! Sana temenin Vayla"
Reyha menengok ke arah Vayla yang sedang asik memotret.
"Jangan munafik Ndra. Hanya karena seseorang kamu ngorbanin perasaan kamu sendiri"bicara Reyhan mulai serius.
"Aku bukan munafik Rey. Kamu tau kalo aku juga suka sama kamu. Tapi dari pada itu aku lebih milih persahabatan ini. Bukan tanpa alasan aku nolak kamu.
"Oh..jadi semua karna Vayla itu kamu nolak aku?"
"Bukan Vayla,tapi aku gak mau nanti kita diem-dieman gak saling sapa lagi. Berpisah dengan sahabat itu lebih menakutkan dari pada pacar Rey. Kamu harus tau itu!"

"Nilai plus kamu dimata aku bertambah lagi Ndra. Cewek pemikiran dewasa. Itu yang aku perlukan. Bukan cewek manja yang egois-"
"Cukup Rey. Aku lebih milih Vayla dari pada kamu"

Mereka duduk di rumput sambil menikmati bekal bawaan mereka,meskipin makanan itu kembali dinging akibat suhu di bukit memang dinging. View dihadapan mereka benar-benar memukau. Vayla selalu terpukau. Ternyata Vayla harus lebih banyak berjelajah dari pada diam dibalik tembok rumah. Oh sial,penyakitnya. Itu yang membuat semuanya terhalang.

---

Setelah hampir seharian mendaki akhirnya mereka sampai dibukit. Indah sangat indah.
"Woahhh"hanya itu yang Vayla ucapkan. Andra memandang Vayla

My Bad KetosssTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang