Vomment🌸
~~~
Reaksi Vayla saat ini sangat tidak bisa terbaca. Antara kaget,marah,dan kecewa. Lima sekawan itu melihat kak Fiko berjalan dari kejauhan menuju ke arah mereka.
"Mampus,kita ngomong kekencangan woi! Kak Fiko mau ke sini"ucap Tiara histeris
"Gak,balik arah sekarang!"ucap Vayla. Saat Vayla ingin balik arah dan hendak berjalan. Telat,kak Fiko langsung mencekal tangan Vayla. Vayla memejam mata sejenak dan berbalik arah ke awal. Cukup lama kak Fiko bertatap muka dengan Vayla.Anjrit! Jelek,pemarah,Songong! Ahhh ancur ekspektasi gua! Jelek banget dah ketos gue! Mana sekarang lagi tatapan! Batin Vayla menjerit.
Dengan takut-takut Vayla langsung melepaskan cekalan tangan Fiko. Fiko masih menatap Vayla. Begitupun teman-teman Vayla menatap bingung kedua orang tersebut.
"Ehmm..."Vayla berdehem sebentar lalu melanjutkan lagi.
"Ada apa ya kak?"tanya Vayla dengan sopan meski hatinya merasa kesal. Kak Fiko memperhatikan lima sekawan tersebut dari ujung kaki sampai ujung kepala.Busettt dah. Ini orang Songong banget sih. Maunya apa! Gak sadar diri apa?! Batin Vayla sangat kesal.
"Kenapa pagi-pagi ini kalian berteriak-teriak?"tanya kak Fiko dengan suara beratnya.
"Gak ada kak,cuman lagi histeris aja pagi ini cerah banget"kata giska berbohong yang tak masuk akal.
"Tapi tadi terdengar namaku disebut. Ada apa?"tanya pria itu lagi. Vayla pun maju selangkah mendekati Fiko,teman-temanya pun terkejut.
"Eh,yang namanya Fiko itu banyak ya! Bukan cuma kakak aja! Jangan kepadean deh!"kesabaran Vayla sudah habis. meskipun itu adalah hal yang sepele,Vayla merasa kesal ada orang yang ngikut nimbrung di percakapan yang seharusnya privasi,meskipun Fiko adalah orang yang di bicarakan tetap saja Vayla tidak suka.
Mendengar ucapan Vayla tadi membuat teman-temanya terkejut termasuk kak Fiko. Fiko hanya menatap Vayla tajam lalu alisnya terangkat satu.
"Kamu cewek yang kemarin di mini market tuh kan? Kamu anak baru kan? Kok kurang ajarnya kelewatan"Fiko meninggalkan mereka. Sebelum Fiko menjauh Vayla berteriak kecil dan di dengar seluruh murid di lorong.
"Eh! Mentang ngana kakak kelas gak usah sok ya! Gak usah gila hormat! Kemaren kan kamu yang nabrak terus kenapa aku yang salah?! Mentang dirimu ketos? Kakak kelas? Jangan bilang aku takut ya!" Vayla tersadar satu lorong merhatikan dirinya. Fiko kembali menatap Vayla dan tersenyum tipis sambil mengusap kepala Vayla kasar membuat rambut gadis itu berantahkan lalu pergi menjauh.Vayla merasa sangat kesal dengan ketos nya itu. Ketenangan dirinya disekolah menjadi terganggu akibat ketos itu. Baru saja kenal tapi sudah main acak-acak rambut saja. Vayla mendecih melihat tingkah laku kakak kelasnya itu.
"Vay,kamu berani banget sama kak Fiko"ucap Tiara takjub.
"Lah,ngapain takut? Emang dia yang salah kok! Itulah privasi kita. Lagian dia seenaknya aja ngomongin aku kurang ajar. Dia yang nabrak,dia yang salah seharusnya. Kok jadi aku yang salah? Ihhhh kesal!" Vayla langsung melangkah maju cepat-cepat ingin ke kelas.Sesampainya di kelas,Vayla langsung terduduk cemberut membuat teman-temanya merasa heran.
"Vay,lihat pr kimia dong. Kamu kan baik"kata Rahmat ketua kelas Vayla. Memang Vayla pintar pelajaran kimia. Namun dirinya tidak pernah pelit membagikan tugas yang sudah dia kerjakan.
"Kayak nya kamu kesal banget ya sama kak Fiko?"tanya Leza
"Banget! Dia tuh kayak sok gitu mentang-mentang ketos. Dia yang salah Kemaren,jelas! Kok aku yang dituduh? Ah,kenapa kak Arga aja ya yang jadi ketos?"ucap Vayla panjang lebar.
"Kak Fiko memang kinerja nya bagus. Lagian kak Arga gak mau jadi ketos,entah kenapa"kata Tiara
"Udahlah Vay,itu juga masalah kecil. Ntar lagi kak Fiko udah lupa"sambung Giska. Vayla mengangguk. Vayla berpikir"eh iya kenapa ya dipermasalahkan? Padahal itu kecil"
Vayla membuang nafas pelan-pelan mencoba meredahkan amarahnya.Bel sudah berbunyi. Saatnya pelajaran kesukaan Vayla,kimia. Vayla mengikuti pelajaran itu dengan santai. Namun saat mengamati pelajaran itu dengan nikmat seseorang yang Vayla sangat benci datang siapa lagi kalo bukan Fiko. Vayla memejamkan matanya mencoba tenang dan positivethinking.
Fiko melihat ke arah Vayla di pojokan,sontak satu kelas Vayla melihat dirinya.
"Assalamualaikum,pagi semuanya"ucap Fiko. Satu kelas kembali memperhatikan Fiko.
"Pagi kak!"ucap serempak satu kelas.
"Dalam memperingati ulang tahun sekolah,jadi kita akan mengadakan lomba". Satu kelas riuh mendengar kabar tersebut. Bagaimana tidak? Jika ada perlombaan maka tidak akan belajar. Selama Fiko berbicara,selama itu pula Vayla menunduk enggan melihat Fiko. Entah kenapa setiap melihat laki-laki itu emosi nya tumbuh lagi. Jadi lebih baik dia menunduk saja.
"Yang di pojok dengar?" Giska langsung menyikut lengan Vayla. Vayla langsung mengakan kepalanya melihat Fiko.
"Dengar apa yang saya ucapkan tadi?"Vayla mengangguk padahal dia tidak mengerti sama sekali.
"Tolong ulangi lagi ucapan saya"ucap Fiko tadi. Vayla diam,dia tidak bena tidak tau apa-apa.
"Sekian dari saya wasalam"ucap Fiko.
"Yang dipojok ikut saya"tunjuk Fiko ke arah Vayla.
"Saya kak?!"ucap Vayla panik. Fiko mengangguk.
Vayla menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan.
"Sabar beb,nanti kamu disayang Tuhan"ucap Riska sambil mencubit kecil pinggang Vayla.Oke Vay,rileks. Batin Vayla menenangkan.
Saat Vayla keluar kelas,Fiko melihat dengan tajam Vayla. Cukup lama mereka bertatap muka. Sampai-sampai Vayla kesal.
Et dah ini orang napa sih!!! Enak juga kalo cakep,lah ini.
"Kalo gak penting lebih baik aku masuk kak"saat Vayla hendak kembali ke kelas,Fiko langsung memegang lengan Vayla.
"Sebentar,aku mau jelasin yang tadi"ucap Fiko cepat. Vayla menyilangkan tangan di depan dada.
"Ayo cepat!"tegas Vayla tak sabaran.
"Kamu gak ada sopan santun sama kakak kelas?"tanya Fiko. Vayla sungguh kesal. Maunya apa cowok ini?!
"Kakak ini mau apa? Gila hormat banget sih. Mentang ketos? Aelah gak usah banyak bacot. Kenapa aku diajak keluar?"kening Vayla berkerut.
"Dalam rangka hari ulang tahun sekolah kita,akan ada lomba futsal,volly,puisi,pidato,story telling,paskibra,dan lain-lain. Tolong di share supaya sekolah lain ikutan lombanya"selama kak Fiko ngomong selama itu pula Fiko menatap Vayla. Dan Vayla tidak menatap Fiko.
"Kamu paham apa yang aku bilang?"ucap Fiko benar-benar lembut.
"Paham"ucap Vayla singkat dan langsung masuk Ke kelas. Fiko hanya terkekeh dan berjalan pergi meninggalkan tempat itu.Vayla duduk di kursinya dengan lasak. Teman Vayla tau bahwa gadis itu sedang berada di mood yang tidak baik.
"Kami mau ke kantin? Mau ikut gak? Atau mau nitip aja?"tanya Leza hati-hati.
"Sumpah ya,itu orang banyak bacot kali. Kan bisa dijelasin ulang di depan kelas,kenapa harus aku ikut keluar juga? Ck...modusnya kelewatan. Gak sadar diri apa?!" Sepertinya Vayla sangat kesal dengan cowok yang bernama Fiko itu yang notabene sebagai ketos sekolah Vayla juga.
"Gak usaha,aku di kelas aja. Gak mood mau keluar. Ntar ketemu makhluk Songong tuh lagi"Selama di kelas Vayla hanya mendengar kan lagu melalui earphone nya. Berharap musik bisa kembalikan mood nya lagi. Lagi,karena terlalu kencang Vayla tak sadar ada orang disisinya.
"Vay? Vayla?"seseorang itu menggerkan bahu Vayla. Vayla pun tersadar dari lamunannya.
"Eh...eh kak Arga. Ada apa kak?"Vayla langsung melepaskan earphonenya.
"Kenapa gak ke kantin?"tanya kak Arga. Vayla hanya diam saja.
"Aku liat kamu tadi di lorong sama Fiko. Dan di depan kelas tadi aku juga lihat"jelas Arga. Vayla merasa malu karena kak Arga melihat dirinya lagi marah-marah.
"Kamu beruntung loh"lanjut Arga lagi
"Beruntung kenapa?"
"Fiko itu orangnya dingin. Jarang ngomong. Aku aja sebagai waketos jarang ngobrol sama dia. Sama anak-anak yang lain juga gitu. Fiko orangnya susah diajak ngobrol,apa lagi sama perempuan,errrr...susah banget"jelas panjang lebar Arga. Vayla hanya diam.
"Lalu urusan sama aku apa kak?"
"Gak ada sih sebenarnya. Cuman aku iri aja liat kamu akrab banget sama Fiko"
"HAH?! AKRAB?! Dari mana kak? Aku baru kenal dia hari ini-"
"Dan dia langsung usap rambut kamu?"potong Arga. Vayla hanya diam tak menjawab.
"Hahahah....kamu lucuya"ucap Arga mencubit pipi Vayla dan pergi meninggalkan gadis itu. Vayla tetap terdiam,bukan karena Arga mencubit pipinya,bukan. Tapi di berpikir apa spesialnya Fiko banyak bicara dengannya? Itu suatu hal yang biasa menurutnya."Maaf dek,kakak telat"ucap Arga dalam hati.
TBC
~~~~
Ckckck part ini ngaco parah!!!!! But jgn lupa tinggalkan jejak ya💞Luvs ya🌸✨
Syh

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Ketosss
Novela Juvenil"Bad"disini bukan lah artian dari bad boy atau semacamnya. Bukanlah pria nakal keren yang selalu menjadi pujaan wanita. Bukanlah pria nakal yang membawa motor ninja melainkan Vespa. Bukanlah pria western atau kota melainkan pria desa. Bukan. Buanggg...