Tigabelas

1K 44 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak💫
Happy Reading🌸

~~~

Dari tadi Fiko hanya berkeliling-keliling saja tanpa tau arah. Fiko merasa bodoh mengatakan hal seperti itu kepada Vayla. Tapi apa yang dia lakukan benar,Reyhan bukanlah cowok baik-baik. Vayla telah lama tak bertemu dengan Reyhan. Jadi Vayla tak tau apa yang sahabatnya lakukan,yang Vayla tau hanyalah Reyhan yang sekarang seperti yang dulu.

Padahal tidak. Setiap detik,bahkan menit. Semua orang akan berubah. Orang berubah karena adanya alasan. Dan mungkin Vayla melewatkan alasan apa di balik Reyhan sering mempermainkan hati wanita. Barang kali Reyhan pernah patah hati yang teramat ketika dia di Jakarta.

---

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alakumsallam"jawab perempuan berdaster marun.
"Eh,nak Fiko. Mau cari Reko ya?"tanya perempuan itu. Fiko mengangguk
"Iya bun,Reko ada?"sekarang Fiko sedang berada di rumah Reko. Dan dihadapanya ini adalah bunda Reko,Amanda.
"Langsung aja ke atas nak. Reko lagi main PS"jawab Amanda.

Fiko naik ke atas. Fiko terdiam melihat kamar berantahkan milik Reko. Fiko menggeleng-geleng
"Kamu cowok tapi gak seharusnya berantahkan kek gini"kata Fiko. Reko yang tak menyadari ada Fiko pun tersentak
"Eh ada babang Fiko. Kenapa?"tanya Reko memberhentikan permainan nya
"Mau cerita"jawab Fiko singkat.
"Vayla? Reyhan? Kabar mereka pacaran udah nyebar di sekolah aku"Reko menatap Fiko kasian.

"Secepat itu?"tanya Fiko naik satu oktaf. Reko menangguk
"Siapa coba yang gak kenal Reyhan? Kapten basket dari SMA favorit pula. Terus pacaran sama anak baru yang bisa dikatakan sahabatnya juga. Banyak yang iri banyak juga yang kasihan. Tapi ya,brengsek banget kalo Reyhan juga nyakitin Vayla 'kan mereka sahabatan sekaligus pacaran. Moga-moga aja Reyhan udah tobat jadi fakboy. Jiji juga lama-lama aku liat dia. Terlebih waktu dia nyakitin Andin,rasa mau aku tumbuk tuh"kata Reko panjang lebar. Fiko sedikit terkikik mendengar ucapan Reko.
"Masalahnya apa?"tanya Reko
"Waktu pulang sekolah tadi aku nemuin Vayla-"ucapan Fiko menggantung

"...aku minta dia jauhin Reyhan karena dia bukan laki-laki baik. Niat aku baik ko,cuman...ya kamu tau lah sendiri seberapa Vayla kesel sama aku mungkin bisa dikatakan benci. Dia nangis depan mataku,hati aku tersayat-sayat ngeliatnya gitu. Mungkin aku udah benar-benar jatuh cinta sama dia? Ya kali kalo gak cinta ngapain aku repot-repot peringatin dia. Aku cuma mau satu ko,jangan bikin Vayla hancur"lanjut Fiko lagi. Reko terdiam melihat keseriusan Fiko.
"Apapun yang terjadi,kamu terus awasi Vayla sama Reyhan. Itu nasehat aku Fik. Kalo misalkan memang niat Reyhan memang gak baik siapa lagi yang Vayla butuhkan selain kamu? Ya...mau gak mau sih,habisnya siapa lagi? Reyhan udah nyakitin dia kan? Intai aja mereka terus meskipun nyesek sendiri daripada cewek yang kamu suka sakit hati sendiri dan butuh seseorang dan kamu harus ada disana"Reko memegang pundak Fiko.

Fiko kembali ke sekolah karena dia memang benar-benar sibuk untuk minggu ini dan seminggu ke depan. Pikirannya sedang kacau karena perempuan. Setelah sekian lama,rasa yang Fiko takuti hadir kembali,jatuh cinta.

---

Dari tadi Vayla mengutak ngatik hpnya,berharap seseorang membalas pesannya itu. Ya,Vayla sedang menunggu chat dari Reyhan padahal Reyhan sedang online. Sebisa mungkin Vayla positive thingking. Tapi dari maghrib hingga jam 22.00 Reyhan tidak membalas pesannya.

Vayla takut sekali hal-hal aneh terjadi. Tapi Vayla tetap berpikiran baik. Lama-kelamaan pun Vayla tetidur.

05.00am

Vayla terbangun ingin solat subuh. Di lihatnya hp dia lagi dan ada notif dari Reyhan

Reyhan🖤:

Ay,besok aku gak bisa jemput ya. Agak siangan soalnya.

Begitulah pesan yang Reyhan balas setelah sekian lama Vayla tunggu dan sekian banyak Vayla spam. Vayla menghela nafas.

---

Vayla sampai di sekolah jam 7 tepat. Tidak ada Reyhan mas-mas gojek pun jadi. Dilihatnya parkiran dan ternyata ada motor Reyhan. Vayla menarik nafas dalam-dalam. Kenapa Vayla begitu lemah? Apakah seharusnya Vayla takut akan hak seperti itu?

Vayla duduk di kelas dengan lemas. Seperti hari ini akan tidak menarik. Hingga jam istirahat pun Vayla hanya diam di kelas berharap Reyhan datang ke kelas seperti biasa. Hingga bel masuk berbunyi pun Reyhan tak datang. Vayla kecewa. Mungkinkah Reyhan lagi sibuk dengan basketnya? Tapi setidaknya balas pesan Vayla. Pesan Vayla diabaikan sedangkan Reyhan online. Masih pantaskah Vayla positive thingking?

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Ketika diparkiran Vayla tidak melihat motor Reyhan lagi. Dan seseorang Vayla ingin hindari muncul.
"Pulang sama siapa Vay?"tanya Fiko. Vayla hanya mengangkat bahu.
"Sama aku aja,mau ya?"ajak Fiko. Vayla menggeleng. Tiba-tiba Leza datang dari belakang
"Kak Fiko,Vayla pulang sama aku. Hehe"cengir Leza. Vayla tekejut dengan hal mendadak itu. Leza tak membuat janji akan pulang bersama Vayla. Tapi tak apalah dari pada pulang sama Fiko.

Sepanjang perjalanan pulang,Leza hanya diam. Vayla pun ikut diam. Sampailah mereka di halaman rumah nenek Vayla.
"Makasih ya za"ucap Vayla singkat dan berbalik ingin masuk rumah. Leza mencekal tangan Vayla.
"Kenapa?"tanya Vayla
"Ada yang pengen aku ceritain Vay. Tapi takut kamu sakit hati"kata Leza. Vayla terdiam dan hatinya sekarang berdegup kencang
"Ini tentang Reyhan...."

TBC....

---

Selamat hari Kamis semua🤍!!!! Gimana Kamis kalian? Good mood kah? Bad mood kah?
Jadi akhir-akhir ini aku lagi capek banget latihan paskib but tenang aja aku gak akan lupa kok jadwal apdet(: oh iya aku juga punya cerita baru lohhh. Ini tentang aku sendiri alias nyata! Pengennya apdet kapan ya?

C U next thursday dear. Jangan lupa vomment ya🤍

Luvs ya🌸
Syhhh

My Bad KetosssTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang