Enambelas-ulang tahun sekolah pt I

717 33 8
                                    

Happy Reading🤍

~~~

Fiko terbangun dari tidurnya. Dia merasakan sesak dan berkeringat bercucuran.

Glek....glekkk

Fiko menegak segelas air putih menenangkan pikirannya. Apa dia baru saja mimpi tadi? Tapi itu serasa sangat nyata. Tidak,tidak mungkin dia bertemu dengan gadis sialan itu lagi. Fiko duduk sejenak didapur yang gelap itu. Ia merasakan sakit di kaki. Wajar saja,dari hari selasa hingga sore tadi Fiko sangat sibuk.

Fiko melirik ke arah jam yang menunjukan pukul 3 subuh. Fiko memutuskan untuk solat tahajud.

---

Vayla terbangun dari tidurnya. sudah pukul 6 pagi. Vayla merasakan sakit diperutnya akibat "Datang tamu"

selesai mandi vayla menatap dirinya dicermin. Bagus. Matanya bengkak dan sembab. Terpaksa Vayla harus menambahkan bebrapa make up yang sebelumnya Vayla tidak pernah gunakan ke sekolah. Vayla menatap dirinya sendiri di cermin. Senyuman miris,itulah yang dialakukan. Kasihan melihat dirinya sendiri di depan cermin. Dua kali. Ya,dua kali dia dikhianati. Kenapa hidupnya seperti ini?

Sial

Air mata itu serasa mau jatuh lagi, Cepat-cepat gadis itu mengerjapkan mata apa yang barusan ia pikirkan.

Vay,ini bukan apa-apa.

---

Pagi ini Vayla datang sedikit lebih awal dan melewatkan sarapan. Sekolah telah berubah menjadi lebih banyak hiasan meriah yang penuh warna. Vayla tersenyum tipis berharap semoga hari ini bias lebih sedikit membuatnya bahagia.

Saat menuju ke kelas dan diiringi lagu Coldplay di earphonenya,Vayla berpapasan dengan seseorang yang membuat hari-hari Vayla menjadi suram. Tapi entah kenapa kali ini Vayla merasa biasa saja melihat Fiko. Vayla langsung melanjutkan jalannya ke kelas.

Menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan berharap semoga hari ini tidak seburuk kemarin.

---

Pikiran buruk mulai menghantui Fiko. Sangat jelas mata Vayla bengkak. Pasti ulah Reyhan sialan,batin Fiko.

Hari ini Fiko datang pagi sekali ke sekolah,dan akan pulang sangat larut. Ulang tahun sekolah bias dikatakan kegiatan OSIS yang paling dinanti-nanti dan paling menguras tenaga selain MOS. Seharusnya pikiran Fiko tentang Vayla bisa dialih sedikit tapi,barusan saja hal yang Fiko benci terjadi,mata Vayla bengkak.

Fiko diam sebentar dan fokus ketugasnya.

---

Vayla melamun sendirian di kelas. Hanya ia sendirian dikelas,pasalnya sekarang baru menunjukkan pukul 06.30. Sambil mendengarkan lagu Coldplay kesukaanya,Vayla mengingat apa salahnya kepada Reyhan.

Panjang umur,orang yang sedang Vayla pikirkan dating di ambang pintu. Vayla menatap kosong Reyhan begitu juga sebaliknya.

"Aku pikir kita perlu bicara"ucap lelaki tampan itu. Vayla berdiri dari bangkunya dan melewati Reyhan kode agar Reyhan mengikutinya.

Disinilah mereka,di belakang sekolah.

"aku perlu tau"kata Vayla singkat
"tau apa?"tanya Reyhan
"Semuanya! Kenapa kamu bohong? Kenapa kamu cuek? Siapa cewek itu? Semuanya aku perlu tau!"ucap Vayla sedikit teriak. Sebisa mungkin Vayla menahan air matanya agar tidak jatuh.
"kamu ingin tau kan kenapa aku begini?"tanya Reyhan lagi. Vayla mengangguk. Reyhan menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan.

"Dendam"jawab lelaki itu singkat. Vayla mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Maksud kamu apa? Balas dendam apa? kita-"
"Lo manusia tertolol yang pernah gue temuin"Reyhan memotong cepat perkataan Vayla. Nafas Reyhan naik turun. Vayla yang mendengar itu sangat sakit hati,pasalnya mereka baru bertemu setelah sekian lama. Lalu apa yang dia lakukan sehingga Reyhan berkata seperti itu.

Reyhan ketawa kecil.

"Lo bego Vayla! Cinta pertama gue mati karena elo! Karena elo terlalu manja gak bisa mandiri kaya dia!"
Sepertinya Vayla tau siapa yang Reyhan maksud.
"C-cinta pertama?"
Reyhan mengagguk"Lo tau? Gue udah pernah nembak dia. Dia cinta gue Vay. Dia cinta gue! Tapi apa,pada saat gue nembak dia,dia nolak gue karena dia tau elo suka sama gue!"
"Rey,a-aku ga-"
"DIAM ELO!"Bentak Reyhan. Vayla membeku ketakutan.
"Dan puncaknya pada saat kita mendaki bukit sama-sama"
"Reyhan STOP!"tak mau kalah kali ini Vayla membentak Reyhan.

"Kenapa?! Elo gak sanggup dengarnya?! GIMANA DENGAN GUE VAY? PERNAH LO MIKIR?!"

~~~

Throwback 3 tahun yang lalu..

"Bundaa...Vaylanya ada?"tanya gadis berambut gelombang cokelat itu.
"eh,ada Andrea. Masuk aja Re,Vayla ada di kamar"
"Makasih bunda"
Andrea masuk kekamar Vayla.

"Andra? Kok gak ngabarin dulu kalo dating ke rumah?"tanya Vayla.
"sengaja nih,mau lihatin bocil"Andra terkikik.
"Mentang aku kelas 1 SMP terus kamu sama Reyhan kelas 2 SMP aku bocil? Gitu"tanya Vayla cemberut.
"Hahaha,gak gitu juga sih"Andra tertawa.
"Gimana nih,kamu boleh pergi sama kita?"lanjut Andra.
"Gak tau tuh,aku takut ngomong sama bunda"

"Yaudah,biar aku yang ngomong sama bunda. Kamu tenang aja"

dua gadis remaja itu menemui Wenda,bunda Vayla.

"Bunda,jadi liburan ini aku sama Reyhan mau mendaki bukit. Boleh gak Vayla ikut?"Andra memelas begitupun Vayla. Tak ada jawabban dari Wenda.

"Please bun,boleh ya?"tanya Vayla.

"Pokoknya Vayla sepenuhnya tanggung jawab aku bun. Aku gak biarin Vayla kenapa-napa. Kalo Vayla gak minum obat aku omelin. Kalo Vayla kedinginan aku peluk. Please ya bun"kali ini Andra berharap penuh agar Wenda menjawab iya. Alhasil benar,Wenda membolehkan Vayla pergi.

"Bagus deh,kalo gitu kita fullteam"tiba-tiba Reyhan muncul dari belakang.

"Andai Andra gak berusaha mati-matian agar dapat izin dari bunda lo,lo pasti gak dapat izin. Yang artinya Andra masih hidup sampai sekarang. Reyhan menjelaskan dengan nada tajam kepada Vayla. Sedangkan Vayla hanya diam tak tau harus bagaimana.

Tbc...

---

Gimana nih masa quarantine kalian? Maaf ya baru apdet soalny harus kelarin tugas dulu biar gak pusyingg😣

Stay at home aja ya temen-temen. Stay safe(:

Luvs ya🌸

My Bad KetosssTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang